Liputan6.com, Jakarta - PT Arsy Buana Travelindo Tbk mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai emiten ke-29 pada 2023, Rabu (5/4/2023). Perseroan memakai kode saham HAJJ sebagai pendatang baru di BEI.
Mengutip data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), PT Arsy Buana Travelindo Tbk menawarkan harga saham perdana 687.100.000 saham dengan nilai nominal Rp 30 per saham. Perseroan mematok harga saham perdana Rp 140 per saham. Arsy Buana Travelindoakan raup dana Rp 96,19 miliar dari hasil IPO.
Baca Juga
Dana yang diperoleh dari hasil IPO setelah dikurangi biaya-biaya emisi efek, akan digunakan seluruhnya oleh Arsy Buana Travelindountuk modal kerja sekitar 60 persen akan digunakan oleh perseroan untuk reservasi tiket pesawat. Lalu, sisanya sekitar 40 persen akan digunakan oleh Perseroan untuk reservasi slot kamar hotel.
Advertisement
Sebelumnya, rencana penggunaan dana untuk modal kerja sebagaimana disebutkan di atas, dilakukan dalam rangka kegiatan operasional perseroan sehari-hari dan untuk menunjang kegiatan usaha perseroan.
Perjanjian dengan pihak penyedia tiket pesawat dan slot kamar hotel akan ditandatangani setelah Perseroan mendapatkan dana dari hasil IPO saham.
Rencana realisasi penggunaan dana ini akan dilaksanakan pada 2023 pada kuartal II sampai dengan kuartal III. Rencana penggunaan dana untuk modal kerja akan dilakukan guna memenuhi kebutuhan musim umrah 1445 Hijriyah atau periode 19 Juli 2023 sampai dengan 6 Juli 2024.
Sedangkan dana IPO yang diperoleh perseroan dari pelaksanaan waran seri I, akan digunakan oleh perseroan seluruhnya untuk modal kerja perseroan berupa pembayaran reservasi slot kamar hotel, tiket pesawat, dan land arrangement. Perseroan menunjuk PT Surya Fajar Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek.
Penerbitan Waran
PT Arsy Buana Travelindo Tbk juga menerbitkan waran sebanyak 549.680.000 yang menyertai saham baru perseroan. Waran itu sebanyak 34,28 persen dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran dalam rangka penawaran umum saham perdana.
Waran seri I diberikan secara cuma-Cuma sebagai insentif bagi pemegang saham baru yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham pada tanggal penjatahan.
Setiap pemegang lima saham baru perseroan berhak memperoleh empat waran seri I di mana setiap satu waran seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham baru perseroan yang dilaksanakan dalam portepel. Waran seri I yang diterbitkan mempunyai jangka waktu pelaksanaan selama tiga tahun. Harga pelaksanaan waran Rp 175. Yang bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek yaitu PT Surya Fajar Sekuritas.
Advertisement
IPO Arsy Buana Travelindo
Sebelumnya, PT Arsy Buana Travelindo Tbk, perusahaan bergerak dalam bidang jasa penyedia akomodasi perjalanan wisata menggelar penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO). Jumlah saham yang dilepas ke publik sebesar 687,10 juta saham.
Mengutip dari laman e-ipo.co.id, Minggu (26/2/2023), jumlah saham yang dilepas Arsy Buana Travelindo itu setara 29,99 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan setelah IPO. Harga penawaran sebesar Rp 140-Rp 145 per saham. Dengan demikian, dana IPO yang akan diperoleh maksimal Rp 99,62 miliar.
Sebagai pemanis, perseroan juga menerbitkan waran maksimal 549.680.000 waran seri I yang menyertai saham baru perseroan. Jumlah waran yang diterbitkan itu maksumal 34,28 persen dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh.
Waran seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai sebagai insentif bagi pemegang saham baru yang namanya tercatat dalam daftar pemegang pada tanggal penjatahan. Setiap pemegang lima saham baru perseroan berhak memperoleh empat waran seri I dengan setiap satu waran seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham baru perseroan yang dikeluarkan dalam portepel.
Waran seri I yang diterbitkan berjangka waktu pelaksanaan selama tiga tahun. Waran seri I adalah efek yang diterbitkan oleh Arsy Buana Travelindo yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk memesan saham biasa atas nama perseroan bernilai nominal Rp 30.
Harga pelaksanaan waran itu Rp 175 yang dapat dilakukan setelah enam bulan sejak efek dimaksud diterbitkan. Waran itu berlaku mulai 4 Oktober 2023-3 April 2026. Dana yang akan diperoleh dari waran maksimal Rp 96,19 miliar.