Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona hijau pada perdagangan saham Kamis (12/8/2021). Akan tetapi, penguatan IHSG terbatas di awal sesi perdagangan dan investor asing jual saham.
Mengutip data RTI, IHSG naik 0,06 persen ke posisi 6.092,24 pada pra pembukaan perdagangan. Pukul 09.00 WIB, IHSG dibuka menguat tipis 0,01 persen ke posisi 6.088. Indeks saham LQ45 menguat 0,25 persen ke posisi 834. Sebagian besar indeks saham acuan bervariasi. Pada pukul 09.24 WIB, IHSG turun 0,03 persen ke posisi 6.086.
Baca Juga
Awal sesi perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 6.101,82 dan terendah 6.074,13. Sebanyak 228 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. 99 saham melemah dan 151 saham diam di tempat.
Advertisement
Total frekuensi perdagangan 72.680 kali dengan volume perdagangan 1,5 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 1 triliun. Investor asing jual saham Rp 48,4 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.389.
Sebagian besar sektor saham menguat. Indeks sektoral IDXtechno melemah 5,07 persen, dan pimpin pelemahan. Diikuti IDXFinance tergelincir 0,88 persen dan IDXHealth susut 0,32 persen.
Sementara itu, IDXBasic menguat 0,93 persen, diikuti IDXEnergy menanjak 0,69 persen dan IDXInfrastruktur mendaki 0,39 persen.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Top Gainers dan Losers
Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:
-Saham PEGE naik 24,43 persen
-Saham WEHA naik 21,88 persen
-Saham ARTA naik 20,25 persen
-Saham INCF naik 13,89 persen
-Saham ZBRA naik 11,67 persen
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
- Saham BMAS turun 6,99 persen
-Saham DCII turun 6,99 persen
-Saham PNBS turun 6,83 persen
-Saham YELO turun 6,83 persen
-Saham RONY turun 6,87 persen
Advertisement
Aksi Investor Asing
Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain:
-Saham TLKM senilai Rp 13 miliar
-Saham BMRI senilai Rp 5,5 miliar
-Saham BBRI senilai Rp 4,1 miliar
-Saham UNTR senilai Rp 3,6 miliar
-Saham BRPT senilai Rp 3,4 miliar
Saham-saham yang dijual investor asing antara lain:
-Saham BUKA senilai Rp 98,8 miliar
-Saham BBCA senilai Rp 15,3 miliar
-Saham EMTK senilai Rp 1,5 miliar
-Saham GGRM senilai Rp 1,1 miliar
-Saham INKP senilai Rp 928,1 juta
Bursa Saham Asia
Bursa saham Asia bervariasi. Indeks Hong Kong Hang Seng turun 0,29 persen, indeks Korea Selatan Kospi susut 0,02 persen dan indeks Taiwan merosot 0,29 persen. Indeks Korea Selatan Kospi susut 0,01 persen. Indeks Shanghai mendaki 0,02 persen dan indeks Singapura menanjak 0,41 persen.
Mengutip laporan Ashmore Asset Management Indonesia, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street naik 0,2 persen. Indeks S&P 500 sentuh level tertinggi sepanjang masa. Inflasi AS naik 5,4 persen year on year (yoy) atau 0,5 persen mom pada Juli 2021, dan sementara inflasi inti hanya meningkat 4,3 persen yoy atau 0,3 persen mom.
Ini lebih rendah dari inflasi Juni 2021. Oleh karena itu, data ekonomi tersebut menawarkan sedikit kelegaan kepada investor kalau inflasi mungkin telah mencapai puncaknya. The Federal Reserve atau bank sentral AS dapat mempertahankan sikap moneternya saat ini.
Di sisi lain, Senat AS meloloskan RUU infrastruktur senilai USD 1 triliun pada Selasa, 10 Agustus 2021. Di antara pengeluaran tersebut, RUU tersebut akan memberikan peningkatan dan modernisasi USD 550 miliar ke sistem transportasi AS serta jaringan listrik, broadband dan akses ke air minum bersih. UU tersebut kini akan dibawa ke DPR.
Advertisement