Laju IHSG Fluktuaktif, Investor Asing Buru Saham BBRI hingga TLKM

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) fluktuaktif pada awal sesi perdagangan Senin, 11 Oktober 2021.

oleh Agustina Melani diperbarui 11 Okt 2021, 09:33 WIB
Diterbitkan 11 Okt 2021, 09:33 WIB
Pasar saham Indonesia naik 23,09 poin
Pekerja mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan Sekuritas, Jakarta, Rabu (14/11). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bertahan di zona hijau pada penutupan perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat menghijau berbalik arah ke zona merah pada perdagangan Senin (11/10/2021).  Pergerakan IHSG di tengah penguatan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat dan aksi jual investor asing di pasar regular.

Pada pra pembukaan perdagangan, IHSG naik 0,02 persen ke posisi 6.248,95. Pada pukul 09.00 WIB, IHSG menanjak 0,25 persen ke posisi 6.498.

Namun, pada pukul 09.10 WIB, IHSG tergelincir 0,30 persen ke posisi 6.464. Indeks LQ45 tergelincir 0,34 persen ke posisi 936,56. Sebagian besar indeks acuan kompak tertekan.

Awal sesi perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 6.506,09 dan terendah 6.459,14. Sebanyak 218 saham menguat sehingga angkat IHSG. 185 saham melemah dan 186 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 168.898. Total volume perdagangan 2,7 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 1,7 triliun. Investor asing jual saham Rp 54,77 miliar di pasar regular. Posisi dolas AS terhadap rupiah di kisaran 14.195.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham melemah dan menguat. Indeks sektor saham IDXBasic melonjak 0,53 persen, diikuti indeks sektor saham IDXtransportasi menguat 0,41 persen dan indeks sektor IDXenergy mendaki 0,30 persen.

Sementara itu, indeks sektoral IDXindustri tergelincir 0,38 persen, indeks sektor IDXFinance susut 0,36 persen dan IDXhealth melemah 0,30 persen.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Top Gainers dan Losers

FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Karyawan melihat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Sebanyak 111 saham menguat, 372 tertekan, dan 124 lainnya flat. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

-Saham PANI naik 24,62 persen

-Saham MBSS naik 22,87 persen

-Saham IFSH naik 22,52 persen

-Saham DMND naik 21,94 persen

-Saham TIRA naik 16,58 persen

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

-Saham ABBA turun 6,81 persen

-Saham TECH turun 6,71 persen

-Saham MPPA turun 6,67 persen

-Saham ESTA turun 6,67 persen

-Saham PNSE turun 6,63 persen


Aksi Investor Asing

FOTO: PPKM, IHSG Ditutup Menguat
Pialang tengah mengecek Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Kamis (9/9/2021). IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup menguat 42,2 poin atau 0,7 persen ke posisi 6.068,22 dipicu aksi beli oleh investor asing. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain:

-Saham BBRI senilai Rp 12,6 miliar

-Saham MNCN senilai Rp 7,7 miliar

-Saham ARTO senilai Rp 7,6 miliar

-Saham PTBA senilai Rp 4,1 miliar

-Saham TLKM senilai Rp 5,6 miliar

Saham-saham yang dijual investor asing antara lain:

-Saham MPPA senilai Rp 59,3 miliar

-Saham UNVR senilai Rp 10,3 miliar

-Saham SMGR senilai Rp 3,1 miliar

-Saham BBCA senilai Rp 2,5 miliar

-Saham EXCL senilai Rp 1,8 miliar


Bursa Saham Asia

Pasar Saham di Asia Turun Imbas Wabah Virus Corona
Orang-orang berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Bursa saham Asia bervariasi. Indeks Hang Seng naik 2 persen, indeks Jepang Nikkei menanjak 1,63 persen, indeks Shanghai melaju 0,32 persen dan indeks Singapura menguat 0,27 persen.

Mengutip laporan Ashmore Asset Management Indonesia, bursa saham Amerika Serikat atau wall street turun pada Jumat, 8 Oktober 2021  seiring investor menanggapi laporan pekerjaan yang mengecewakan.

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan ekonomi baru saja menambahkan 194.000 pekerjaan pada September 2021 dari prediksi ekonom 500.000.

Namun, tingkat pengangguran turun menjadi 4,8 persen. Sementara itu, pendapatan per jam rata-rata meningkat 0,6 persen mom/4,6 persen yoy menunjukkan inflasi dapat berjalan lebih lama dari yang diantisipasi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya