Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang melemah pada perdagangan saham Rabu, (20/4/2022). Analis menilai masih minim sentimen yang dongkrak IHSG.
CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, pergerakan IHSG terlihat kembali pada rentang konsolidasi wajar setelah upaya menggeser resistance ke level ke arah yang lebih baik belum berhasil.
Baca Juga
Ia menilai, masih minim sentimen dan terjadinya perlambatan roda ekonomi masih menjadi tantangan tersendiri bagi pasar modal Indonesia sehingga belum terlihat ada boosters yang dapat mendorong kenaikan IHSG.
Advertisement
"Namun momentum fluktuatif harga yang terjadi dalam pergerakan IHSG masih dapat dimanfaatkan untuk melakukan trading dan investasi jangka pendek,” kata dia.
William prediksi, IHSG bergerak di kisaran 7.101-7.277 pada Rabu pekan ini.
Sementara itu, Analis PT MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan, IHSG sedang berada pada bagian dari wave (iv) yang berarti IHSG masih rawan untuk melanjutkan koreksi menguji area support 7.146-7.170.
Herditya menilai, skenario terburuk, bila IHSG break support 7.146, arah koreksi akan menuju ke 7.020-7.100. Hal tersebut dimungkinkan terjadi bila IHSG belum mampu break resistance 7.355.
"IHSG bergerak di support 7.146,7.090 dan resistance 7.250,7.355,” kata dia.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saham Pilihan dan Rekomendasi Teknikal
Untuk saham pilihan yang dapat dicermati pelaku pasar, Herditya memilih saham PT Indah Kiat Pulp and Papers Tbk (INKP), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS).
Sedangkan William memilih saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT XL Axiata Tbk (EXCL). Selain itu, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF).
Berikut rekomendasi teknikal:
1.PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) - Buy on Weakness (7.600)
Saham INKP ditutup flat di level 7.600 pada perdagangan Selasa, 19 April 2022. “Kami perkirakan, posisi INKP saat ini sedang berada di akhir wave [c] dari wave 2, sehingga koreksi INKP akan relatif terbatas dan berpeluang menguat membentuk wave 3-nya,” ujar dia.
Buy on Weakness: 7.400-7.525
Target Price: 8.400, 8.750
Stoploss: below 7.175
Advertisement
Saham INDF-PGAS
2. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) - Buy on Weakness (6.200)
Saham INDF ditutup menguat 1,2 persen ke level 6,200 pada perdagangan Selasa, 19 April 2022 tetapi penguatannya masih tertahan oleh MA60.
“Saat ini, posisi INDF diperkirakan sedang berada pada bagian dari wave [iii] dari wave 1 dari wave (C). Hal tersebut berarti, INDF masih berpeluang melanjutkan penguatannya,” kata dia.
Buy on Weakness: 6.125-6.200
Target Price: 6.375, 6.500
Stoploss: below 6.000
3.PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) - Buy on Weakness (1.400)
Kemarin (19/4), PGAS ditutup menguat 4,1% ke level 1,400, penguatan PGAS diiringi dengan kenaikan volume namun masih tertahan oleh MA60. Kami memperkirakan, saat ini posisi PGAS sedang berada di awal wave c dari wave (b) sehingga PGAS berpeluang melanjutkan penguatannya.
Buy on Weakness: 1,375-1,400
Target Price: 1,480, 1,520
Stoploss: below 1,325
Penutupan IHSG pada Selasa 19 April 2022
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok pada perdagangan Selasa, 19 April 2022. Namun, investor asing masih melakukan aksi beli saham di tengah anjloknya IHSG.
Pada penutupan perdagangan, IHSG merosot 1,05 persen ke posisi 7.199,23. Indeks LQ45 melemah 0,37 persen ke posisi 1.037,14. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan. Pada Selasa pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.297,39 dan terendah 7.199,23.
Sebanyak 359 saham melemah sehingga menekan IHSG. 179 saham menguat dan 153 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 1.587.053 kali dengan volume perdagangan saham 24,6 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 14,9 triliun.
Investor asing beli saham Rp 483,39 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.323.
Sebagian besar sektor saham tertekan kecuali indeks sektor saham IDXinfrastruktur menguat 0,66 persen. Sementara itu, indeks sektor saham IDXtransportasi melemah 2,44 persen dan catat koreksi terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXsiklikal merosot 1,53 persen dan indeks sektor saham IDXhealth melemah 1,33 persen.
Advertisement