Axiata Tender Offer 33,97 Persen Saham Link Net pada Kuartal III 2022

Penyelesaian akuisisi Link Net menandai tonggak penting perjalanan operasional Axiata di regional.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 23 Jun 2022, 14:23 WIB
Diterbitkan 23 Jun 2022, 14:23 WIB
XL Axiata
XL Axiata mengumumkan kerja sama bidang cloud dengan Google Cloud (Foto: XL Axiata)

Liputan6.com, Jakarta - Axiata Group Berhad (Axiata) dan PT XL Axiata Tbk (EXCL) resmi akuisisi bersama atas 66,03 persen saham PT Link Net Tbk (LINK) senilai RM 2,63 miliar atau sekitar Rp 8,7 triliiun. Kemudian, setelah akuisisi tersebut grup Axiata akan melakukan penawaran tender wajib (tender offer) untuk membeli 33,97 persen saham LINK yang tersisa di publik.

Axiata Investments (Indonesia) Sdn Bhd (AII), anak usaha yang tidak langsung dimiliki Axiata dan XL Axiata memegang masing-masing 46,03 persen dan 20 persen setelah akuisisi dari gabungan keseluruhan saham Link Net sebesar 66,03 persen. Sebelumnya saham Link Net dimiliki oleh Asia Link Dewa Pte Ltd dan PT First Media Tbk.

Total kepemilikan Axiata atas saham Link Net melalui AII dan XL Axiata setelah selesai akuisisi sebesar 58, 33 persen. ALL akan wajib melakukan penawaran tender wajib membeli 33,97 persen saham Link Net yang tersisa sesuai dengan peraturan yang berlaku di Indonesia (rencana MTO). Perseroan menyatakan detil mengenai rencana MTO akan diumumkan pada waktunya. Rencana MTO diharapkan selesai pada kuartal III 2022.

"Penyelesaian akuisisi Link Net menandai tonggak penting perjalanan operasional Axiata di regional. Dengan kehadiran Link Net menjadi keluarga Axiata, akan memperkuat posisi kami sebagai Juara Digital di tingkat Regional dalam menyediakan layanan-layanan telekomunikasi konvergensi, selaras dengan spirit kami untuk ‘Memajukan Asia’,” kata Joint Acting Group CEOs, Axiata Dr Hans Wijayasuriya dan Vivek Sood dalam keterangan resminya, ditulis Kamis (23/6/2022).

Sementara itu, dengan akuisisi ini, Link Net dan XL Axiata akan berada di posisi yang tepat untuk memanfaatkan sinergi melalui kombinasi posisi bersama di dalam penyediaan layanan komunikasi tanpa kabel (wireless) dan layanan-layanan komunikasi lainnya, berbagi jaringan tulang punggung (backbone) dan transmisi, serta hubungan yang luas antara kedua pelanggan di Indonesia.

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Identifikasi Area Sinergi

XL Axiata
Ilustrasi XL Axiata (Liputan6.com/ Agustin Setyo W).

Digabung dengan layanan korporasi milik XL Axiata termasuk koneksi seluler, Link Net akan lebih siap untuk memanfaatkan pasar korporasi yang sedang berkembang di Indonesia.

"Kami sangat senang dengan potensi dan kemungkinan yang muncul dari akuisisi ini. Sejak diumumkan pertama kali, kami telah mengidentifikasi beberapa area sinergi yang terbuka dari kerja sama ini dan dapat dilakukan bersama dengan Link Net, memanfaatkan kekuatan kolektif kami dalam konektivitas seluler, pita lebar berbasis kabel (fixed broadband), dan konten,” ujar Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini dalam keterangan tertulis.

Ia menambahkan, ini akan mendukung pencapaian visi perseroan untuk menjadi operator konvergensi terkemuka dengan memberikan solusi terintegrasi yang seamless kepada pelanggan yang semakin paham digital.

Presiden Direktur dan CEO Link Net, Marlo Budiman mengatakan, bersama dengan mitra-mitra baru, pihaknya menantikan untuk dapat menyediakan proposisi konvergensi layanan pita lebar berbasis kabel (fixed line broadband) dan layanan seluler kepada pelanggan residensial dan korporasi. 

 

Peluang Sinergi

Teknisi XL Axiata mempersiapkan peningkatan kualitas jaringan XL Axiata di area sekitar Sirkuit Formula E Jakarta
XL Axiata akan menghadirkan layanan 5G di frekuensi 3,5GHz untuk mendukung perlaksanaan ajang balap Formula E Jakarta. Selain itu, XL Axiata juga meningkatkan kapasitas jaringan XL menjadi 2-3 kali lipat. (Foto: Corpcomm XL Axiata).

Dia menambahkan, tingkat penetrasi pita lebar berkecepatan tinggi di Indonesia masih kurang tergarap dan kemampuan untuk menyediakan layanan yang lebih luas serta produk yang komprehensif akan berkontribusi terhadap pertumbuhan pasar di masa depan dan akan membuahkan hasil bagi seluruh pemangku kepentingan pihaknya.

Tak hanya itu, terdapat peluang sinergi untuk kedua perusahaan, mulai dari kerja sama dalam penggunaan jaringan tulang punggung (backbone), transmisi jaringan, dan penyelarasan strategis untuk peningkatan pendapatan dan efisiensi biaya. Peluang-peluang ini juga diperkuat dengan hubungan Link Net yang luas dengan mitra bisnis dan pelanggan. 

"Saya pribadi bersama dengan tim manajemen menyambut dengan hangat pemegang saham baru. Kami sangat yakin kemitraan ini akan berkontribusi pada hasil yang luar biasa bagi para pelanggan dan pertumbuhan nilai yang berkelanjutan di masa mendatang bagi para pemegang saham," ujar Marlo.             

XL Axiata dan Axiata Resmi Genggam 66,03 Persen Saham Link Net

Teknisi sedang bekerja di atas tower BTS (Base Transceiver Station) XL Axiata yang berlokasi di Kelurahan Tanjung Batu, Kecamatan Wanea, Kota Manado, Mei 2021.
Teknisi sedang bekerja di atas tower BTS (Base Transceiver Station) XL Axiata yang berlokasi di Kelurahan Tanjung Batu, Kecamatan Wanea, Kota Manado, Mei 2021. Dok: XL Axiata

Sebelumnya, PT XL Axiata Tbk (EXCL) menyelesaikan pengambilalihan atau akuisisi saham PT Link Net Tbk (LINK) pada Rabu (22/6/2022).

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), XL membeli 550.316.196 saham atau setara 20 persen kepemilikan non kendali di Link Net dengan harga Rp 4.800 per saham. Pembelian saham itu dari Asia Link Dewa Pte Ltd. Nilai transaksi pembelian saham itu sekitar Rp 2,6 triliun.Adapun status kepemilikan saham langsung.

"Tujuan dari transaksi investasi demi memberikan nilai positif bagi seluruh pemegang saham, manajemen, dan karyawan juga memberi manfaat terhadap industri telekomunikasi di Indonesia secara lebih luas,” tulis Sekretaris Perusahaan PT XL Axiata Tbk, Ranty Astari Rachman.

Ia menulis, perseroan telah menyelesaikan transaksi pada 22 Juni 2022.

Sementara itu, dalam keterbukaan informasi Link Net menyebutkan First Media (FM) telah menyelesaikan penjualan dan pengalihan atas seluruh kepemilikan saham First Media dalam Link Net sejumlah 798.969.286 saham yang wakili 29,04 persen dari seluruh saham perseroan di luar saham treasury kepada Axiata Investment (Indonesia) Sdn Bhd dan XL.

Seiring transaksi itu, Asia Link Dewa Pte Ltd (ALD) juga menjual dan mengalihkan atas seluruh kepemilikan ALD di perseroan sejumlah 1.017.766.198 saham yang mewakiliki 36,99 persen dari seluruh saham perseroan di luar saham treasury kepada AII dan XL.

"Seluruh saham yang dialihkan oleh First Media dan Asia Link Dewa kepada AII dan XL tersebut berjumlah 1.816.735.484 saham yang mewakilii 66,03 persen dari seluruh saham Link Net di luar saham treasury,” tulis Sekretaris Perusahaan PT Link Net Tbk, Johannes.

Dengan demikian, pemegang saham Link Net antara lain Axiata Invesments (Indonesia) sebesar 46,03 persen, PT XL Axiata Tbk sebesar 20 persen, dan masyarakat 33,97 persen.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya