Liputan6.com, Jakarta - PT RMK Energy Tbk (RMKE) mencatatkan kinerja cemerlang pada periode tiga bulan pertama 2023. Pada periode tersebut, perseroan berhasil mengantongi laba bersih periode berjalan sebesar Rp 129,1 miliar. Laba ini meningkat 234,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Direktur Keuangan RMK Energy Vincent Saputra menjelaskan, raihan itu setara 23,1 "Capaian net profit dari target Rp 558,6 miliar untuk tahun ini, kami sudah realisasikan Rp 129,1 miliar pada kuartal I 2023. Pencapaian itu setara 23,1 persen target. Jadi pencapaian kita masih cukup in line dari proyeksi yang diberikan," beber Vincent dalam Press Conference PT RMK Energy Tbk, Rabu (3/5/2023).
Baca Juga
Raihan laba itu sejalan dengan pendapatan usaha pada kuartal I 2023 yang tercatat sebesar Rp 761,9 miliar atau meningkat 84,2 persen YoY. Kenaikan kinerja keuangan tersebut didukung oleh peningkatan volume batu bara di tengah normalisasi harga saat ini.
Advertisement
Rata-rata harga penjualan batu bara pada kuartal pertama tahun ini terkoreksi sebesar 20,8 persen YoY, tetapi Perseroan masih optimistis kinerja tahun ini akan tumbuh dengan sangat baik karena volume permintaan batu bara yang masih terus meningkat untuk mendukung pemulihan ekonomi.
Dari segmen penjualan batu bara, Perseroan mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp 545,7 miliar atau meningkat sebesar 76,1 persen YoY. Dari segmen jasa batu bara, Perseroan mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp 216,2 miliar atau meningkat sebesar 108,5 persen YoY.
“Di tengah tantangan normalisasi harga dan cuaca yang kurang baik, kami bersyukur Perseroan masih dapat membukukan kinerja keuangan yang sangat baik pada kuartal pertama tahun ini. Secara rata-rata Perseroan juga telah mencapai sekitar 25 persen target keuangan tahun 2023," imbuh Vincent.
Pencapaian target tersebut mendukung Perseroan untuk menjaga rasio keuangan (EBITDA terhadap beban kewajiban), di atas ketentuan minimum credit covenant yaitu sebesar 36,8 kali dan dapat mengelola rasio keuangan Debt to Equity (DER) sebesar 0,4 kali.
Perbaikan rasio keuangan ini juga didukung oleh peningkatan ekuitas Perseroan yang meningkat sebesar 10,7 persen YoY menjadi Rp1,3 triliun. Arus kas dari operasi Perseroan secara berkelanjutan juga semakin sehat dan tumbuh sebesar 126,0 persen YoY dengan peningkatan kontribusi jasa batu bara.
RMK Energy Raup Pendapatan Rp 2,7 Triliun, Tumbuh 46,6 Persen pada 2022
Sebelumnya, PT RMK Energy Tbk (RMKE) mencatat pertumbuhan pendapatan dan laba bersih sepanjang 2022. Kinerja keuangan positif tersebut didukung peningkatan volume batu bara di tengah normalisasi harga saat ini.
Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Selasa (4/4/2023), PT RMK Energy Tbk meraih pendapatan Rp 2,73 triliun pada 2022. Pendapatan tumbuh 46,6 persen dari periode 2021 sebesar Rp 1,86 triliun.
Pertumbuhan pendapatan didukung kenaikan laba bersih. Perseroan mencatat laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 388,97 miliar pada 2022. Laba perseroan melonjak 95,18 persen dari periode 2021 sebesar Rp 199,28 miliar. Total laba perseroan tercatat Rp 404,08 miliar, atau tumbuh 103,9 persen pada 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 198,14 miliar.
Kenaikan kinerja keuangan tersebut didukung oleh peningkatan volume batubara di tengah normalisasi harga saat ini. Dari segmen penjualan batubara, Perseroan mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp2,1 triliun atau meningkat sebesar 45,3 persen YoY. Kenaikan pendapatan tersebut didukung oleh kenaikan volume penjualan batubara yang meningkat sebesar 45,1 persen YoY menjadi 2,5 juta ton.
Pendapatan segmen ini memberikan kontribusi sebesar 77,3 persen ke total pendapatan Perseroan. Laba kotor yang berasal dari segmen ini sebesar Rp406,7 miliar atau meningkat sebesar 75,8 persen YoY dan berkontribusi sebesar 69,1 persen total laba kotor Perseroan.
Dari segmen jasa batu bara, RMK Energymencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp620,5 miliar atau meningkat sebesar 51,2 persen YoY. Kenaikan pendapatan segmen ini didukung oleh kenaikan volume jasa bongkar kereta dan muat tongkang batu bara yang meningkat masing-masing sebesar 94,8 persen YoY dan 31,3 persen YoY.
Advertisement
Kinerja Operasional
Pendapatan segmen ini memberikan kontribusi sebesar 22,7 persen ke total pendapatan Perseroan. Laba kotor yang berasal dari segmen jasa batubara sebesar Rp181,9 miliar atau meningkat sebesar 89,9 persen YoY dan berkontribusi sebesar 30,9 persen total laba kotor Perseroan.
"Energy security menjadi peluang bagi perusahaan untuk memenuhi kebutuhan energi dalam negeri maupun luar negeri,” ujar Direktur Operasional RMK Energy William Saputra, dikutip dari keterangan tertulis.
Pada 2022, Perseroan menargetkan angkutan volume jasa bongkar kereta dan muat tongkang batubara masing-masing sebesar 7,8 juta MT dan telah tercapai 149,5 persen dan 100,2 persen dari target 2022.
Untuk segmen penjualan batu bara manajemen menargetkan volume sebesar 2,5 juta ton di mana 50 persen target tersebut berasal dari tambang in-house PT Truba Bara Banyu Enim. Pada akhir 2022, volume penjualan batu bara sebesar 2,5 juta MT atau telah mencapai 100 persen target tahun ini. Pada 2023, Perseroan telah mempertahankan zero fatality selama 3 tahun terakhir.