Liputan6.com, Jakarta - Morgan Stanley Capital International (MSCI) kembali merilis hasil tinjauan indeks MSCI Global Standard. Dari indeks MSCI Global Standard berdasarkan wilayah Asia Pasifik, MSCI mengeluarkan tiga saham dari Indonesia.
Tiga saham itu antara lain PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), dan PT Tower Bersama Infrastruktur Tbk (TBIG). Sedangkan di indeks MSCI Small Cap ada empat tambahan saham antara lain PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk (BIPI), PT Bukalapak.com Tbk (BUKA), PT Bumi Resources Tbk (BUMI), dan PT Gudang Garam Tbk (GGRM). Demikian mengutip dari PT Phintraco Sekuritas, Jumat, 11 November 2022.
Baca Juga
Terkait saham BUMI masuk indeks MSCI Small Cap, Direktur PT Bumi Resources Tbk, Dileep Srivastava menilai, BUMI memenuhi kriteria untuk masuk indeks MSCI Indonesia.
Advertisement
“Ini paling likuid dan sering diperdagangkan di BEI selama beberapa bulan sekarang dan menghasilkan keuntungan signifikan sejak tahun lalu,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com lewat pesan singkat, ditulis Sabtu (12/11/2022).
Sebelumnya, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) membukukan pendapatan belum termasuk konsolidasi sebesar USD 1,39 miliar atau sekitar Rp 21,8 triliun (asumsi kurs Rp 15.378 per dolar AS) hingga kuartal ketiga 2022. Nilai ini naik 109,3 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar USD 666,18 juta (Rp 10,4 triliun).
Kinerja Keuangan
Mengutip laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Sabtu, 5 November 2022, BUMI juga berhasil mencatatkan laba setelah pajak sebesar USD 405,8 juta (Rp 6,3 triliun), tumbuh dari USD 147,26 juta pada kuartal tiga 2021.
Sedangkan dalam periode berjalan, emiten berhasil meraih laba sebesar USD 383,6 juta (Rp 6 triliun) dibandingkan periode yang sama pada 2021 yang hanya sebesar USD 71,2 juta (Rp 1,1 triliun).
Secara keseluruhan, Bumi Resources mencatatkan beban pokok pendapatan USD 1,1 miliar yang melonjak dari kuartal tiga 2021 di posisi USD 512,78 juta. Sedangkan untuk beban usaha BUMI menyentuh USD 69,22 juta.
Bumi Resources membukukan bagian atas laba neto entitas asosiasi dan ventura bersama sebesar USD 451,86 juta. Kemudian penghasilan bunga emiten mencapai USD 2,56 juta.
Sedangkan untuk beban bunga dan keuangan BUMI menyentuh USD 139,63 juta. Adapun untuk laba selisih kurs sebesar USD 4,60 juta.
Advertisement
RUPSLB Bumi Resources Sepakati Private Placement Jumbo Rp 24 Triliun
Sebelumnya, pemegang saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI), emiten batu bara terbesar di Indonesia menyetujui rencana penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau private placement senilai USD 1,6 miliar. Nilai private placement itu sekitar Rp 24,57 triliun (asumsi kurs Rp 15.360 per dolar AS).
PT Bumi Resources Tbk akan menerbitkan maksimal 200 miliar saham baru. 85 persen akan dibeli oleh Mach Energy Ltd yang berbasis di Hong Kong, sementara Treasure Global Investments Ltd (TGIL) akan mengambil 15 persen sisanya, berdasarkan rencana penjualan.
Mach Energy dikendalikan bersama oleh konglomerasi grup Bakrie dan grup Salim. Sedangkan 85 persen TGIL dikendalikan oleh Salim, menurut prospektus yang dirilis sebelum rapat pemegang saham.
Direktur Bumi Resources Dileep Srivastava menuturkan, setelah rapat pemegang saham, rencana private placement telah disetujui.
Mengutip laman Nasdaq, Selasa (11/10/2022), Dileep menuturkan, Salim dan grup Bakrie akan mengendalikan perseroan setelah private placement. PT Bumi Resources Tbk akan memakai sebagian besar private placement untuk melunasi utang dari proses restrukturisasi utang yang diperkirakan sekitar USD 1,5 miliar, menurut prospektus.
Hasil Private Placement Lunasi Utang BUMI
"(penerbitan saham-red) sekitar 200 miliar saham dengan harga Rp 120 per saham. (Nilai private placement-red) Rp 24 triliun, untuk melunasi utang Bumi Resources,” ujar Dileep saat dihubungi Liputan6.com lewat pesan singkat.
Setelah penjualan, investor akan memperoleh gabungan saham sekitar 58 persen dari Bumi Resources. Lebih dari 70 persen saham BUMI saat ini dimiliki oleh pemegang saham publik.
Pada penutupan perdagangan sesi pertama, saham BUMI naik 3,41 persen ke posisi Rp 182 per saham. Saham BUMI dibuka naik satu poin ke posisi Rp 177 per saham. Saham BUMI berada di level tertinggi Rp 187 dan terendah Rp 177 per saham. Total frekuensi perdagangan 49.077 kali dengan volume perdagangan 49.023.196 saham dengan nilai transaksi Rp 889,7 miliar.
Pemegang saham Bumi Resources per 30 September 2022 antara lain HSBC-Fund SVS A/C Chendong sebesar 10,32 persen, NBS Clients sebesar 9,11 persen, Watiga Trust Ltd sebesar 5,36 persen, Long Haul Holdings Ltd sebesar 2,01 persen, PT Biofuel Indo Sumatra sebesar 1,57 persen, PT Bakrie Capital Indonesia sebesar 0,06 persen, dan masyarakat 71,57 persen.
Advertisement