Dua BUMN Bakal IPO pada 2022

PT Pertamina Geothermal Energy akan IPO pada kuartal II 2022. IPO cucu Pertamina tersebut untuk mendukung transisi menuju green energy.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Des 2021, 15:33 WIB
Diterbitkan 05 Des 2021, 15:33 WIB
FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Karyawan melihat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Sebanyak 111 saham menguat, 372 tertekan, dan 124 lainnya flat. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyiapkan dua penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) pada 2022. Dua IPO tersebut antara lain PT Pertamina Geothermal Energy dan PT ASDP Indonesia Ferry.

PT Pertamina Geothermal Energy akan IPO pada kuartal II 2022.  IPO cucu Pertamina tersebut untuk mendukung transisi menuju green energy.

"Untuk 2022, kita akan go public Pertamina Geothermal Energy, kita tahu dorongan dunia kepada green energy, green economy,” tutur Menteri BUMN Erick Thohir dikutip dari Kanal Bisnis Liputan6.com, ditulis Minggu (5/12/2021).

Erick mencontohkan Eropa yang sudah memutuskan banyak komoditas yang tak bisa masuk ke wilayahnya. Mulai dari kelapa sawit, daging, dan komoditas lainnya jika tak memanfaatkan energi hijau.

“Bukan berarti kita takut kepada Eropa, tapi kita juga punya pasar mandiri, terbukti kita ditekan di kelapa sawit, tapi kita bisa lakukan B30, ini kita bisa mandiri,” ujar dia.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Indonesia Jadi Pasar yang Kuat

Pergerakan IHSG Turun Tajam
Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Erick mengatakan, hal tersebut sebagai bukti pasar yang dipunya Indonesia adalah pasar yang kuat.

Dia menuturkan, tetap mengikuti alur perkembangan globalisasi, tetapi bukan dalam arti membuka sumber daya alam tanah air untuk pertumbuhan negara lain.

“Untuk Pertamina Geothermal Energy ini, alternatifnya kita jadi bagian dari green electric, eco lifestar untuk listrik. Nah ini kita akan IPO-kan ke arah sini, rencana juga bagian dari 15 GW yang PLN harus transformasi dari fosil ke green energy,” kata dia.

 

Reporter: Arief Rahman Hakim

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya