Suku Bunga Acuan BI Tetap 3,5 Persen, IHSG Turun Tipis Jelang Libur

Laju IHSG turun tipis 0,04 persen ke posisi 6.655,99 dan investor asing melakukan aksi beli saham.

oleh Agustina Melani diperbarui 19 Okt 2021, 16:11 WIB
Diterbitkan 19 Okt 2021, 16:11 WIB
Perdagangan Awal Pekan IHSG Ditutup di Zona Merah
Pekerja tengah melintas di layar pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/11/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona merah pada perdagangan saham awal pekan ini IHSG ditutup melemah 5,72 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.122,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona merah hingga penutupan sesi kedua perdagangan Selasa (19/10/2021). Akan tetapi, investor asing masih melakukan aksi beli saham dan Bank Indonesia (BI) pertahankan suku bunga acuan 3,5 persen.

Pada penutupan perdagangan, IHSG turun tipis 0,04 persen ke posisi 6.655,99. Indeks LQ45 susut 0,13 persen ke posisi 975,15. Sebagian besar indeks acuan melemah.

IHSG berada di level tertinggi 6.677,59 dan terendah 6.613,88. Sebanyak 247 saham menguat sehingga menahan pelemahan IHSG. 262 saham melemah dan 149 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.347.931. Total volume perdagangan 24,3 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 13,9 triliun. Investor asing beli saham Rp 513,38 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.128.

Sebagian besar sektor saham menguat. Indeks sektor saham IDXsiklikal naik 0,90 persen, dan bukukan penguatan terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXtransportasi menanjak 0,79 persen dan IDXhealth melonjak 0,55 persen.

Sementara itu, indeks sektor saham IDXtechno melemah 1,57 persen, dan bukukan pelemahan terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXenergy merosot 0,59 persen dan IDXproperty susut 0,41 persen.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Top Gainers dan Losers

FOTO: Jelang Tutup, Nilai Perdagangan Saham Lebih dari Rp 7,7 Triliun
Pialang memantau jalannya perdagangan saham di galeri Profindo Sekuritas, Jakarta, Rabu (8/7/2020). Sembilan sektor tercatat berkinerja baik dipimpin sektor finance yang melonjak 3,76 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

-Saham GWSA naik 34,93 persen

-Saham IATA naik 34,33 persen

-Saham SWAT naik 34,31 persen

-Saham PTIS naik 25 persen

-Saham HDIT naik 25 persen

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

-Saham PLAN turun 10 persen

-Saham SOFA turun 9,68 persen

-Saham UANG turun 6,98 persen

-Saham DIGI turun 6,87 persen

-Saham GSMF turun 6,77 persen


Aksi Beli Investor Asing

Jelang Hasil The Fed, IHSG Naik 74 Poin
Ada sebanyak 190 saham menghijau sehingga mendukung penguatan ke level 4.483,45.

Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain:

-Saham BBRI senilai Rp 309,7 miliar

-Saham ASII senilai Rp 149,1 miliar

-Saham BBNI senilai Rp 101,5 miliar

-Saham BMRI senilai Rp 98,2 miliar

-Saham PGAS senilai Rp 69,3 miliar

Saham-saham yang dijual investor asing antara lain:

-Saham BBCA senilai Rp 230,3 miliar

-Saham BUKA senilai Rp 61 miliar

-Saham TOWR senilai Rp 31,2 miliar

-Saham ABMM senilai Rp 29,5 miliar

-Saham INDF senilai Rp 24,3 miliar


Bursa Saham Asia

Rudal Korea Utara Bikin Bursa Saham Asia Ambruk
Seorang pria berdiri didepan indikator saham elektronik sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo (29/8). Ketegangan politik yang terjadi karena Korut meluncurkan rudalnya mempengaruhi pasar saham Asia. (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Bursa saham Asia sebagian besar menguat. Indeks Hang Seng naik 1,49 persen, indeks Korea Selatan Kospi menguat 0,74 persen, indeks Jepang Nikkei bertambah 0,65 persen, indeks Shanghai mendaki 0,70 persen, indeks Singapura naik 0,69 persen dan indeks Taiwan menanjak 1,17 persen. Sementara itu, indeks Thailand tergelincir 0,63 persen.

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) resmi kembali mempertahankan suku bunga acuan atau BI 7-Day Reverse Repo Rate atau BI 7 Day RRR di posisi 3,5 persen pada Oktober 2021.

Keputusan menahan suku bunga acuan BI diambil setelah bank sentral menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada Senin sampai Selasa, 18-19 Oktober 2021.

"Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 18 sampai 19 Oktober 2021 memutuskan, untuk mempertahankan BI sebesar 3,50 persen," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam video konferensi Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bulanan BI - Oktober 2021, Selasa, 19 Oktober 2021.

Selain suku bunga acuan, bank sentral pun kembali menahan suku bunga deposite facility tetap sebesar 2,75 persen. Begitu juga suku bunga lending facility tetap di level 4,25 persen.

Perry bilang, Keputusan ini sejalan dengan perlunya menjaga stabilitas nilai tukar dan sistem keuangan, di tengah prakiraan inflasi yang rendah dan upaya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

"Selain itu, BI juga terus mengoptimalkan seluruh bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan serta mendukung upaya perbaikan ekonomi lebih lanjut," tandasnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya