Produsen Barbie, Mattel Bayar Denda Rp 54,3 Miliar Gara-gara Salah Laporkan Pendapatan 2017

Mattel "melanggar banyak standar profesional" dengan mengecilkan penilaian terkait pajaknya untuk kuartal ketiga 2017 sebesar USD 109 juta.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 22 Okt 2022, 13:14 WIB
Diterbitkan 22 Okt 2022, 13:14 WIB
Boneka BTS dari Mattel (Twitter/ @Mattel - https://twitter.com/Mattel/status/1110397479344918530)
Boneka BTS dari Mattel (Twitter/ @Mattel - https://twitter.com/Mattel/status/1110397479344918530)

Liputan6.com, Jakarta Komisi Sekuritas dan Bursa mengumumkan Pembuat mainan Mattel setuju untuk membayar denda USD 3,5 juta terkait tuduhan kesalahan penyajian laporan dalam dua kuartal pendapatan pada tahun 2017.

SEC menyebutkan, Mattel "melanggar banyak standar profesional" dengan mengecilkan penilaian terkait pajaknya untuk kuartal ketiga 2017 sebesar USD 109 juta.

Perusahaan kemudian melebih-lebihkan beban pajaknya pada kuartal keempat tahun itu dengan jumlah yang sama, sesuai dengan perintah SEC. Akibatnya, perusahaan salah melaporkan kerugian kuartalannya.

Melansir laman CNBC, denda tersebut terkait dengan penyelidikan SEC yang berakhir pada 2019. Kesalahan biaya pajak Mattel senilai USD 109 juta tidak dikoreksi hingga penyajian kembali November 2019.

Chief Financial Officer Mattel mengumumkan bahwa dia akan mengundurkan diri pada tahun itu. SEC mengatakan Mattel tidak mengakui atau menyangkal temuan penyelidikannya.

Komisi tersebut secara terpisah melakukan tindakan penegakan hukum terhadap mantan auditor di PricewaterhouseCoopers, sebuah perusahaan konsultan pajak internasional, yang mengawasi pekerjaan tersebut.

“Kepatuhan auditor terhadap standar profesional dan independensi sangat penting untuk menjaga kepercayaan investor terhadap laporan keuangan perusahaan,” ujar Alka Patel, Associate Director Kantor Regional Los Angeles SEC, dalam pernyataan.

“Auditor yang memberi tahu klien mereka tentang siapa yang akan dipekerjakan akan memiliki kepentingan dalam keberhasilan perekrutan tersebut dan oleh karena itu dapat kurang kritis terhadap efektivitas mereka, yang semuanya merusak independensi auditor.”

Menurut temuan SEC, Joshua Abrahams, yang diidentifikasi dalam laporan sebagai auditor PwC yang terlibat, tahu tentang kesalahan tersebut tetapi gagal untuk membagikannya kepada komite audit Mattel.

Abrahams juga memberikan saran sumber daya manusia terbatas kepada Mattel. “Kami senang memiliki masalah di belakang kami. Meskipun kami tidak akan mengomentari fakta yang mendasarinya, kami menghargai pengakuan SEC atas tindakan perbaikan perusahaan,” kata juru bicara perusahaan Mattel.

SEC mengatakan akan mengadakan dengar pendapat publik tentang tindakan Abrahams.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya