Adhi Karya Serap Belanja Modal Rp 388,8 Miliar hingga September 2021

Hingga September 2021, PT Adhi Karya Tbk (ADHI) mampu mencatatkan kontrak baru Rp 11,3 triliun di luar pajak.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 17 Nov 2021, 11:43 WIB
Diterbitkan 17 Nov 2021, 11:43 WIB
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Adhi Karya Tbk (Adhi) A.A.G Agung Darmawan pada paparan publik, Rabu (17/11/2021) (Dok: tangkapan layar/Pipit I.R)
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Adhi Karya Tbk (Adhi) A.A.G Agung Darmawan pada paparan publik, Rabu (17/11/2021) (Dok: tangkapan layar/Pipit I.R)

Liputan6.com, Jakarta - PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) telah merealisasikan belanja modal atau capital expenditure (capex)  sebesar Rp 388,8 miliar hingga September 2021.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Adhi Karya Tbk, A.A.G Agung Dharmawan menjelaskan, capex didominasi oleh penyertaan proyek investasi sebesar 23,6 persen yang mengalami penyesuaian timeline akibat gelombang kedua COVID-19 pada 2021.

"Kita lakukan penyesuaian terhadap capex kita dari tahun lalu. Capex kita sampai September ini hanya sedikit meningkat karena kita melihat kembali timeline atas investasi-investasi melihat kondisi yang ada,” ujar Agung dalam paparan publik Perseroan, Rabu (17/11/2021).

Sebelumnya, Perseroan diketahui menyiapkan belanja modal hingga Rp 3 triliun. Di antaranya untuk membiayai beberapa proyek yang sedang dikerjakan perusahaan, pembelian alat, hingga keperluan anak usaha.

Hingga September 2021, ADHI mampu mencatatkan kontrak baru Rp  11,3 triliun di luar pajak, dengan komponen nilai, yaitu 81 persen dari bisnis konstruksi, 9 persen dari properti dan 1 persen dari bisnis lainnya.

Dari nilai tersebut, ADHI melakukan 41 persen pekerjaan gedung, 32 persen pekerjaan jalan dan 27 persen pekerjaan lainnya.

Pendapatan proyek-proyek tersebut didapatkan 42 persen dari Pemerintah, 20 persen dari BUMN dan BUMD, 38 persen dari Swasta dan lainnya. Angka di tahun ini naik 82,3 persen dari angka capaian kontrak di tahun sebelumnya, yakni Rp 6,2 triliun pada September 2020.

Kenaikan juga terjadi pada laba bersih sebesar 10,6 persen menjadi Rp 17 miliar dari yang sebelumnya Rp 15,4 miliar. Selain itu, ADHI juga terus memaksimalkan kinerja melalui pelaksanaan pembangunan proyek strategis nasional.

Antara lain Jalan Tol Sigli-Banda Aceh sepanjang 74,2 km dengan perkembangan per November 2021 sebesar 76,4 persen.

Berikutnya, terdapat proyek pembangunan Prasarana LRT Jabodebek sepanjang 44,5 km dengan kemajuan per November 2021 sebesar 88,1 persen, dan proyek pembangunan MRT Jakarta Fase 2A dengan progres per November 2021 sebesar 23,5 persen.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Gerak Saham ADHI

Pergerakan IHSG Turun Tajam
Pengunjung mengabadikan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Pada penutupan perdagangan sesi pertama, Rabu, 17 November 2021, saham ADHI naik 1,83 persen ke posisi Rp 1.115 per saham.

Saham ADHI dibuka naik lima poin ke posisi Rp 1.100 per saham. Saham ADHI berada di level tertinggi Rp 1.125 dan terendah Rp 1.090 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.846 kali dengan volume perdagangan 141.149. Nilai transaksi Rp 15,7 miliar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya