Liputan6.com, Jakarta - PT Ashmore Asset Management Indonesia Tbk (AMOR) mengumumkan dana kelolaan (tidak diaudit) untuk kuartal IV yang berakhir pada 30 Juni 2023.
Pada periode tersebut, dana kelolaan (Asset Under Management/AuM) mengalami kenaikan sebesar 3,5 persen secara kuartalan (quarter on quarter/QoQ) menjadi Rp 32,6 triliun. Memberi sinyal terjadinya perbaikan sentimen investasi terutama di tema investasi pendapatan tetap.
Baca Juga
Pergerakan sebesar Rp 1,1 triliun selama kuartal tersebut terdiri dari kinerja pasar sebesar Rp 1,0 triliun dan arus masuk bersih sebesar Rp 0,1 triliun.
Advertisement
Tema pendapatan tetap menghasilkan pertumbuhan yang kuat sebesar 21 persen QoQ, dengan aliran masuk bersih sebesar Rp 1,4 triliun yang didorong oleh ekspektasi tingkat suku bunga yang memuncak, dan kinerja yang sangat kuat terutama pada tema ekuitas.
Pasar ekuitas mengalami tekanan pada periode tersebut dikarenakan harga komoditas yang menurun sementara saham yang sensitif terhadap suku bunga belum membukukan kinerja sebaik pasar obligasi.
Narasi suku bunga telah mencapai puncak telah tercermin di pasar obligasi Indonesia, dengan imbal hasil turun dari 6,8 persen menjadi 6,2 persen dan sangat mengungguli Emerging Market lainnya dan pasar obligasi negara Amerika Serikat.
"Terlepas dari latar belakang pasar yang menantang dalam beberapa periode terakhir, pendekatan manajemen aktif Ashmore telah memberikan kinerja relatif yang kuat dengan 64 persen dan 98 persen dari AuM-nya mengungguli masing-masing selama satu tahun dan tiga tahun," kata President Director, PT Ashmore Asset Management Indonesia Tbk, Ronaldus Gandahusada dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (14/7/2023).
Selama 12 bulan terakhir, dampak dari perubahan peraturan yang mendorong rotasi ke produk Kontrak Pengelolaan Dana (KPD), telah mengakibatkan pelemahan di perkembangan AuM industri.
Hal ini juga tercermin dari penurunan AuM Ashmore sebesar 2,5 persen secara tahunan (year on year/YoY) menjadi Rp 32,6 triliun dari Rp 33,4 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Rata-rata AuM periode 12 bulan turun 11,4 persen menjadi Rp 32,3 triliun.
Tantangan Industri
Namun, pada paruh kedua tahun ini hingga Juni 2023, Ashmore mengungguli industri dengan pertumbuhan AuM sebesar +2,3 persen dibandingkan dengan +1,6 persen untuk industri.
Menurut Ronaldus, industri manajemen aset Indonesia menghadapi tantangan yang signifikan dalam 12 bulan terakhir, yang berdampak pada penurunan aset kelolaan, khususnya reksa dana.
Namun, model bisnis Ashmore yang gesit dan filosofi investasi yang terbukti telah memberikan kinerja investasi yang kuat dan hasilnya AuM yang bertahan.
"Reksadana ekuitas andalan kami, misalnya, menghasilkan kelebihan pengembalian rata-rata 8,3 persen dibandingkan dengan indeks acuan, sementara reksadana obligasi menghasilkan pengembalian berlebih rata-rata 3,9 persen dibandingkan indeks acuannya," imbuh Ronaldus.
Â
Â
Advertisement
Pembagian Dividen Interim
Sebelumnya, PT Ashmore Asset Management Indonesia Tbk (AMOR) akan bagikan dividen interim 2023. Nilai dividen interim yang dibagikan Rp 35,4 miliar.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Senin (30/1/2023), pembagian dividen interim 2023 itu setara sebesar Rp 16 per saham. Dengan demikian, nilai dividen interim yang diberikan sekitar Rp 35,4 miliar.
Ashmore Asset Management Indonesia memutuskan membagikan dividen interim 2023 berdasarkan keputusan direksi yang telah disetujui dewan komisaris pada 25 Januari 2023.
Selain itu, pembagian dividen interim mempertimbangkan data keuangan per 31 Desember 2022. Perseroan mencatat laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp 46,36 miliar, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunannya sebesar Rp 50,62 miliar dan total ekuitas sebesar Rp 280,47 miliar.
Berikut jadwal pembagian dividen:
-Tanggal cum dividen di pasar regular dan pasar negosiasi pada 6 Februari 2023
-Tanggal ex dividen di pasar regular dan pasar negosiasi pada 7 Februari 2023
-Tanggal cum dividen di pasar tunai pada 8 Februari 2023
-Tanggal ex dividen di pasar tunai pada 9 Februari 2023
-Tanggal daftar pemegang saham (DPS) yang berhak atas dividen tunai pada 8 Februari 2023 pukul 16.000.
-Tanggal pembayaran dividen pada 24 Februari 2023
Â
Ashmore Asset Management Indonesia Kantongi Laba Rp 46,36 Miliar
Sebelumnya, PT Ashmore Asset Management Indonesia Tbk (AMOR) mengumumkan laporan keuangan untuk periode enam bulan yang berakhir pada 31 Desember 2022.
Pada periode ini, perseroan mencatatkan pendapatan dari kegiatan manajer investasi sebesar Rp 166,93 miliar. Pendapatan susut 19,59 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 207,61 miliar. Melansir laporan keuangan perseroan, Jumat (27/1/2023), beban usaha turun menjadi Rp 113,9 miliar dari Rp 134,82 miliar pada periode yang sama pada 2021.
Rinciannya, imbalan jasa agen penjual reksa dana sebesar Rp 60,07 miliar, beban kepegawaian Rp 35,62 miliar, pungutan regulatif Rp 5,02 miliar. Lalu beban pemeliharaan sistem Rp 4,1 miliar, iklan dan promosi Rp 3,07 miliar, penyusutan Rp 2,18 miliar, jasa profesional Rp 1,39 miliar, data dan informasi Rp 1,02 miliar. Kemudian beban administrasi dan umum sebesar Rp 634 juta, beban telekomunikasi Rp 247 juta, sewa kantor Rp 10 juta dan beban lain-lain Rp 542 juta.
Dari rincian tersebut, perseroan memperoleh laba usaha Rp 53,02 miliar. Turun 27,15 persen dibandingkan Desember 2021 sebesar Rp 72,78 miliar. Pada periode ini, perseroan mencatatkan pendapatan keuangan sebesar Rp 1,83 miliar dan beban keuangan Rp 523 juta.
Perseroan juga mencatatkan keuntungan atas nilai investasi Rp 1,41 miliar, keuntungan selisih kurs Rp 3,05 miliar. Setelah dikurangi pajak, perseroan mengukuhkan laba bersih sebesar Rp 46,36 miliar, turun 21,11 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 58,77 miliar.
Dari sisi aset perseroan sampai dengan Desember 2022 tercatat sebesar Rp 352,76 miliar, turun dari posisi Juni 2022 sebesar Rp 393,08 miliar. Liabilitas juga turun menjadi Rp 71,29 miliar dari sebelumnya Rp 83,58 miliar pada Juni 2022. Sedangkan ekuitas sampai dengan Desember 2022 turun menjadi Rp 352,76 miliar dari Rp 393,08 miliar pada Juni 2022.
Â
Advertisement