Liputan6.com, Jakarta - PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) mengucurkan pinjaman kepada PT Sigma Cipta Caraka pada 10 Agustus 2022.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Minggu (14/8/2022), PT Telkom Indonesia Tbk memberikan pinjaman jangka pendek kepada Telkom Sigma sebesar Rp 410,68 miliar. Pinjaman jangka pendek ini diberikan untuk memperkuat kas Telkom Sigma yang mendukung rencana konsolidasi data center.
Baca Juga
“Transaksi merupakan short term loan yang dilakukan oleh Telkom dalam rangka penguatan cash flow Telkom Sigma untuk mendukung rencana konsolidasi data center,” tulis Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkom Heri Supriadi.
Advertisement
Telkom Sigma merupakan anak perusahaan dari Telkom dengan susunan kepemilikan saham sebesar 56,39 persen yang dimiliki oleh Telkom dan 43,61 persen dimiliki oleh PT Multimedia Nusantara. Sedangkan PT Multimedia Nusantara merupakan anak perusahaan dari Telkom dengan kepemilikan saham sebesar 99,99 persen.
Pada penutupan perdagangan Jumat, 12 Agustus 2022, saham TLKM melemah tipis 0,44 persen ke posisi Rp 4.550 per saham.
Saham TLKM dibuka stagnan Rp 4.570 per saham. Saham TLKM berada di level tertinggi Rp 4.600 dan terendah Rp 4.530 per saham. Total frekuensi perdagangan 8.864 kali dengan volume perdagangan 1,84 juta saham. Nilai transaksi Rp 843,7 miliar.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Telkom Bakal Kucurkan Pinjaman Rp 1,2 Triliun kepada Telkomsat
Sebelumnya, manajemen PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) memberikan penjelasan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) terkait shareholder loan kepada PT Telkom Satelit Indonesia (Telkomsat). Telkom Indonesia menargetkan fasilitas shareholder loan mencapai Rp 1,2 triliun.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (4/6/2022), manajemen Telkom Indonesia mengatakan, target fasilitas shareholder loan Rp 1,2 triliun, dengan pencairan dilakukan bertahap sesuai dengan penyerapan biaya dalam proses pembangunan satelit.
Total pencairan shareholder loan yang sudah dilakukan hingga kini sebesar Rp 866 miliar. Rinciannya antara lain:
Tahap pertama November 2021 sebesar Rp 221 miliar
Tahap dua Desember 2021 sebesar Rp 132 miliar
Tahap tiga Maret 2022 sebesar Rp 397 miliar
Tahap empat Mei 2022 sebesar Rp 116 miliar
Perseroan telah melakukan transaksi afiliasi berupa shareholder loan kepada Telkomsat pada 13 Mei 2022 senilai Rp 116 miliar. "Pemberian shareholder loan kepada Telkomsat pada 13 Mei 2022 merupakan kelanjutan dari pendanaan proyek atas shareholder loan sebelumnya yaitu investasi satelit HTS,” ujar dia.
Adapun pinjaman tersebut bertenor tujuh tahun dengan grace periode tiga tahun. Shareholder loan memiliki jangka waktu JIBOR tiga bulan +2,5 persen.
Selain itu, Telkom juga menjelaskan mengenai pendirian PT Fita Sehat Nusantara (Fita) dan PT Kuncie Pintar Nusantara (Kuncie).
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Pengembangan Fita dan Kuncie
Manajemen Telkom menyatakan, saat ini PT Telkomsel Ekosistem Digital (TED) dengan merek perusahaan yang diberi nama INDICO, PT Fita Sehat Nusantara (Fita), dan Kuncie Pintar Nusantara (Kuncie) telah melakukan kegiatan operasional.
Dalah kegiatan operasionalnya, Fita merupakan platform kesehatan yang menyediakan program gaya hidup sehat, konten relevan, serta fitur yang bertujuan mendorong masyarakat membangun kebiasaan baik, dan menerapkan gaya hidup lebih sehat sebagai betuk pencegahan agar tidak mudah terserang penyakit. "Sampat saat ini Fita telah dipercaya oleh lebih dari satu juta pengguna terdaftar,” tulis manajemen Telkom.
Sementara itu, Kuncie merupakan platform pembelajaran yang menyediakan akses bagi para mentor baik individual maupun institusi yang memudahkan mereka untuk membuka kelas online, menjual materi pembelajaran premium, dan mengadakan webinar, untuk melayani para entrepreneur dan profesional di Indonesia yang ingin belajar topik-topik yang dapat membantu meningkatkan skill mereka.
"Saat ini Kuncie telah melayani lebih dari satu setengah juta pengguna terdaftar,” tulis manajemen Telkom.
Adapun pemakaian dana dari penyertaan modal dari Telkomsel kepada PT Telkomsel Ekosistem Digital (INDICO) akan digunakan untuk pengembangan platform digital dan mendukung pertumbuhan bisnis portofolionya.
Kinerja Semester I 2022
Sebelumnya, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) mencatat pertumbuhan pendapatan dan laba bersih hingga Juni 2022.
Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Minggu (31/7/2022), PT Telkom Indonesia Tbk meraup pendapatan Rp 71,98 triliun selama enam bulan pertama 2022. Pendapatan perseroan naik 3,6 persen jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 69,48 triliun.
Perseroan mencatat beban operasi, pemeliharaan, dan jasa telekomunikasi naik menjadi Rp 17,84 triliun pada semester I 2022 jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 17,43 triliun.
Beban penyusutan dan amortisasi bertambah menjadi Rp 16,98 triliun pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 14,69 triliun. Selain itu, beban karyawan naik menjadi Rp 7,52 triliun pada semester I 2022 jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 7,37 triliun.
Sementara itu, beban interkoneksi naik menjadi Rp 2,64 triliun pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 2,35 triliun. Beban umum dan administrasi turun menjadi Rp 2,82 triliun pada semester I 2022 jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 2,99 triliun. Beban pemasaran naik menjadi Rp 1,69 triliun dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,52 triliun.
Advertisement
Selanjutnya
Dengan melihat kondisi itu, laba usaha tercatat Rp 22,93 triliun, atau turun tipis 2,87 persen pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 23,61 triliun.
Perseroan mencatat laba periode berjalan Rp 17,55 triliun pada semester I 2022, atau naik 3,75 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 16,92 triliun. PT Telkom Indonesia Tbk mencatat laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 13,31 triliun pada semester I 2022.
Laba tersebut tumbuh 6,89 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 12,52 triliun. Dengan demikian, laba per saham dasar perseroan naik menjadi Rp 134,36 pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 125,69.
Total ekuitas tercatat Rp 140,67 triliun pada semester I 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 145,39 triliun. Total liabilitas naik menjadi Rp 134,59 triliun pada 30 Juni 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 131,78 triliun.
Aset susut menjadi Rp 275,27 triliun pada semester I 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 277,18 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 40,16 triliun pada 30 Juni 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 38,31 triliun.