IHSG Sentuh Posisi 6.500, Investor Asing Kejar Saham ASII hingga BMRI

Pada pra pembukaan perdagangan, Rabu (13/10/2021), IHSG naik 0,24 persen ke posisi 6.502,15.

oleh Agustina Melani diperbarui 13 Okt 2021, 09:35 WIB
Diterbitkan 13 Okt 2021, 09:34 WIB
IHSG Ditutup Melemah ke 6.023,64
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpampang di Jakarta, Kamis (10/10/2019). Dari 10 sektor pembentuk IHSG, lima sektor saham berada di zona merah. Pelemahan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona hijau pada perdagangan Rabu pagi (13/10/2021). Investor asing melakukan aksi beli saham di pasar regular dan bursa saham Asia bervariasi.

Pada pra pembukaan perdagangan, IHSG naik 0,24 persen ke posisi 6.502,15. Pada pukul 09.00 WIB, IHSG melompat 0,57 persen ke posisi 6.523. Indeks LQ45 menguat 0,90 persen ke posisi 955. Sebagian besar indeks acuan menghijau.

Awal sesi perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 6.600,51 dan terendah 6.501,60. Sebanyak 206 saham melemah sehingga menahan penguatan IHSG. Sedangkan 176 saham menguat dan 205 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham 198.014 kali dengan volume perdagangan 2,4 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 2 triliun. Investor asing beli saham Rp 45,54 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.211.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menghijau. Indeks sektor IDXtransportasi melemah 0,76 persen dan IDXenergy susut 0,64 persen. Sementara itu, indeks sektor saham IDXindustry melonjak 0,89 persen, IDXbasic mendaki 0,77 persen dan IDXfinance melompat 0,72 persen.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Top Gainers dan Losers

20170210- IHSG Ditutup Stagnan- Bursa Efek Indonesia-Jakarta- Angga Yuniar
Pengunjung melintasi layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

-Saham PANI naik 24,79 persen

-Saham IKBI naik 19,84 persen

-Saham RDTX naik 13,48 persen

-Saham DGIK naik 13 persen

-Saham INCF naik 12 persen

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

-Saham RUNS turun 9,5 persen

-Saham ASMI turun 6,98 persen

-Saham ABBA turun 6,86 persen

-Saham MBSS turun 6,85 persen

-Saham SOTS turun 6,82 persen

Aksi Investor Asing

FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Karyawan berjalan di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Indeks acuan bursa nasional tersebut turun 96 poin atau 1,5 persen ke 6.317,864. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Saham-saham  yang dibeli investor asing antara lain:

-Saham ASII senilai Rp 22 miliar

-Saham BBRI senilai Rp 20,4 miliar

-Saham BUKA senilai Rp 14,9 miliar

-Saham SMGR senilai Rp 14,2 miliar

-Saham BMRI senilai Rp 12,7 miliar

Saham-saham yang dijual investor asing antara lain:

-Saham BBNI senilai Rp 23,6 miliar

-Saham BBCA senilai Rp 16,6 miliar

-Saham UNVR senilai Rp 13,2 miliar

-Saham ARTO senilai Rp 6,7 miliar

-Saham TLKM senilai Rp 4,7 miliar

Bursa Saham Asia

Pasar Saham di Asia Turun Imbas Wabah Virus Corona
Seorang wanita berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Bursa saham Asia bervariasi. Indeks Korea Selatan naik 1,07 persen, indeks Singapura menguat 1,22 persen. Sementara itu, indeks Jepang Nikkei melemah 0,15 persen, indeks Shanghai tergelincir 0,48 persen dan indeks Taiwan turun 0,27 persen.

Mengutip laporan Ashmore Asset Management, bursa saham Amerika Serikat atau wall street turun pada perdagangan 12 Oktober 2021. Wall Street melemah menjelang laporan inflasi September yang akan rilis malam ini.

Di sisi lain, IMF telah mempengaringatkan inflasi mungkin di luar kendali dan bank sentral lain termasuk the Federal Reserve harus siap untuk memperketat kebijakan.

Namun, Cathie Wood dari Ark Invest mengatakan, tren migrasi ke kota-kota yang lebih terjangkau seharusnya dapat menekan inflasi. Sementara itu, bank akan rilis kinerja keuangan yang dimulai JPMorgan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya