RUPST Totalindo Sepakat Rombak Susunan Pengurus

Perolehan kontrak baru Totalindo hingga 25 Juli 2022 sebanyak 13 proyek dengan total nilai kontrak baru sebesar Rp 898 miliar.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 28 Jul 2022, 22:03 WIB
Diterbitkan 28 Jul 2022, 22:03 WIB
FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Karyawan berjalan di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Indeks acuan bursa nasional tersebut turun 96 poin atau 1,5 persen ke 6.317,864. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - PT Totalindo Eka Persada Tbk (TOPS) melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tahun buku 2021 pada Rabu, 27 Juli 2022. Dalam rapat tersebut, pemegang saham menyetujui perubahan susunan direksi dan dewan komisaris.

Pemegang saham Totalindo Eka Persada menyetujui pengangkatan Salomo Sihombing menjadi Wakil Direktur Utama, dari posisi sebelumnya sebagai direktur, dan menyetujui pengangkatan Rully Setiapermadi diangkat menjadi direktur. Sementara dari sisi Komisaris, RUPS menyetujui pengangkatan Mayjen TNI (Purn) Turmarhaban Rajagukguk menjadi komisaris.

Sehingga komposisi Dewan Komisaris dan Direksi setelah RUPST ini sebagai berikut:

Komisaris:

Komisaris Utama dan Komisaris Independen: Prof. Dr. Sutan Remy Sjahdeini, SH, FCBArb

Komisaris: Saut Irianto Rajagukguk

Komisaris: Achadiono Nugroho Putranto

Komisaris Independen: Mario Wylliam Waworundeng

Komisaris: Mayjen TNI (Purn) Turmahaban Rajagukguk

Direksi:

Direktur Utama: Donald Sihombing

Wakil Direktur Utama: Salomo Sihombing

Direktur: Sung Hyun Jim Baik

Direktur: Marco Rosihan Yacub

Direktur: Marcel Rosihan Yacub

Direktur: Rully Setiapermadi

Sepanjang 2021, Totalindo mencatat laba bersih sebesar Rp 1,4 miliar. Dalam RUPST ini, pemegang saham telah menyetujui penggunaan laba bersih dimasukkan dan dibukukan sebagai laba ditahan untuk menambah modal kerja perseroan.

Wakil Direktur Utama Totalindo Eka Persada, Salomo Sihombing mengatakan, di tengah pemulihan terbatas sektor properti dan konstruksi selama 2021, perseroan telah melakukan sejumlah upaya untuk mempertahankan usaha yang berkelanjutan.

"Perseroan tetap fokus pada pengerjaan konstruksi gedung bertingkat (high rise building) yang merupakan keahlian utama. Namun, Totalindo tetap melakukan diversifikasi usaha dengan mengerjakan tipe proyek lainnya seperti rumah sakit dan bangunan industri," ujar Salomo dalam keterangan resmi, Rabu (27/7/2022).

Sampai dengan saat ini, Totalindo mengerjakan 29 proyek yang berasal dari proyek carry over dari tahun-tahun sebelumnya dan perolehan kontrak baru pada 2022. Perolehan kontrak baru Totalindo hingga 25 Juli 2022 sebanyak 13 proyek dengan total nilai kontrak baru sebesar Rp 898 miliar.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Target Kontrak Baru

Pasar saham Indonesia naik 23,09 poin
Pekerja mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan Sekuritas, Jakarta, Rabu (14/11). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bertahan di zona hijau pada penutupan perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, perusahaan jasa konstruksi, PT Totalindo Eka Persada Tbk (TOPS) menargetkan bisa membukukan kontrak baru sebesar Rp 1,75 triliun pada 2022.

Hal tersebut diungkapkan manajemen Totalindo Eka Persadamelalui materi paparan publik yang disampaikan kepada regulator, PT Bursa Efek Indonesia (Bursa/BEI), ditulis Selasa, (21/12/2021)

Target kontrak baru tahun depan lebih tinggi dari target kontrak baru Totalindo Eka Persada pada 2021. Tahun ini perseroan menargetkan kontrak baru sebesar  Rp 1,5 triliun.

Per 16 Desember 2021, perseroan menyatakan telah memperoleh kontrak baru sebesar Rp 303,44 miliar. Jika ditambahkan dengan kontrak carry over tahun sebelumnya Rp 1,18 triliun, niai total order book Totalindo mencapai sebesar Rp 1,49 triliun.

Berikut adalah beberapa proyek yang sedang dikerjakan oleh Totalindo:

- King Land Avenue Apartment (The Venetian Tower) senilai Rp 273,71 miliar

- Marketing Galery Alam Sutera Apartment senilai Rp 13,82 miliar

- The South Condo One Avenue Batam, senilai Rp 40,47 miliar

- Batamindo Industrial Park, senilai Rp 77 miliar

- Sky House BSD (Phase 1) senilai Rp 88,48 miliar

- The Park South City, senilai Rp 369 miliar

- Proyek HNI senilai Rp 94 miliar

- Proyek Arandra Tower 2 senilai Rp 81,4 miliar

- Proyek Arandra Tower 3 senilai Rp 40,9 miliar

- Proyek Sky House Alam Sutera senilai Rp 192,5 miliar

- Proyek 31 Sudirman Suites Makassar senilai Rp 88 miliar

- Proyek Klapa Village Tower B senilai Rp 315 miliar

- Proyek Rusun Cilangkap Tower A, senilai Rp 938 miliar

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Target Pendapatan pada 2022

Ilustrasi Laporan Keuangan
Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

Sebelumnya, Perusahaan jasa konstruksi, PT Totalindo Eka Persada Tbk (TOPS) menargetkan bisa membukukan pendapatan sebesar Rp 750 miliar pada 2022.

Hal tersebut diungkapkan managemen Totalindo melalui materi paparan publik yang disampaikan kepada regulator, PT Bursa Efek Indonesia (Bursa/BEI), Senin, 20 Desember 2021.

Untuk bisa mewujudkan perolehan pendapatan tersebut, Totalindo Eka Persada menargetkan kinerja operasionalnya juga bisa tumbuh. Sehingga perseroan menargetkan total kontrak baru pada 2022 sebesar Rp 1,75 triliun.

Target kontrak baru pada 2022 tersebut meningkat sebesar Rp 250 miliar atau 16,67 persen dari target kontrak baru Totalindo pada 2021.

Hingga akhir September 2021, Totalindo membukukan pendapatan sebesar Rp 450,18 miliar, melonjak sebesar 160,04 persen dibanding pendapatan Totalindo di periode yang sama di tahun 2020.

Sementara laba tahun berjalan Totalindo hingga akhir September 2021 tercatat sebesar Rp 718,08 juta, lebih baik dibanding periode sama tahun lalu, perseroan mencatatkan rugi sebesar Rp 68,38 miliar.

Per 16 Desember 2021, perseroan menyatakan telah memperoleh kontrak baru sebesar Rp 303,44 miliar. Jika ditambahkan dengan kontrak carry over tahun sebelumnya Rp 1,18 triliun, niai total order book Totalindo mencapai sebesar Rp 1,49 triliun.

Total aset Totalindo tercatat sebesar Rp 2,33 triliun, dengan total ekuitasnya mencapai sebesar Rp 846,43 miliar.

 

Proyek Perseroan

Ilustrasi Laporan Keuangan. Unsplash/Austin Distel
Ilustrasi Laporan Keuangan. Unsplash/Austin Distel

Berikut adalah beberapa proyek yang sedang dikerjakan oleh Totalindo:

- King Land Avenue Apartment (The Venetian Tower) senilai Rp 273,71 miliar

- Marketing Galery Alam Sutera Apartment senilai Rp 13,82 miliar

- The South Condo One Avenue Batam, senilai Rp 40,47 miliar

- Batamindo Industrial Park, senilai Rp 77 miliar

- Sky House BSD (Phase 1) senilai Rp 88,48 miliar

- The Park South City, senilai Rp 369 miliar

- Proyek HNI senilai Rp 94 miliar

- Proyek Arandra Tower 2 senilai Rp 81,4 miliar

- Proyek Arandra Tower 3 senilai Rp 40,9 miliar

- Proyek Sky House Alam Sutera senilai Rp 192,5 miliar

- Proyek 31 Sudirman Suites Makassar senilai Rp 88 miliar

- Proyek Klapa Village Tower B senilai Rp 315 miliar

- Proyek Rusun Cilangkap Tower A, senilai Rp 938 miliar

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya