Bukit Asam Cetak Laba Tumbuh Jadi Rp 12,56 Triliun, Saham PTBA Melambung

PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mencatat pendapatan tumbuh 45,72 persen menjadi Rp 42,64 triliun dan laba bertambah 58,98 persen menjadi Rp 12,56 triliun pada 2022.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 03 Mar 2023, 05:59 WIB
Diterbitkan 03 Mar 2023, 05:59 WIB
Bukit Asam Cetak Pertumbuhan Laba dan Pendapatan
PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mencatat pertumbuhan laba dan pendapatan pada 2022 yang diumumkan Kamis, 2 Maret 2023. (dok: PTBA)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mencatatkan kinerja positif hingga akhir 2022. Bukit Asam membukukan pendapatan Rp 42,64 triliun, meningkat 45,72 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 29,26 triliun. 

Mengutip laporan keuangan Bukit Asam, ditulis Jumat (3/3/023), beban pokok pendapatan hingga akhir 2022 mencapai Rp 24,68 triliun atau meningkat 56,49 persen dari realisasi sebelumnya sebesar Rp 15,77 triliun.

Dengan demikian, laba bruto Bukit Asam melesat 33,23 persen menjadi Rp 17,96 triliun pada 2022 dari Rp 13,48 triliun pada 2021. Bukit Asam juga mencatatkan kenaikan laba usaha 52,16 persen menjadi Rp 15,14 triliun pada 2022 dari Rp 9,95 triliun.

Hingga akhir 2022 Bukit Asam mengantongi laba bersih periode berjalan sebesar Rp 12,56 triliun. Laba Bukit Asam melonjak 58,98 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 7,90 triliun.

Sementara itu, aset Bukit Asam senilai Rp 45,35 triliun hingga akhir 2022 meningkat dari akhir tahun lalu sebesar Rp 36,12 triliun. Kemudian, liabilitas Bukit Asam Rp 16,44 triliun hingga akhir 2022 naik dari akhir tahun lalu sebesar Rp 11,86 triliun.

Sedangkan, ekuitas perseroan tercatat sebesar Rp 28,91 triliun hingga akhir 2022 meningkat dari akhir tahun lalu Rp 24,25 triliun.

Pada penutupan perdagangan Kamis, 2 Maret 2023, saham PTBA naik 3,09 persen ke posisi Rp 4.000 per saham. Saham PTBA dibuka stagnan Rp 3.880 per saham. Saham PTBA berada di level tertinggi Rp 4.000 dan terendah Rp 3.820 per saham. Total frekuensi perdagangan 9.162 kali dengan volume perdagangan  364.312 saham. Nilai transaksi Rp 143,8 miliar.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Bukit Asam Operasikan 5 Unit Bus Listrik untuk Pelabuhan Tarahan

Kendaraan listrik PT Bukit Asam Tbk (PTBA) (Foto: Bukit Asam)
Kendaraan listrik PT Bukit Asam Tbk (PTBA) (Foto: Bukit Asam)

Sebelumnya, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mulai mengoperasikan 5 unit bus listrik untuk antar jemput karyawan di Pelabuhan Tarahan sejak 1 Januari 2023. Selain di Pelabuhan Tarahan, PTBA juga telah mengoperasikan 10 unit bus listrik di Unit Pertambangan Tanjung Enim.

Total ada 15 unit bus listrik yang telah dioperasikan PTBA. Sejalan dengan visi PTBA menjadi perusahaan energi dan kimia kelas dunia yang peduli lingkungan, penggunaan kendaraan listrik akan terus ditingkatkan sebagai langkah untuk mengurangi emisi karbon.

Pengurangan emisi karbon diestimasikan mencapai 16 ton CO2 per tahun per pus. Selain itu, penggunaan bus listrik mengurangi pemakaian bahan bakar minyak (BBM) hingga 9.672 liter per tahun per bus.

"PTBA berupaya menjalankan praktek bisnis yang berkelanjutan sehingga dapat berkontribusi optimal bagi masyarakat. Program-program dekarbonisasi terus kami kembangkan untuk mendukung target Pemerintah mencapai Net Zero Emission pada 2060. Penggunaan bus listrik merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan target tersebut," kata Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk, Arsal Ismail dalam keterangan resmi, Jumat (14/1/2023).

PT Bukit Asam Tbk Unit Pelabuhan Tarahan meraih kategori Emas dalam Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER) 2022. Prestasi ini merupakan yang ketiga kali berturut-turut setelah 2020 dan 2021.

PROPER Emas merupakan penghargaan tertinggi yang dianugerahkan kepada perusahaan yang terbukti menerapkan sistem manajemen lingkungan yang baik, meliputi penerapan efisiensi energi, penurunan emisi, efisiensi air dan penurunan beban pencemaran air, pengurangan dan pemanfaatan limbah B3, pengurangan dan pemanfaatan limbah non B3, serta perlindungan keanekaragaman hayati.

 


Pengelolaan Operasional Bukit Asam

Kendaraan tambang PT Bukit Asam (PTBA) yang memiliki daya penggerak berupa listrik
Kendaraan tambang PT Bukit Asam (PTBA) yang memiliki daya penggerak berupa listrik

Tak hanya penggunaan bus listrik, efisiensi energi dilakukan Unit Pelabuhan Tarahan melalui modifikasi sistem starting sequence operasional jalur stockpile-1 ke shipholder-2, efisiensi air melalui pengurangan air operasional dengan menggunakan cairan dust retardant, penurunan emisi melalui reengineering rotary car dumper dari single dumper menjadi double dumper.

Selain itu pengolahan limbah B3 melalui recovery lubricant menggunakan welter purification system, pengolahan limbah padat B3 berupa limbah oli sebesar 38,9 ton, pengurangan dan pemanfaatan limbah non B3 anorganik sebesar 13,2 ton, dan pembibitan bambu yang pada 2022 mampu menghasilkan keanekaragaman hayati sebesar 3,14.

Pengelolaan operasional PTBA yang berkaitan dengan lingkungan hidup telah sesuai dengan standar internasional. Hal ini ditandai dengan sertifikasi ISO 14001:2015 Lingkungan yang dipegang perusahaan.

 


Bukit Asam Operasikan 10 Unit Bus Listrik untuk Kendaraan Tambang

Bukit Asam
Bukit Asam

Sebelumnya, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mulai mengoperasikan 10 unit bus listrik sebagai kendaraan untuk antar jemput karyawan dari perumahan di sekitar Tanjung Enim ke lokasi tambang.

Bus listrik buatan PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA ini datang secara bertahap pada Oktober-Desember 2022. Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk, Arsal Ismail mengatakan, penggunaan bus listrik merupakan salah satu langkah PTBA dalam mendukung target Net Zero Emission pada 2060, sesuai arahan Presiden Joko Widodo.

Hal itu juga sejalan dengan visi PTBA untuk menjadi perusahaan energi dan kimia kelas dunia yang peduli lingkungan. Pengurangan emisi karbon diestimasikan mencapai 16 ton CO2 per tahun per bus. Selain itu, penggunaan bus listrik mengurangi pemakaian bahan bakar minyak (BBM) hingga 9.672 liter per tahun per bus.

"Langkah PTBA beralih secara bertahap ke kendaraan berbasis listrik untuk operasional pertambangan merupakan wujud komitmen perusahaan dalam hal dekarbonisasi. Penggunaan kendaraan listrik akan terus ditingkatkan," kata Arsal dalam keterangan tertulis, Rabu (7/12/2022).

Tak hanya bus listrik, PTBA telah mengganti sejumlah peralatan pertambangan yang menggunakan bahan bakar fosil menjadi elektrik atau berbasis listrik.

Beberapa alat berbasis listrik yang telah digunakan PTBA di antaranya tujuh ekskavator listrik berjenis shovel PC-3000, 40 dump truck sekelas 100 ton hybrid (diesel dan listrik), dan enam pompa tambang berbasis listrik.  

Arsal menambahkan, perusahaan juga menerapkan E-Mining Reporting System, yaitu sistem pelaporan produksi secara real time dan daring sehingga mampu meminimalkan pemantauan konvensional yang menggunakan bahan bakar. 

Langkah lainnya yakni penggantian bahan perusak ozon (BPO) seperti penggunaan refrigerant AC yang ramah lingkungan dan penggantian Halon 1211 pada alat pemadam api ringan (APAR).

"Program-program dekarbonisasi ini dilaksanakan dan dikembangkan secara berkelanjutan di setiap lini perusahaan untuk memberikan hasil yang optimal. Perusahaan telah memiliki roadmap manajemen karbon hingga tahun 2050," ujar dia.

 

Poster Infografis Hemat Energi (Hemat Energi di Rumah)
Contoh Infografis Hemat Energi (Hemat Energi di Rumah). Sumber : www.kominfo.go.id/
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya