Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menembus posisi 6.600 pada perdagangan Rabu (23/4/2025). Penguatan IHSG terjadi di tengah mayoritas sektor saham yang menghijau. Selain itu, Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga acuan 5,75%.
Mengutip data RTI, IHSG ditutup melonjak 1,47% ke posisi 6.634,37. Indeks LQ45 bertambah 1,98% ke posisi 744,78. Seluruh indeks saham acuan menghijau. IHSG sempat menyentuh level tertinggi 6.642,91 dan level terendah 6.588,25.
Advertisement
Baca Juga
Pada perdagangan Rabu pekan ini, sebanyak 412 saham menguat sehingga angkat IHSG. 193 saham melemah dan 201 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.286.794 kali dengan volume perdagangan 21,9 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 13,7 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.860.
Advertisement
Mayoritas sektor saham menghijau sehingga angkat IHSG. Sedangkan sektor saham basic turun 1,56% dan sektor saham teknologi melemah 0,03%.
Sektor saham properti melesat 2,45%, dan catat penguatan terbesar. Sektor saham kesehatan melejit 2,22%, sektor saham keuangan bertambah 1,71% dan sektor saham consumer siklikal mendaki 1,7%.
Selain itu, sektor saham energi bertambah 0,52%, sektor saham industri naik 1,27%, sektor saham consumer nonsiklikal menanjak 1,61%. Lalu sektor saham infrastruktur bertambah 0,78% dan sektor saham transportasi naik 0,53%.
Gerak Saham
Pada Rabu pekan ini, saham INDY melambung 7,83% ke posisi Rp 1.515 per saham. Harga saham INDY dibuka naik ke posisi Rp 1.625 per saham dari penutupan sebelumnya Rp 1.405 per saham. Saham INDY berada di level tertinggi Rp 1.665 dan level terendah Rp 1.475 per saham. Total frekuensi perdagangan 19.766 kali dengan volume perdagangan 962.832 saham. Nilai transaksi Rp 151,7 miliar.
Harga saham ADRO turun 1,6% ke posisi Rp 1.850 per saham. Saham ADRO dibuka naik ke posisi Rp 1.905 per saham dari penutupan sebelumnya Rp 1.880 per saham. Total frekuensi perdagangan 19.927 kali dengan volume perdagangan 713.784 saham. Nilai transaksi Rp 133,2 miliar.
Saham BUMI anjlok 3,57% ke posisi Rp 108 per saham. Harga saham BUMI dibuka naik ke posisi Rp 113 per saham dari penutupan sebelumnya Rp 112. Total frekuensi perdagangan 25.794 kali dengan volume perdagangan 22.965.578 saham. Nilai transaksi Rp 254,3 miliar.
Apa Saja Sentimen IHSG?
Associate Director Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nicodemus menuturkan, keputusan kebijakan moneter dalam negeri menjadi perhatian pelaku pasar di tengah ketidakpastian global seiring kebijakan tarif resiprokal dari Amerika Serikat. Pasar berharap langkah kebijakan moneter yang diputuskan sebagai upaya menjaga stabilitas rupiah dari tekanan eksternal.
Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) melalui Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bulan April 2025 yang digelar pada Selasa, 22 April 2025 dan Rabu, 23 April 2025 memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan atau BI-Rate tetap berada pada level 5,75 persen.
Suku bunga deposit facility tetap berada pada level 5 persen. Begitu pula suku bunga lending facility yang diputuskan untuk tetap berada pada level 6,5 persen.
“Dari mancanegara, pelaku pasar bereaksi setelah komentar Presiden AS Donald Trump yang meredakan kecemasan pasar,” seperti dikutip dari Antara.
Trump mengkonfirmasi tidak berencana untuk menyingkirkan Ketua Fed Jerome Powell, sehingga meredakan kekhawatiran pasar tentang independensi bank sentral dan stabilitas kebijakan. Selain itu, Trump menyatakan bahwa tarif akhir untuk impor China tidak akan setinggi 145 persen.
Menteri Keuangan AS Bessent menyatakan optimisme tentang penurunan tensi perang dagang antara dua ekonomi terbesar dunia, meskipun Ia memperingatkan bahwa negosiasi dengan China akan menjadi proses yang panjang dan menantang.
Pelaku pasar memiliki pandangan yang mengisyaratkan bahwa potensi de-eskalasi ketagangan dalam perang dagang AS dan China.
Dari China, bank sentral mendesak perusahaan-perusahaan milik negara untuk memprioritaskan penggunaan Yuan untuk pembayaran dan penyelesaian dalam operasi luar negeri mereka, sebuah langkah yang dipandang sebagai bagian dari dorongan yang lebih luas untuk mempercepat internasionalisasi mata uang tersebut di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan global.
Advertisement
Top Gainers-Losers
Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:
Saham CINT melonjak 29,41%
Saham NETV melonjak 24,21%
Saham DGNS melonjak 23,33%
Saham INET melonjak 23,28%
Saham BTEK melonjak 20%
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
Saham GEMA melemah 14,29%
Saham MEJA melemah 10%
Saham TARA melemah 10%
Saham IKAN melemah 9,52%
Saham STTP melemah 9,04%
Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:
Saham BBRI senilai Rp 1,6 triliun
Saham BMRI senilai Rp 1,3 triliun
Saham BBCA senilai Rp 799,7 miliar
Saham ANTM senilai Rp 618,7 miliar
Saham BBNI senilai Rp 530 miliar
Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:
Saham BBRI tercatat 51.668 kali
Saham ANTM tercatat 51.133 kali
Saham BMRI tercatat 48.340 kali
Saham INET tercatat 36.999 kali
Saham BBCA tercatat 30.992 kali
Bursa Saham Asia Pasifik
Bursa saham Asia Pasifik melonjak pada Rabu, 23 April 2025. Penguatan bursa saham Asia Pasifik mengikuti wall street. Hal ini terjadi seiring optimisme terhadap ketegangan perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China mereda.
Optimisme itu terjadi setelah Presiden AS Donald Trump mengindikasikan tarif final barang China ke AS tidak akan dekati 145%. Namun, ia menambahkan, tarif itu juga tidak akan 0%.
Selain itu, Donald Trump juga tidak berniat untuk memecat ketua the Federal Reserve Jerome Powell.
Adapun indeks saham acuan di Hong Kong memimpin penguatan di Asia. Indeks Hang Seng melonjak 2,37% ke posisi 22.072,62. Indeks Hang Seng teknologi melesat 3,07% ke posisi 5.049,40. Indeks CSI 300 di China mendatar di posisi 3.786,88.
Di Jepang, indeks Nikkei 225 menguat 1,89% menjadi 34.868,63. Indeks Topix mendaki 2,06% ke posisi 2.584,32.
Di Korea Selatan, indeks Kospi bertambah 1,57% ke posisi 2.525,56. Indeks Kosdaq naik 1,39% menjadi 726,08. Indeks Nifty 50 menguat 0,52% dan indeks ASX 200 di Australia bertambah 1,33% ke posisi 7.920,50.
Advertisement
