Jokowi Lanjutkan Insentif Kendaraan Listrik, Saham Emiten Produsen EV Malah Loyo

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong pengunaan kendaraan listrik dan dukungan fiskal diberikan berupa insentif pajak dan insentif lainnya. Lalu bagaimana gerak saham emiten produsen kendaraan listrik?

oleh Elga Nurmutia diperbarui 16 Agu 2023, 19:20 WIB
Diterbitkan 16 Agu 2023, 19:18 WIB
Jokowi Lanjutkan Insentif Kendaraan Listrik, Saham Emiten Produsen EV Justru Loyo
Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkomitmen melanjutkan insentif kendaraan listrik bagi masyarakat. (Foto: Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) atau EV/Istimea)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkomitmen melanjutkan insentif kendaraan listrik bagi masyarakat. Di atas kertas, kebijakan insentif akan menguntungkan bagi emiten-emiten kendaraan listrik atau electric vehicle (EV).

Lantas, bagaimana realisasi pergerakan harga saham emiten kendaraan listrik hingga saat ini?

Mengutip RTI, harga saham PT Gaya Abadi Sempurna Tbk (SLIS) dibuka naik Rp 1 ke posisi Rp 138 per saham dari harga awal Rp 137. Saham SLIS naik 0,73 persen ke level Rp 138 per saham pada penutupan perdagangan Rabu (16/8/2023).

Saham SLIS berada di level tertinggi Rp 139 dan terendah Rp 136 per saham. Total frekuensi perdagangan 641 kali dengan volume perdagangan 3,90 juta saham. Nilai transaksi harian Rp 537,25 juta.

Harga saham PT NFC Indonesia Tbk (NFCX) dibuka naik Rp 25 ke posisi Rp 5.525 per saham dari harga awal Rp 5.500. Saham NFCX turun 2,27 persen ke level Rp 5.375 per saham pada penutupan perdagangan Rabu (16/8/2023).

Saham NFCX berada di level tertinggi Rp 5.575 dan terendah Rp 5.375 per saham. Total frekuensi perdagangan 116 kali dengan volume perdagangan 56,10 ribu saham. Nilai transaksi harian Rp 304,86 juta.

Harga saham PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) dibuka staganan di posisi Rp 6.875 per saham. Saham MCAS terkoreksi 0,36 persen ke level Rp 6.850 per saham pada penutupan perdagangan Rabu (16/8/2023).

Saham MCAS berada di level tertinggi Rp 7.200 dan terendah Rp 6.700 per saham. Total frekuensi perdagangan 252 kali dengan volume perdagangan 179,50 ribu saham. Nilai transaksi harian Rp 1,24 miliar.


Gerak Saham WIKA

IHSG Ditutup Menguat
Karyawan memfoto layar pergerakan IHSG, Jakarta, Rabu (3/8/2022). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia, Rabu (3/08/2022), ditutup di level 7046,63. IHSG menguat 58,47 poin atau 0,0084 persen dari penutupan perdagangan sehari sebelumnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Harga saham PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) dibuka stagnan di posisi Rp 392 per saham. Saham WIKA turun 2,04 persen ke level Rp 3,84 per saham pada penutupan perdagangan Rabu (16/8/2023).

Saham WIKA berada di level tertinggi Rp 392 dan terendah Rp 380 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.642 kali dengan volume perdagangan 13,61 juta saham. Nilai transaksi harian Rp 5,22 miliar.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan komitmennya dalam mendorong penggunaan kendaraan listrik di masyarakat. Termasuk juga dalam memberikan kemudahan bagi para pelaku usaha di industri kendaraan listrik ini.

Sektor ini menjadi salah satu upaya Jokowi untuk memperkuat hilirisasi dari sumber daya alam (SDA) yang dimiliki. Salah satu prioritasnya adalah ekosistem kendaraan listrik berbasis baterai (KBLBB) yang ditopang oleh nikel yang banyak dimiliki Indonesia.

"Dukungan fiskal telah diberikan berupa insentif perpajakan dan berbagai insentif fiskal lainnya. Selama ini telah diberikan dukungan terhadap pengembangan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB)," ujarnya dalam Pidato Presiden pada Penyampaian Keterangan Pemerintah Atas Rancangan Undang-Undang Tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2023 beserta Nota Keuangan, di Jakarta, Rabu, 16 Agustus 2023.

 

 

 


Ekosistem Industri

Pengunjung Padati Pameran Otomotif GIIAS 2023
Tahun ini GIIAS akan kembali menyoroti kelebihan kendaraan listrik, meyakinkan masyarakat untuk mendukung dan mulai beralih ke kendaraan yang ramah lingkungan. (merdeka.com/Arie Basuki)

Dia menilai, hal ini untuk mendorong percepatan transformasi ekonomi untuk penciptaan nilai tambah yang tinggi, perluasan kesempatan kerja, dan penggunaan energi yang ramah lingkungan sehingga dapat menurunkan emisi, serta efisiensi subsidi energi.

Ekosistem Industri

Dia juga mencatat, dukungan terhadap pengembangan ekosistem industri KBLBB juga dilakukan di banyak negara seperti di Amerika Serikat, Eropa, Tiongkok, dan beberapa negara tetangga Indonesia seperti Vietnam, Thailand, dan Malaysia.

"Sehubungan dengan hal tersebut, Pemerintah memperkenalkan serangkaian insentif yang diarahkan baik dari sisi supply maupun demand untuk menstimulus investasi dan penggunaan kendaraan listrik oleh masyarakat secara luas," bebernya.

Banner Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia
Banner Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia. (Liputan6.com/Fery Pradolo)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya