Bursa Saham Asia Tergelincir Setelah Inflasi AS Juni 2022 Sentuh Level Tertinggi

Bursa saham Asia Pasifik melemah pada Kamis, 14 Juli 2022 mengikuti wall street yang tertekan setelah rilis inflasi AS.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 14 Jul 2022, 09:50 WIB
Diterbitkan 14 Jul 2022, 08:54 WIB
Rudal Korea Utara Bikin Bursa Saham Asia Ambruk
Seorang pria berdiri didepan indikator saham elektronik sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo (29/8). Ketegangan politik yang terjadi karena Korut meluncurkan rudalnya mempengaruhi pasar saham Asia. (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Liputan6.com, Singapura - Bursa saham Asia Pasifik anjlok pada perdagangan Kamis, (14/7/2022) setelah inflasi masih tinggi di Amerika Serikat (AS).

Indeks Jepang Nikkei turun 0,11 persen, sementara itu, indeks Topix tergelincir 0,32 persen. Di Korea Selatan, indeks Kospi merosot 0,66 persen dan indeks Kosdaq susut 0,37 persen. Di Australia, indeks ASX 200 menguat 0,15 persen.

Indeks harga konsumen menguat 9,1 persen dari tahun lalu di atas perkiraan indeks Dow Jones 8,8 persen. Inflasi tersebut tercepat sejak November 1981. Investor khawatir tentang seberapa agresif bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Fed harus meredam kenaikan inflasi.

Dua perusahaan di wall street berspekulasi the Fed dapat menaikkan suku bunga 100 basis poin pada Juli 2022 yang dilakukan bank sentral Kanada pada Rabu, 13 Juli 2022.

Dalam data ekonomi, Kementerian Perdagangan dan Industri Singapura mengatakan, perkiraan sebelumnya menunjukkan produk domestik bruto (PDB) negara tersebut tumbuh 4,8 persen pada kuartal II 2022 dibandingkan periode sama tahun lalu.

PDB itu naik dari 4 persen pada kuartal I 2022, tetapi lebih rendah dari pertumbuhan 5,2 persen yang diperkirakan analis dalam jajak pendapat Reuters.

Otoritas Moneter Singapura memperketat kebijakan moneter dalam langkah off-cyle Kamis pekan ini. Bank sentral menuturkan akan memusatkan kembali titik tengah kebijakan nilai tukar tukar yang dikenal sebagai nilai tukar efektif nominal dolar Singapura ke tingkat yang berlaku. Bank sentral mengelola kebijakan moneter melalui pengaturan nilai tukar dan bukan suku bunga.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Indeks Dolar AS

Rudal Korea Utara Bikin Bursa Saham Asia Ambruk
Seorang pria berjalan melewati indikator saham elektronik sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo (29/8). Rudal tersebut menuju wilayah Tohoku dekat negara Jepang. (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Dolar Singapura naik menjadi 1,3961 terhadap dolar AS setelah pengumuman tersebut. Semalam di Amerika Serikat (AS), saham merosot setelah inflasi sentuh level tertinggi.

Indeks Dow Jones turun 208,54 poin atau 0,67 persen menjadi 30.772,79. Indeks S&P 500 merosot 0,45 persen ke posisi 3.801,78. Indeks Nasdaq susut 0,15 persen menjadi 11.247,58.

Inversi kurva imbal hasil di Departemen Keuangan Amerika Serikat, dilihat sebagai sinyal resesi, melebar pada Rabu, 13 Juli 2022 di Amerika Serikat. Imbal hasil dua tahun terakhir berada di posisi 3,1817 persen lebih tinggi dari 2,9465 persen untuk tenor 10 tahun. Imbal hasil bergerak berbanding terbalik dengan harga.

Australia akan melaporkan data pengangguran hari ini. Produsen chip Taiwan TSMC dan Fast Retailing Jepang juga akan melaporkan kinerja keuangan.

Indeks dolar AS melemah di bawah 108, dari posisi sebelumnya 108,27. Yen Jepang diperdagangkan di kisaran 137,63 per dolar. Dolar Australia berada di posisi 0,6731. Harga minyak pada jam perdagangan di Asia turun. Harga minyak Amerika Serikat susut 0,48 persen menjadi USD 95,84 per barel.

Penutupan Wall Street Rabu 13 Juli 2022

Pasar Saham di Asia Turun Imbas Wabah Virus Corona
Seorang wanita berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street tersungkur pada perdagangan Rabu, 13 Juli 2022 setelah inflasi Juni mencapai level tertinggi sejak 1981. Hal itu menambah kekhawatiran kalau bank sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) akan menjadi lebih agresif untuk meredam kenaikan harga.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones anjlok 208,54 poin atau 0,67 persen ke posisi 30.772,79. Indeks S&P 500 melemah 0,45 persen menjadi 3.801,78. Indeks Nasdaq tergelincir 0,15 persen menjadi 11.247,58.

“Tidak ada yang berputar-putar, selain the Fed harus menjadi lebih agresif dalam waktu dekat dan menekan permintaan. Itu memperkuat resesi sekarang. Saya pikir resesi adalah keniscayaan,” ujar Liz Ann, dari Charles Sachwab dikutip dari CNBC, Kamis (14/7/2022).

Indeks harga konsumen naik 9,1 persen secara year over year (yoy) pada Juni 2022. Inflasi ini lebih tinggi dari Mei sebesar 8,6 persen yang merupakan kenaokan terbesar sejak 1981. Ekonom yang disurvei Dow Jones telah antisipasi 8,8 persen.

Inflasi inti yang tidak termasuk harga makanan dan energi berada di 5,9 persen, dan ini di atas perkiraan 5,7 persen. Saham bergejolak sepanjang hari seiring investor mencerna data inflasi terbaru dengan indeks Dow Jones sebanyak 466 poin. Pada satu titik, indeks Nasdaq dan S&P 500 masing-masing turun lebih dari 2 persen dan 1,5 persen.

Gerak Saham di Wall Street

Rudal Korea Utara Bikin Bursa Saham Asia Ambruk
Orang-orang berjalan melewati sebuah indikator saham elektronik sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo (29/8). Bursa saham Asia turun setelah Korea Utara (Korut) melepaskan rudalnya ke Samudera Pasifik. (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Sektor saham konsumen naik hampir 0,9 persen didorong saham Domino Pizza, Bath and Body Works, Tesla. Sementara itu, saham Boeing, Walgreens, dan UnitedHealth masing-masing turun 2 persen sehingga mendorong Dow Jones ke wilayah negatif.

Saham teknologi menguat dengan Amazon, Netflix, Tesla masing-masing menguat lebih dari 1 persen meski ada kekhawatiran pertumbuhan yang meningkat. Langkah ini secara singkat membawa Nasdaq kembali bergerak ke wilayah positif. Saham Twitter naik hampir 8 persen karena perusahaan itu menggugat Elon Musk.

Seiring dengan laporan inflasi, investor terus memantau laba kuartal II untuk petunjuk kesehatan perusahaan AS. Saham Delta Air Lines turun sekitar 4,5 persen setelah membukukan hasil yang beragam.

Di tengah berita, saham United dan American Airlines masing-masing turun sekitar 1 persen dan 3 persen. Saham kapal pesiar berjuang dengan Royal Caribbean merosot 2,1 persen dan Carnival merosot lebih dari 1 persen.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya