Zyrex Incar Laba Rp 108,8 Miliar pada 2023

Adapun proyeksi keuangan itu disusun sampai dengan 2024 karena mempertimbangkan adanya pemilihan umum (pemilu).

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 04 Feb 2023, 16:30 WIB
Diterbitkan 04 Feb 2023, 14:29 WIB
Ilustrasi Neraca Keuangan atau Laba Rugi. Freepik
Ilustrasi Neraca Keuangan atau Laba Rugi. Freepik

Liputan6.com, Jakarta -  Pendapatan PT Zyrexindo Mandiri Buana Tbk (ZYRX) atau Zyrex diperkirakan mendapai Rp 1,2 triliun pada tahun ini. Dari angka tersebut, perseroan berpotensi mengantongi laba Rp 108,8 miliar. Target tersebut lebih tinggi dari perkiraan realisasi pendapatan maupun target perseroan tahun ini.

“Dari beberapa teman-teman di market, pada 2021–2024 Zyrex memiliki potensi peningkatan signifikan mengingat Zyrex ini menjadi benchmark laptop dengan merek lokal khususnya untuk program pemerintah seperti digitalisasi di bidang edukasi dan himbauan untuk belanja produk-produk lokal,” kata Investor Relation Zyrex, Joshua Aldio dalam JUCSTalks bersama Jasa Utama Capital Sekuritas, dikutip Sabtu (4/2/2023).

Dalam paparannya, pendapatan sepanjang 2022 diperkirakan mencapai Rp 800 miliar, dengan laba bersih Rp 79,65 miliar. Sementara di 2023 pendapatan diperkirakan mencapai 108,8 miliar.

Sementara untuk tahun depan, pendapatan diperkirakan naik hingga Rp 1,8 triliun dengan raihan laba bersih sebesar RP 175,04 miliar.“Jadi untuk topline 2022 di atas Rp 700 miliar. Bottom liner selalu dijaga di kisaran 8–12 persen,” imbuh Joshua.

Adapun proyeksi keuangan itu disusun sampai dengan 2024 karena mempertimbangkan adanya pemilihan umum (pemilu). Sehingga perusahaan juga mempertimbangkan jika ada perubahan kebijakan mengenai konsumsi produk dalam negeri termasuk Zyrex, meski pemerintah telah menuangkan komitmen untuk melanjutkan digitalisasi di bidang edukasi dalam Peraturan Pemerintah.

“Berdasarkan Peraturan pemerintah, budget untuk digitalisasi di bidang edukasi itu tetap akan dilanjutkan minimal sebanyak 20 persen,” kata Joshua.

Untuk tahun ini, Joshua mengatakan perseroan tengah menjajaki beberapa strategic partner potensial yang akan menopang penjualan, khususnya untuk B2B dan B2C. Di sisi lain, perusahaan juga akan mempertahankan ongkos produksi untuk menjaga harga jual agar tetap terjangkau bagi masyarakat khususnya di daerah.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya