Bukalapak Catat Pendapatan Tumbuh 35 Persen pada Semester I 2021

PT Bukalapak.com Tbk mencatat total processing value (TPV) atau nilai pemprosesan total selama kuartal II 2021 tumbuh 56 persen.

oleh Agustina Melani diperbarui 31 Agu 2021, 20:40 WIB
Diterbitkan 31 Agu 2021, 20:40 WIB
Ilustrasi Bukalapak (Dok: Bukalapak)
Ilustrasi Bukalapak (Dok: Bukalapak)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) mengumumkan kinerja keuangan pada kuartal II 2021. Kinerja Perseroan menunjukkan pertumbuhan positif.

PT Bukalapak.com Tbk mencatat total processing value (TPV) atau nilai pemprosesan total selama kuartal II 2021 tumbuh 56 persen menjadi Rp 29,4 triliun. Sementara itu, TPV tumbuh 54 persen menjadi Rp 56,7 triliun pada semester I 2021 dibandingkan periode sama tahun lalu.

Pertumbuhan TPV perseroan didukung oleh kenaikan jumlah transaksi sebesar 15 persen dan kenaikan sebesar 34 persen pada average transaction value (ATV) sepanjang semester I 2020-semester I 2021.

"Sebanyak 75 persen TPV Perseroan selama semester I 2021 berasal dari luar daerah Tier 1 di Indonesia. Di daerah di mana penetrasi all-commerce dan tren digitalisasi warung-warung kecil ritel terus menunjukkan pertumbuhan yang kuat,” tulis perseroan dikutip dari keterangan tertulis, Selasa (31/8/2021).

Mitra Bukalapak juga sebagai penggerak utama pertumbuhan perseroan. TPV Mitra pada kuartal II 2021 menjadi Rp 14,2 triliun. Selama semester I 2021, TPV Mitra menjadi Rp 23,9 triliun dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.

Kontribusi Mitra terhadap TPV Perseroan naik dari 22 persen pada kuartal II 2020 menjadi 48 persen pada kuartal II 2021. ATV Mitra pada kuartal II 2021 meningkat 98 persen dibandingkan kuartal sama pada 2020.

"Hal ini ditopang oleh kenaikan pada jumlah produk dan jasa yang ditawarkan oleh Bukalapak kepada para Mitra. Pada akhir Juni 2021, jumlah Mitra yang telah terdaftar mencapai 8,7 juta, naik dari 6,9 juta pada akhir Desember 2020,” tulis perseroan.

Pendapatan Bukalapak tumbuh 37 persen pada kuartal II 2021 dari tahun sebelumnya menjadi Rp 440 miliar. Hingga semester I 2021, pendapatan perseroan tumbuh 35 persen menjadi Rp 864 miliar.

Dibandingkan periode sama 2020, pendapatan Mitra Bukalapak pada kuartal II 2021 tumbuh 292 persen menjadi Rp 145 miliar. Selama semester I 2021, pendapatan Mitra Bukalapak naik 350 persen menjadi Rp 290 miliar.

"Kontribusi Mitra Bukalapak terhadap pendapatan perseroan meningkat dari 12 persen pada kuartal II 2020 menjadi 33 persen pada kuartal II 2021,” tulis perseroan.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Strategi Perseroan

Ilustrasi Bukalapak (Dok: Bukalapak)
Ilustrasi Bukalapak (Dok: Bukalapak)

Perseroan terus memfokuskan strategi untuk mencapai pertumbuhan yang kuat dan berkelanjutan, diikuti dengan pengelolaan baik terhadap biaya operasional. Biaya operasional pada kuartal II 2021 turun sembilan persen YoY, sementara biaya operasional pada semester I 2021 turun lima persen dibandingkan periode sama tahun lalu.

Rasio biaya operasional terhadap TPV berkurang dari 4,8 persen pada kuartal II 2020 menjadi 2,8 persen pada kuartal II 2021.

Sejalan dengan hal ini, rasio biaya operasional pada semester I 2021 terhadap TPV tercatat 2,7 persen, turun dibandingkan 4,4 persen pada periode sama tahun lalu.

Margin kontribusi Mitra Bukalapak setelah beban penjualan dan pemasaran naik dari -1 persen terhadap TPV pada 2020 menjadi -0,5 persen terhadap TPV pada semester I 2021.

Sejalan dengan hal ini, rasio kerugian operasional Mitra terhadap TPV membaik dari 1,2 persen pada 2020 menjadi 0,6 persen pada semester I 2021.

Margin kontribusi marketplace setelah beban penjualan dan pemasaran meningkat dari -0,1 persen terhadap TPV pada 2020 menjadi -0,08 persen dari TPV pada semester I 2021 dengan rasio kerugian operasional terhadap TPV membaik dari 2,5 persen pada 2020 menjadi 1,9 persen pada semester I 2021.

Kinerja Perseroan

Ilustrasi Bukalapak (Dok: Bukalapak)
Ilustrasi Bukalapak (Dok: Bukalapak)

Bukalapak juga terus berhasil menekan kerugian Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA)-nya. Kerugian EBITDA pada 2Q21 sebesar Rp 407 miliar mencerminkan ada perbaikan sebesar 31 persen dibandingkan pada kuartal II 2020.

Sementara kerugian EBITDA pada semester I 2021 membaik sebesar 27 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Rasio kerugian EBITDA terhadap TPV membaik dari 3,1 persen pada kuartal II 2020 menjadi 1,4 persen pada kuartal II 2021, sementara rasio kerugian EBITDA pada semester I 2021 terhadap TPV juga membaik menjadi 1,2 persen dibandingkan dengan 2,6 persen pada periode yang sama tahun lalu.

Bukalapak mampu menekan kerugian operasionalnya sebesar 24,9 persen menjadi Rp 776 miliar pada semester I 2021 dari Rp 1,03 triliun pada semester I 2020.

Pada semester I 2021, perseroan berhasil mengurangi kerugian bersihnya sebesar 25,7 persen menjadi Rp 763 miliar dari Rp 1,03 triliun pada semester I 2020.

Di samping peningkatan efisiensi diiringi dengan angka pertumbuhan yang kuat, Bukalapak juga memiliki posisi modal yang kuat dengan posisi kas perseroan sebesar Rp 2,7 triliun pada akhir Juni 2021, sebelum memperhitungkan hasil dari penawaran umum perdana saham perseroan sebesar Rp 21,3 triliun pada Agustus 2021.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya