Bakrieland Fokus Kembangkan Proyek Eksisting

Liputan6.com, Jakarta - PT Bakrieland Development Tbk (ELTY) belum memiliki rencana detil untuk proyek baru di tahun depan. Presiden Direktur Bakrieland Development, Ambono Janurianto menyebutkan, saat ini Perseroan akan lebih fokus untuk mengembangkan proyek eksisting.

"Tahun depan sebenarnya kalau proyek baru itu yang relatif baru artinya pembuka daerah baru enggak ada. Kita terus-menerus terus melanjutkan proyek yang ada yang selama ini kita lakukan, ujar Ambono dalam paparan publik Perseroan, Jumat (10/12/2021).

Ambono menyebutkan, proyek eksisting tersebut antara lain Kawasan Kahuripan Nirwana yang terletak di Sidoarjo, Jawa Timur seluar 634 Ha. Kemudian Bumi Tirta Pakuan di Bogor Jawa Barat yang memiliki total area pengembangan kurang lebih 12,5 Ha. Keduanya merupakan proyek perumahan.

"Memang kalau kita melihat kondisi pandemi saat ini relatif sudah landai, tetapi kami tetap harus bersikap prudent dan  hati-hati dalam mengembangkan proyek baru sambil melihat situasi," imbuh Direktur Bakrieland Agus Jayadi Alwie dalam kesempatan yang sama.

Hingga paruh pertama tahun ini, Perseroan mencatatkan pendapatan Rp 404,6 miliar. Naik dibandingkan pendapatan pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 343,5 miliar. Adapun setahun penuh, Perseroan menargetkan pendapatan tumbuh 10 hingga 15 persen.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Pada penutupan perdagangan Jumat, 10 Desember 2021, saham ELTY stagnan di posisi Rp 50. Total frekuensi perdagangan 22 kali dengan volume perdagangan 25.028. Nilai transaksi Rp 39,1 juta.

BEI Buka Suspensi

Sebelumnya Bursa Efek Indonesia (BEI) membuka penghentian sementara perdagangan (suspensi) efek perseroan di pasar regular dan tunai mulai sesi pertama, Selasa, 23 November 2021.

Hal ini mempertimbangkan PT Bakrieland Development Tbk (Perseroan) telah melakukan pemenuhan atas kewajiban penyampaian Laporan Keuangan Auditan periode 31 Desember 2020, Laporan Keuangan periode 31 Maret 2021 dan kewajiban lainnya yang menjadi penyebab penghentian sementara perdagangan efek Perseroan kepada Bursa.

“Bursa meminta kepada pihak yang berkepentingan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh Perseroan,” tulis manajemen BEI.