Liputan6.com, Jakarta - PT Surya Toto Indonesia Tbk (TOTO) membeli obligasi pemerintah atau Surat Utang Negara (SUN) seri FR dalam rangka investasi senilai Rp 100 miliar pada 10 Januari 2023.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Jumat (13/1/2022), Surya Toto Indonesia membeli dua seri FR dengan nilai nominal obligasi FR0064 sebesar Rp 50 miliar dan nilai nominal obligasi FR087 sebesar Rp 50 miliar. Dengan demikian, total nominal investasi obligasi tersebut sebesar Rp 100 miliar.
Baca Juga
Transaksi pembelian obligasi tersebut dilakukan melalui agen penjual, yakni PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) dan digunakan sebagai jaminan fasilitas kredit rekening koran (overdraft) kepada PT Bank OCBC NISP Tbk.
Advertisement
Direktur TOTO Setia Budi Purwadi menjelaskan, pendanaan investasi ini berasal dari dana perusahaan yang diambil dari kas dan setara kas.
"Pendanaan investasi dari dana Perseroan sendiri yang diambil dari kas dan setara kas sehingga tidak berdampak terhadap likuiditas Perseroan," tulis Setia Budi, dikutip Jumat, 13 Januari 2023.
Sebelumnya, PT Surya Toto Indonesia Tbk (TOTO) mencatatkan kinerja positif hingga kuartal III 2022. Surya Toto Indonesia membukukan pendapatan Rp 1,55 triliun meningkat 19,68 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 1,3 triliun.
Mengutip laporan keuangan Surya Toto Indonesia, Selasa (25/10/2022), beban pokok penjualan TOTO hingga kuartal III 2022 mencapai Rp 1,14 triliun atau meningkat 4,58 persen dari realisasi sebelumnya sebesar Rp 1,09 triliun.
Dengan demikian, laba bruto TOTO melesat 100,75 persen dari Rp 207,26 miliar per kuartal III 2021 menjadi Rp 416,08 miliar hingga kuartal III 2022.
Laba
Beban usaha perseroan naik menjadi Rp 149,53 miliar hingga September 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 147,38 miliar. Beban lainnya turun menjadi Rp 1,88 miliar hingga kuartal III 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 2,19 miliar.
TOTO mencatatkan kenaikan laba usaha sebesar 293,29 persen dari Rp 71,85 miliar per kuartal III 2021 menjadi Rp 282,61 miliar.
Hingga akhir kuartal III 2022 TOTO mengantongi laba bersih periode berjalan sebesar Rp 225,99 miliar. Laba ini melonjak 311,13 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 54,69 miliar. Dengan melihat kondisi tersebut, perseroan membukukan laba per saham Rp 21,90 hingga September 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 5,33.
Sementara itu, aset TOTO senilai Rp 3,39 triliun hingga kuartal III 2022 meningkat dari akhir tahun lalu sebesar Rp 3,26 triliun. Kemudian, liabilitas TOTO sebesar Rp 1,2 triliun hingga kuartal III 2022 menurun dari akhir tahun lalu sebesar Rp 1,22 triliun.
Sedangkan, ekuitas TOTO tercatat sebesar Rp 2,18 triliun hingga kuartal III 2022 meningkat dari akhir tahun lalu Rp 2,03 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 405,68 miliar hingga September 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 370,90 miliar.
Advertisement
Tebar Dividen Interim 2022
Sebelumnya, PT Surya Toto Indonesia Tbk (TOTO) akan membagikan dividen interim 2022 sebesar Rp 103,2 miliar.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (21/11/2022), PT Surya Toto Indonesia Tbk membagikan dividen interim 2022 sebesar Rp 10 per saham. Pembagian dividen interim 2022 itu sesuai keputusan direksi yang telah disetujui dewan komisaris pada 18 November 2022.
Pertimbangan pembagian dividen interim 2022 itu berdasarkan data keuangan per 30 September 2022 antara lain laba bersih yang didapat diatribusikan kepada entitas induk Rp 225,99 miliar, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya sebesar Rp 1,92 triliun, dan total ekuitas sebesar Rp 2,18 triliun.
Berikut jadwal pembagian dividen interim 2022:
-Tanggal cum dividen di pasar regular dan pasar negosiasi pada 29 November 2022
-Tanggal ex dividen di pasar regular dan pasar negosiasi pada 30 November 2022
-Tanggal cum dividen di pasar tunai pada 1 Desember 2022
-Tanggal ex dividen di pasar tunai pada 2 Desember 2022
-Tanggal daftar pemegang saham yang berhak atas dividen tunai pada 1 Desember 2022
-Tanggal pembayaran dividen pada 12 Desember 2022
Pada penutupan perdagangan saham Senin, 21 November 2022, saham TOTO naik 2,21 persen ke posisi Rp 278 per saham.
Saham TOTO dibuka stagnan di posisi Rp 272 per saham. Saham TOTO berada di level tertinggi Rp 278 dan terendah Rp 270 per saham. Total frekuensi perdagangan 308 kali dengan volume perdagangan 23.400 saham. Nilai transaksi harian saham Rp 643,7 juta.
Penutupan IHSG pada 13 Januari 2023
Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah ke zona hijau pada perdagangan saham, Jumat (13/1/2023). IHSG menguat tersebut juga didukung sektor saham teknologi dan energi.
Mengutip data RTI, IHSG naik tipis 0,18 persen ke posisi 6.641,83. Indeks LQ45 melemah 0,02 persen ke posisi 905,49. Sebagian besar indeks acuan bervariasi. Menjelang akhir pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.658,47 dan terendah 6.600,59.
Sebanyak 250 saham menguat dan 268 saham melemah. 196 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.060.051 kali dengan volume perdagangan 20,8 miliar saham. Nilai transaksi Rp 10,6 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.272.
Secara sektoral, indeks sektor saham dominan menguat. Sektor saham energi mendaki 1,69 persen, sektor saham basic menguat 0,65 persen, sektor saham nonsiklikal bertambah 0,04 persen, dan sektor saham kesehatan menanjak 0,44 persen. Selain itu, sektor saham properti bertambah 0,05 persen, sektor saham teknologi melonjak 1,83 persen, dan sektor saham transportasi mendaki 0,45 persen.
Sementara itu, sektor saham industri melemah 0,42 persen, sektor saham siklikal tergelincir 0,43 persen, sektor saham keuangan susut 0,28 persen, dan sektor saham infrastruktur merosot 0,57 persen.
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, penguatan IHSG pada Jumat, 13 Januari 2023 sejalan dengan bursa saham global terutama bursa saham Amerika Serikat. Hal ini seiring katalis inflasi yang sudah mulai turun ke 6,5 persen.
"Bursa regional Asia yang mayoritas menguat. Penguatan IHSG ini juga kami perkirakan didukung oleh komoditas minyak dan batu bara yang menguat sehingga berpengaruh positif terhadap emiten di sektor energi,” tutur dia saat dihubungi Liputan6.com.
Advertisement