Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat pada perdagangan saham, Senin (10/10/2022). Sentimen cadangan devisa dinilai bayangi laju IHSG.
CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, awal pekan peluang kenaikan mulai terlihat dalam jangka pendek.
Baca Juga
Akan tetapi, William mengimbau untuk mewaspadai terhadap sentimen dari penurunan cadangan devisa yang telah terlansir sehingga dapat menjadikan peluang kenaikan IHSG menipis. Sedangkan momentum tekanan masih dapat dimanfaatkan oleh investor untuk melakukan akumulasi beli dengn target investasi jangka panjang.
Advertisement
“Hari ini IHSG berpotensi menguat di kisaran 6.996-7.137,” ujar dia dalam ulasannya.
Sementara itu, Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG melemah 0,7 persen ke posisi 7.026 pada 7 Oktober 2022 diiringi peningkatan tekanan jual.
Herditya mengatakan, selama tidak terkoreksi ke bawah 6.926 sebagai level support, posisi IHSG sedang berada pada bagian dari wave ii dari wave (a) dari wave (y) sehingga tampaknya IHSG akan terkoreksi lebih dahulu dalam jangka pendek ke area 6.970-7.000. Kemudian berpeluang menguat kembali menguhi 7.135-7.150 kembali.
“Kabar baiknya, penguatan IHSG akan membentuk wave (b) yang akan membawa IHSG menuju ke area 7.200,” ujar Herditya dalam catatannya.
Ia prediksi, IHSG berada di level support 6.757,6.900 dan resistance 7.135,7.156.
Untuk rekomendasi saham hari ini, Herditya memilih saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT Medco Energi International Tbk (MEDC), dan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM).
Sementara itu, William memilih saham PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), PT Astra International Tbk (ASII), dan PT Pakuwon Jati Tbk (PWON).
Kemudian saham PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), dan PT HM Sampoerna Tbk (HMSP).
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi
Rekomendasi Teknikal
Berikut rekomendasi teknikalnya:
1.PT Adaro Energy Tbk (ADRO) - Buy on Weakness (4.140)
Saham ADRO ditutup menguat 1 persen ke level 4.140 pada perdagangan Jumat, 7 Oktober 2022.
“Kami perkirakan, posisi ADRO saat ini sedang berada pada bagian dari wave [v] dari wave 5 pada label hitam. Namun, apabila ADRO tidak mampu break 4.250 sebagai resistancenya, maka ADRO akan membentuk wave [iv] pada label merah, sehingga ADRO rawan terkoreksi,” ujar dia.
Buy on Weakness: 4.100-4.140
Target Price: 4.250, 4.380
Stoploss: below 3.870
2.PT Vale Indonesia Tbk (INCO) - Buy on Weakness (6.800)
Saham INCO ditutup menguat 1,1 persen ke level 6.800 pada perdagangan Jumat, 7 Oktober 2022.
“Kami perkirakan, posisi INCO saat ini sedang berada di wave [c] dari wave Y, sehingga INCO berpeluang melanjutkan penguatannya. Namun, waspadai apabila INCO tidak mampu break 6.900 sebagai resistancenya, maka INCO akan terkoreksi membantuk label merah,” ujar dia.
Buy on Weakness: 6..500-6.650
Target Price: 7.125, 7.900
Stoploss: below 6.375
2.PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) - Buy on Weakness (940)
Saham MEDC ditutup terkoreksi 0,5 persen ke level 940 pada perdagangan Jumat, 7 Oktober 2022.
“Kami perkirakan, posisi MEDC sedang berada pada bagian dari wave [b] dari wave B, sehingga MEDC akan terkoreksi terlebih dahulu dan dapat dimanfaatkan untuk BoW,” kata dia.
Buy on Weakness: 890-930
Target Price: 990, 1,015
Stoploss: below 865
3.PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) - Spec Buy (4.350)
Saham TLKM ditutup terkoreksi 1,8 persen ke level 4.350 pada perdagangan Jumat, 7 Oktober 2022 dan diiringi dengan peningkatan tekanan jual.
“Selama TLKM tidak terkoreksi ke bawah 4.300 sebagai supportnya, maka posisi TLKM sedang berada di akhir wave (b) dari wave [b] sehingga TLKM berpeluang menguat kembali,” ujar Herditya.
Spec Buy: 4.330-4.350
Target Price: 4.530, 4.670
Stoploss: below 4.300
Advertisement
Kinerja IHSG 3-7 Oktober 2022
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah terbatas pada perdagangan 3-7 Oktober 2022. Analis menilai, sentimen global seperti kebijakan the Federal Reserve (the Fed) atau bank sentral Amerika Serikat (AS) masih menekan laju IHSG.
Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (7/10/2022), IHSG melemah 0,2 persen ke posisi 7.026,78 dari pekan lalu di kisaran 7.040,79. Kapitalisasi pasar bursa susut 0,04 persen menjadi Rp 9.234,68 triliun.Kapitalisasi pasar itu turun sekitar Rp 3,4 triliun dari pekan lalu di posisi Rp 9.238,08 triliun.
Rata-rata frekuensi harian bursa tersungkur 1,08 persen menjadi 1.224.595 kali transaksi dari 1.238.025 kali transaksi pada pekan sebelumnya. Rata-rata nilai transaksi harian bursa anjlok 7,14 persen menjadi Rp 12,92 triliun dari Rp 13,91 triliun. Namun, rata-rata volume transaksi harian bursa naik 0,55 persen menjadi 23,41 miliar saham dari 23,28 miliar saham.
Investor asing melakukan aksi jual Rp 1,3 triliun pada Jumat, 7 Oktober 2022. Sepanjang 2022, investor asing membukukan aksi beli Rp 72,94 triliun.
Prediksi IHSG
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, pergerakan IHSG sepekan dipengaruhi sentimen global, salah satunya kekhawatiran pelaku pasar akan kenaikan fed fund rate (FFR) uang cenderung agresif dari bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve. Ini ditunjukkan dengan masih meningkatnya imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun.
"Sementara itu ada pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, rilis data inflasi Indonesia yang cenderung meningkat secara YoY dan turunnya cadangan devisa Indonesia,” kata dia saat dihubungi Liputan6.com.
Pada pekan depan, Herditya mengatakan, IHSG masih rawan koreksi untuk uji area 7.000. Selama tidak terkoreksi ke bawah 6.900 sebagai level support, IHSG berpeluang menguat kembali ke 7.135. Adapun sentimen pengaruhi IHSG antara lain rilis data indeks kepercayaan konsumen (IKK) dan penjualan ritel.
Advertisement