Liputan6.com, Jakarta Sebuah pengajuan baru mengungkapkan Elon Musk berencana untuk mengumpulkan USD 33,5 miliar atau sekitar Rp 489,7 triliun dalam upayanya untuk mengambil alih Twitter.
Musk sedang dalam pembicaraan dengan pendiri dan mantan CEO Twitter Jack Dorsey dan lainnya untuk membantu membiayai, atau menggulung saham mereka, untuk menyelesaikan kesepakatan.
Baca Juga
Dalam sebuah surat kepada investor yang mendukung perusahaan induk yang dibentuk Musk untuk menjadikan Twitter pribadi, CEO Tesla dan SpaceX menyatakan komitmennya untuk menyelesaikan kesepakatan.
Advertisement
Saham Twitter naik lebih dari 5 persen persen setelah beberapa jam dari informasi tersebut, sementara saham Tesla turun sekitar 1 persen.
Seperti yang dilaporkan sebelumnya oleh David Faber dari CNBC, Elon Musk diperkirakan akan menjabat sebagai CEO sementara Twitter selama beberapa bulan setelah dia menyelesaikan akuisisi senilai USD 44 miliar.
Kesepakatan itu telah terperosok dalam kontroversi sejak Musk pertama kali mengusulkannya pada April, dan saham Twitter diperdagangkan di bawah harga akuisisi USD 54,20, menunjukkan investor memiliki keyakinan yang relatif rendah mengenai kesepakatan itu akan tercapai pada harga tersebut.
Sebelumnya pada pertengahan Mei, Musk membuat saham Twitter jatuh ketika dia mengatakan dia akan menunda kesepakatan senilai USD 44 miliar sementara dia meneliti proporsi akun palsu dan spam di platform.
Musk menyarankan pada konferensi teknologi All In Summit di Miami kesepakatan Twitter-nya harus dilakukan dengan harga yang lebih rendah, berpotensi, mengingat kekhawatirannya tentang aktivitas dan akun yang tidak autentik di platform.
Akun Palsu
Dalam laporan pendapatan kuartal pertama, Twitter mengakui ada sejumlah "akun palsu atau spam" di jejaring sosial, di samping penggunaan atau pengguna aktif harian yang dapat dimonetisasi (mDAU).
“Kami telah melakukan tinjauan internal terhadap sampel akun dan memperkirakan rata-rata akun palsu atau spam selama kuartal pertama 2022 mewakili kurang dari 5 persen dari mDAU kami selama kuartal tersebut,” ujar pihak Twitter, dikutip dari CNBC, Kamis (26/5/2022).
Twitter juga mengakui telah melebih-lebihkan jumlah pengguna sebanyak 1,4 juta hingga 1,9 juta pengguna selama 3 tahun terakhir.
Sebelumnya pada Rabu. Pemegang saham Twitter memilih untuk tidak memilih kembali co-CEO Silver Lake Egon Durban ke dewan perusahaan. Durban, melalui Silver Lake, adalah rekan bisnis lama dan pendukung perusahaan Musk dan kesepakatan bisnis sebelumnya.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Advertisement