Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat pada perdagangan Kamis, 24 Maret 2022. Wall street kembali semringah seiring penurunan klaim pengangguran menambah kepercayaan pada pemulihan ekonomi AS.
Sentimen tersebut juga mendorong saham-saham yang paling banyak mendapatkan banyak keuntungan dari pemulihan ekonomi termasuk saham chip dan material memimpin kenaikan.
Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones melonjak 349,44 poin atau 1 persen menjadi 34.707,94. Indeks S&P 500 menguat 1,4 persen menjadi 4.520,16. Indeks Nasdaq bertambah 1,9 persen menjadi 14.191,84.
Advertisement
Baca Juga
Saham cenderung bergejolak pada pekan ini. Indeks S&P 500 dan Nasdaq menguat pada pekan ini. "Ada begitu banyak volatilitas selama seminggu terakhir ini,” ujar Chief Market Strategist Crossmark Global Investments, Victoria Fernandez dilansir dari CNBC, Jumat (25/3/2022).
Ia menambahkan, pihaknya melihat kombinasi dari beberapa ekonomi yang baik. Penurunan klaim pengangguran ke level terendah dalam beberapa dekade memberi sejumlah investor kepercayaan kalau ekonomi AS dapat terus tumbuh melalui tantangan seperti perang Rusia-Ukraina dan suku bunga yang lebih tinggi.
Klaim pengangguran awal pekan lalu mencapai 187.000, level terendah sejak 1969, demikian laporan Departemen Tenaga Kerja. Reli pada perdagangan saham Kamis pekan ini juga didorong saham teknologi dan material.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Gerak Saham di Wall Street
Saham chip menguat dengan saham Nvidia menjadi favorit di antara traders. Perusahaan produsen chip juga diuntungkan dalam pemulihan ekonomi global yang berkelanjutan dari pandemi COVID-19. Saham Nvidia melonjak 9,8 persen, Intel bertambah 6,9 persen dan AMD melonjak 5,8 persen.
Selain itu, sektor saham material mencatat kinerja terbaik kedua di indeks S&P 500. Saham Nucor bertambah 4,3 persen dan Freeport McMoran naik 3,3 persen. Saham Uber naik hampir 5 persen setelah perusahaan mengumumkan kesepakatan untuk mencantumkan semua taksi New York di aplikasinya.
Sementara itu, harga bitcoin naik hampir empat persen sebagai tanda lain dari meningkatnya risiko. Investor terus memantau perang di Ukraina dan mempertimbangkan kenaikan suku bunga the Federal Reserve (the Fed) di tengah inflasi yang menguat.
Pekan lalu, the Fed menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya sejak 2018. Ketua the Fed Jerome Powell berjanji bersikap untuk menerapkan langkah tegas terhadap inflasi dan membuka pintu kenaikan suku bunga yang lebih agresif.
Di sisi lain, para pemimpin NATO bertemu di Brussel untuk membahas peningkatan tekanan pada Rusia karena Ukraina tampaknya akan merebut kembali wilayah perang.
“Sementara pasar saham berusaha untuk pulih dari koreksinya pasar secara fundamental lebih berisiko dan lebih tidak pasti dari pada sebelum invasi Rusia ke Ukraina,” ujar Chief Investment Treasury Partners Richard Saperstein.
Sementara itu, tiga indeks acuan akan menguat pada Maret 2022. Indeks S&P 500 naik 3,3 persen. Indeks Nasdaq bertambah 3,2 persen dan Dow Jones bertambah 2,4 persen.
Advertisement