Adira Finance Genjot Pembiayaan Digital melalui Adiraku

PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance/ADMF) pernah menyampaikan target pembiayaan tumbuh 30 persen pada 2022.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Apr 2022, 14:14 WIB
Diterbitkan 31 Mar 2022, 12:30 WIB
Begini Strategi Adira Dongkrak Penjualan Motor Bekas
Adira Finance melalui segmen motor bekas (mokas) masih menunjukkan performa yang konsisten.

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan pembiayaan, PT Adira Dinamika Multi Finance (Adira Finance) Tbk (ADMF) berupaya mengamankan target pembiayaan pada 2022 melalui peningkatan pembiayaan digital dengan aplikasi Adiraku.

Hal tersebut disampaikan Direktur Utama Adira Finance I Dewa Made Susila melalui pertemuan dengan media secara virtual, Rabu, 30 Maret 2022.

Sebelumnya perseroan pernah menyampaikan, tahun ini pembiayaan ditargetkan bisa tumbuh sekitar 30 persen menjadi sekitar Rp 33 - 34 triliun, dibanding pencapaian pembiayaan pada 2021 yaitu sebesar Rp 25,9 triliun.

"Dalam jangka pendek, kita harus amankan target pembiayaan kita untuk 2022 ini. Secara strategi tidak berubah, kita terus akan melakukan Digitalisasi melalui Adiraku," kata dia.

Perseroan yakin dengan sinergi bersama groupnya yaitu Mitsubishi UFJ Group (MUFG) dan PT Bank Danamon. Adira Finance masuk dalam keluarga MUFG, setelah induk usahanya, Bank Danamon, diakuisisi oleh MUFG pada 2017. Bank Danamon sendiri memiliki jumlah saham 92,07 persen di Adira Finance.

Melalui aplikasi Adiraku, masyarakat sudah bisa mengajukan pembiayaan secara online dan mendapat berbagai solusi keuangan secara digital. Sehingga memungkinkan masyarakat melakukan akses kapan dan dimana pun.

Melalui aplikasi Adiraku, masyarakat bisa membeli motor dan mobil baru atau bekas, termasuk beragam produk durable goods dan pinjaman dana tunai, serta asuransi.

Hingga saat ini, kata Made, pembiayaan di kanal digital itu baru berkontribusi sekitar tujuh persen untuk pembiayaan Adira Finance. Untuk menggenjot pembiayaan digital, perseroan juga berupaya berkolaborasi dengqn pemain market place.

"Customer digital paling banyak itu berasal dari Dana Tunai, produk durable, dan yang paling sedikit itu pembiayaan mobil dan motor," kata dia.

Pada 2021, pembiayaan Adira Finance tembus Rp 25,9 triliun dengan pembiayaan mobil baru naik sebesar 62,8 persen (Rp 6,7 triliun),  Pembiayaan mobil bekas naik 37,5 persen (Rp 3,8 triliun), Pembiayaan motor baru naik 34,8 persen (Rp 9,4 triliun),  Pembiayaan motor bekas naik 12,7 persen (Rp 1,7 triliun),  Pembiayaan Durables naik 7 persen (Rp 329 miliar) dan Fasilitas dana multiguna naik 35 persen (Rp 4 triliun).

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Gerak Saham ADMF

Pembukaan-Saham
Pengunjung tengah melintasi layar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pada penutupan perdagangan sesi pertama, Kamis, 31 Maret 2022, saham ADMF naik 0,58 persen ke posisi Rp 8.600 per saham. Saham ADMF dibuka naik 50 poin ke posisi Rp 8.600 per saham.

Saham ADMF berada di level tertinggi Rp 8.650 dan terendah Rp 8.550 per saham. Total frekuensi perdagangan 251 kali dengan volume perdagangan 1.929. Nilai transaksi Rp 1,7 miliar.

Reporter: Elizabeth Brahmana

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya