Liputan6.com, Jakarta - PT Jasa Berdikari Logistics Tbk (LAJU) membidik pertumbuhan pendapatan dan laba 20-25 persen usai tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Jumat, 27 Januari 2023.
Saham LAJU mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) sebanyak 223 kali berdasarkan pooling (penjatahan terpusat).
Baca Juga
"Growth kita jaga di 25 persen," kata Komisaris Jasa Berdikari Logistics, Dimas Teguh Mulyanto saat ditemui di BEI, Jumat (27/1/2023).
Advertisement
Dimas mengatakan, Perseroan akan fokus di bisnis transportasi, logistik, warehouse, khususnya industri ritel FMCG.
"Sejauh ini, kalau kita punya bisnis sampai 2022 CAGR di atas 30 persen, jadi masih sangat bagus, toplinenya growthnya bagus, bottom line juga terjaga," kata dia.
Sementara itu, untuk penambahan armada akan disesuaikan dengan permintaan pelanggan atau klien. Jika klien membutuhkan armada tambahan, maka Perseroan akan membeli armada baru.
"Kita selalu mengikuti perkembangan klien, kalau klien butuh armada tambahan kita pasti beli," kata dia.
Hingga saat ini, LAJU memiliki empat klien, antara lain Alfamidi, Tirta Sukses Perkasa, Sirclo, dan Mulia Keramik.
Selain itu, Jasa Berdikari Logistics juga menjajaki sejumlah perusahaan dan saat ini yang sudah melakukan diskusi dengan dua perusahaan.
"Penjajakan banyak, tapi yang sudah final discussion ada dua. Semua di luar grup Alfa," ujar dia.
Sebagai catatan, wilayah kerja perusahaan berada di pulau Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi.
Alami Kelebihan Permintaan 200 Kali
PT Jasa Berdikari Logistics Tbk resmi tercatat dengan kode emiten LAJU di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Jumat, 27 Januari 2023. LAJU mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) sebanyak 223 kali berdasarkan pooling (penjatahan terpusat).
"Oversubscribe 200 kali lebih," kata Komisaris Jasa Berdikari Logistics, Dimas Teguh Mulyono saat ditemui di BEI, Jumat (27/1/2023).
Dimas menjelaskan, perusahaan akan fokus di bisnis transportasi, logistik, warehouse, khususnya industri ritel FMCG.
"Sejauh ini, kalau kita punya bisnis sampai 2022 CAGR di atas 30 persen, jadi masih sangat bagus, toplinenya growthnya bagus, bottom line juga terjaga," kata dia.
Usai IPO, emiten berkode LAJU menargetkan pertumbuhan pendapatan dan laba 20-25 persen. "Growth kita jaga di 25 persen," ujar dia.
Sedangkan, untuk penambahan armada akan menyesuaikan dengan permintaan pelanggan atau klien. Hingga saat ini, LAJU memiliki empat klien, antara lain Alfamidi, Tirta Sukses Perkasa, Sirclo, dan Mulia Keramik.
Selain itu, Jasa Berdikari Logistics juga menjajaki sejumlah perusahaan dan saat ini yang sudah melakukan diskusi dengan dua perusahaan.
"Penjajakan banyak, tapi yang sudah final discussion ada dua. Semua di luar grup Alfa," ujar dia.
Sebagai informasi, wilayah kerja perusahaan berada di pulau Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi.
Advertisement
Jasa Berdikari Resmi Tercatat di BEI
Sebelumnya, PT Jasa Berdikari Logistics Tbk, perseroan bergerak di jasa logistik terintegrasi menggelar penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) dengan melepas 700 juta saham dengan menetapkan harga Rp 100 per saham.
Mengutip laman e-ipo, ditulis Senin (23/1/2023), PT Jasa Berdikari Logistics Tbk menawarkan saham setara 32,56 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan dengan nilai nominal Rp 25 ke publik.
Jasa Berdikari Logistics menetapkan harga Rp 100 per saham dalam rangka IPO. Hal tersebut merupakan batas bawah dari harga yang ditawarkan sebelumnya Rp 100 - Rp 150 per saham. Dengan demikian, Perseroan akan meraup dana IPO maksimal Rp 70 miliar.
Selain itu, perseroan menerbitkan maksimal 140 juta waran seri I yang menyertai saham baru perseroan dengan nilai nominal Rp 25 setiap waran. Jumlah waran tersebut 9,66 persen dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh.
Waran seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi pemegang saham baru yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham.
Setiap pemegang lima saham baru perseroan berhak memperoleh satu waran seri I. Setiap satu waran seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham baru.
Waran seri I yang diterbitkan memiliki jangka waktu pelaksanaan selama satu tahun. Harga pelaksanaan waran sebesar Rp 175 yang dapat dilakukan setelah enam bulan atau lebih sejak efek diterbitkan. Total dana yang diincar dari penerbitan waran maksimal Rp 24,50 miliar.