Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang konsolidasi pada perdagangan Senin (23/8/202!).
CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, gerak IHSG terlihat masih akan berada dalam fase konsolidasi dengan potensi tekanan yang masih terlihat cukup besar. Ia menilai, hal itu mengingat kondisi perlambatan ekonomi yang masih menjadi tantangan.
Baca Juga
“Selain itu, fluktuaktif harga komoditas dan nilai tukar rupiah belum akan memberikan pengaruh terhadap pola gerak IHSG,” tulis William dalam catatannya.
Advertisement
Ia menambahkan, pergerakan fluktuaktif pada rentang konsolidasi wajar masih dapat dimanfaatkan oleh investor untuk akumulasi beli dengan target jangka pendek. IHSG akan bergerak di kisaran 5.872-6.123.
Sementara itu, Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang prediksi IHSG berpeluang menguat terbatas. Hal ini seiring penguatan EIDO sebesar 1,6 persen dan indeks Dow Jones naik 0,65 persen.
Pada pekan lalu, IHSG meski melemah 1,77 persen tetapi investor asing beli saham Rp 2,34 triliun. Adapun hal yang perlu diwaspadai, menurut Edwin yaitu kembali turunnya harga komoditas antara lain timah, minyak, batu bara, dan emas. “Berpotensi menarik turun harga saham di bawah komoditas tersebut,” tulis Edwin dalam catatannya.
Ia prediksi, IHSG akan bergerak di kisaran 5.975-6.066 pada awal pekan ini.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saham Pilihan
Sedangkan untuk saham pilihan, William memilih saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).
Selain itu, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), dan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG).
Untuk saham pilihan, Edwin memilih saham PT Indosat Tbk (ISAT), PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dan PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA).
Advertisement