IHSG Menghijau, Investor Asing Buru Saham BBRI hingga MDKA

Pada pra pembukaan perdagangan, IHSG naik 0,04 persen ke posisi 6.462,31.

oleh Agustina Melani diperbarui 12 Okt 2021, 09:31 WIB
Diterbitkan 12 Okt 2021, 09:31 WIB
Pergerakan IHSG Turun Tajam
Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona hijau pada awal sesi perdagangan Selasa (12/10/2021). Investor asing beli saham di seluruh pasar dan nilai tukar rupiah topang penguatan IHSG.

Pada pra pembukaan perdagangan, IHSG naik 0,04 persen ke posisi 6.462,31. Pada pukul 09.00 WIB, IHSG menguat 0,08 persen ke posisi 6.464. Indeks LQ45 menguat 0,35 persen ke posisi 944,87. Sebagian besar indeks acuan menghijau.

Awal sesi perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 6.484,36 dan terendah 6.460,08. Sebanyak 204 saham melemah sehingga menahan penguatan IHSG. 195 saham menguat dan 177 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 213.466 kali dengan volume perdagangan 3,9 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 2,3 triliun. Investor asing beli saham Rp 355 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.204.

Sebagian besar sektor saham menghijau. Indeks sektor saham IDXbasic turun 0,34 persen dan indeks sektor saham IDXsiklikal turun 0,19 persen.

Indeks sektor saham IDXproperty melonjak 1,3 persen dan bukukan penguatan terbesar. Diikuti IDXinfrastruktur melonjak 0,83 persen dan IDXindustri menanjak 0,78 persen.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Top Gainers dan Losers

FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Karyawan mengambil gambar layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Sebanyak 111 saham menguat, 372 tertekan, dan 124 lainnya flat. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

-Saham PBSA naik 24,60 persen

-Saham KOPI naik 24,56 persen

-Saham PANI naik 24,49 persen

-Saham HITS naik 24,49 persen

-Saham IBST naik 17,89 persen

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

-Saham SWAT turun 6,9 persen

-Saham HOPE turun 6,9 persen

-Saham ABBA turun 6,85 persen

-Saham BIKA turun 6,8 persen

-Saham AYLS turun 6,72 persen

Aksi Investor Asing

FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Karyawan melihat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Indeks acuan bursa nasional tersebut turun 96 poin atau 1,5 persen ke 6.317,864. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain:

-Saham BBRI senilai Rp 65,9 miliar

-Saham PGAS senilai Rp 46,4 miliar

-Saham BMRI senilai Rp 26,8 miliar

-Saham BBCA senilai Rp 22,4 miliar

-Saham MDKA senilai Rp 15,3 miliar

Saham-saham yang dilepas investor asing antara lain:

-Saham ITMG senilai Rp 24 miliar

-Saham BBNI senilai Rp 15,4 miliar

-Saham TLKM senilai Rp 9,5 miliar

-Saham SMGR senilai Rp 5,4 miliar

-Saham UNVR senilai Rp 3,8 miliar

Bursa Saham Asia

Rudal Korea Utara Bikin Bursa Saham Asia Ambruk
Seorang pria berjalan melewati indikator saham elektronik sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo (29/8). Rudal tersebut menuju wilayah Tohoku dekat negara Jepang. (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Bursa saham Asia sebagian besar melemah. Indeks Hang Seng turun 0,83 persen, indeks Korea Selatan Kospi susut 1,45 persen, indeks Jepang Nikkei tergelincir 0,92 persen.

Selain itu, indeks Shanghai susut 0,57 persen, indeks Singapura melemah 0,48 persen dan indeks Taiwan merosot 1,38 persen.

Dalam laporan Ashmore Asset Management Indonesia, IHSG ditutup melemah ke posisi 6.459 pada Senin, 11 Oktober 2021 seiring investor mencerna data payrolls Amerika Serikat. Sektor teknologi memimpin kinerja kurang baik.

Imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun naik menjadi 1,612 persen yang mengakibatkan kegelisahan investor untuk sektor teknologi. Saham-saham antara lain MLPL, MARI, FREN dan BANK turun sekitar 5,5-7 persen.

Sementara itu, sektor energi menguat didukung harga batu bara yang lebih tinggi. Kontrak batu bara berjangka untuk pengiriman Desember 2021 naik 8 persen menjadi USD 235 per ton. Sedangkan investor asing beli saham Rp 903,6 miliar di pasar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya