Multi Medika Internasional Bidik Pertumbuhan Penjualan hingga 15 Persen pada 2023

Direktur Utama MMI Mengky Mangarek optimistis menargetkan pertumbuhan kinerja penjualan 10-15 persen pada tahun depan.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 16 Nov 2022, 19:13 WIB
Diterbitkan 16 Nov 2022, 19:13 WIB
IHSG Awal Pekan Ditutup di Zona Hijau
Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Calon emiten baru PT Multi Medika Internasional (MMI) menargetkan pertumbuhan penjualan 10-15 persen pada 2023.

Direktur Utama MMI Mengky Mangarek optimistis menargetkan pertumbuhan kinerja penjualan 10-15 persen pada tahun depan. Sedangkan, pada 2022 bisa meningkat 25 persen dari tahun lalu.

“Target pertumbuhan 10-15 persen pada 2023, (target pertumbuhan kinerja) tahun ini dibandingkan tahun lalu naik 25 persen, tahun lalu Rp 180 miliar, tahun ini Rp 236 miliar sampai akhir tahun,” kata Mengky kepada awak media, Rabu (16/11/2022).

Mengky menyebutkan, pihaknya menargetkan margin dan margin kotor 30-45 persen pada tahun depan.

“Kami sangat yakin, ini success story dan true story, kami bisa tumbuh 10-15 persen di sales, margin dan gross margin 30-45 persen, kami secara laba maupun dividen satu-satunya IP yang punya pertumbuhan double digit,” kata dia. 

Adapun, untuk kategori alat kesehatan, MMI menargetkan bisa tumbuh di kisaran 50 persen. “Untuk alat kesehatan bisa tumbuh tidak di bawah 50 persen,” ujar dia. 

 

Perusahaan Pemegang Lisensi K-Pop Bidik Dana IPO Rp 126 Miliar, Buat Apa?

Pembukaan Awal Tahun 2022 IHSG Menguat
Pekerja melintas di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Senin (3/1/2022). Pada pembukan perdagagangan bursa saham 2022 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung menguat 7,0 poin atau 0,11% di level Rp6.588,57. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Korea Selatan saat ini menjadi negara yang gencar memasarkan berbagai produk mulai dari kecantikan, musik, serial televisi serta makanan. Fenomena yang disebut Korean Wave ini, kini telah menjadi kekuatan bagi Korea Selatan untuk memperoleh keuntungan ekonomi.

Sebagai contoh Korean Wave yang telah berkembang adalah K-Beauty. Produk kecantikan dari Korea Selatan telah menjadi trend setter paling terpercaya dan telah menjadi pilihan utama bagi Wanita Indonesia dan mencapai angka 57,6 persen dalam penguasaan pasar produk kecantikan di Indonesia.

Diikuti produk kecantikan dari Indonesia pada posisi nomor dua dengan pangsa pasar 37,4 persen dan selanjutnya berturut-turut produk dari Jepang sebesar 22,7 persen, USA sebesar 20,1 persen, Eropa 13 persen dan Thailand 2,8 persen.

Selain itu, K-POP juga telah berkembang menjadi genre yang tersebar luas tidak hanya secara regional, tetapi juga di seluruh dunia. Khusus di Asia Tenggara, Indonesia menunjukkan minat terbesar diantara negara-negara Asia Tenggara lainnya.

Berbagai produk Korea Selatan itu telah menjadi peluang bisnis dengan prospek yang sangat menjanjikan. Dalam upaya menangkap peluang itu, PT Multi Medika Internasional (MMI) yang merupakan perusahaan distribusi ritel produk yang sedang berkembang dan pemegang lisensi Intellectual Property (IP) artis Korea Selatan terkemuka di Indonesia, akan meluaskan usahanya dengan berencana menghimpun dana dari pasar modal dengan melakukan penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO). 

Multi Medika Internasional berencana menerbitkan sebanyak- banyaknya 600.000.000 saham baru dengan nilai nominal Rp 25. Jumlah saham tersebut mewakili 25 persen dari modal ditempatkan dan disetor setelah pelaksanaan IPO.

Harga saham akan ditawarkan kepada masyarakat dengan harga Rp160-Rp210. Sehingga nilai IPO ini sebanyak-banyaknya sebesar Rp 126 miliar.

Dana IPO

IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Layar indeks harga saham gabungan menunjukkan data di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Angka tersebut naik signifikan dibandingkan tahun 2016 yang hanya mencatat penutupan perdagangan pada level 5.296,711 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Direktur Utama MMI Mengky Mangarek menuturkan, perusahaan akan menggunakan dana tersebut untuk modal kerja dan perluasan pusat distribusi dan sarana logistik.

"Sekitar 65 persen akan digunakan untuk modal kerja dalam rangka mendukung kegiatan operasional dan pengembangan bisnis perusahaan," kata Mengky dalam keterangan resminya, Rabu (16/11/2022).

Dana 65 persen tersebut, sekitar 30 persen untuk biaya operasional, biaya pengiriman, biaya kantor, biaya penjualan, penambahan karyawan dan lainnya. Sekitar 70 persen untuk pembelian barang dagangan, antara lain berupa masker, patch aromaterapi, dan tissue dari PT Multi One Plus dan PT Tirta Dewi Jaya.

"Sekitar 35 persen akan digunakan untuk perluasan pusat distribusi dan sarana logistik. Lokasi pusat distribusi baru untuk produk-produk IP Lisensi Perseroan diperkirakan akan berada di daerah Bumi Serpong Damai pada 2023 dan PIK2 2024," kata dia.

Pada saat yang bersamaan, MMI juga akan menerbitkan sebanyak 300.000.000 waran seri I yang menyertai saham baru atau sebesar 16,67 persen dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh. 

Penerbitan Waran

FOTO: PPKM, IHSG Ditutup Menguat
Pialang memeriksa kacamata saat tengah mengecek Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Kamis (9/9/2021). IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup menguat 42,2 poin atau 0,7 persen ke posisi 6.068,22 dipicu aksi beli oleh investor asing. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Waran seri I diberikan sebagai insentif bagi pemegang saham baru yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada Tanggal Penjatahan.

Setiap pemegang 2 saham baru berhak memperoleh 1 waran seri I di mana setiap 1 waran seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru Perseroan yang dikeluarkan dalam portepel, dengan nilai nominal Rp25 dan hargabpelaksanaan Rp300.

Dana yang diperoleh Perseroan dari pelaksanaan waran seri I, akan digunakan seluruhnya untuk modal kerja Perseroan yang antara lain digunakan untuk pembukaan flagship store dan K-pop mini booth.

Kepemilikan mayoritas saham PT Multi Medika Internasional sebelum penawaran umum adalah PT Multi Inti Usaha sebesar 80 persen dan akan menjadi 60 persen setelah penawaran umum.

MMI menjadwalkan akan melaksanakan penawaran awal pada 10-18 November 2022 dan jadwal indikasi penawaran umum pada 25-29 November 2022, perkiraaan tanggal penjatahan pada 29 November 2022 dan perkiraaan tanggal pencatatan di Bursa Efek Indonesia pada 1 Desember 2022.

PT Mirae Aset Sekuritas Indonesia bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi saham PT Multi Medika International.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya