Liputan6.com, Surabaya - Wakil Direktur Utama Avian Brands, Ruslan Tanoko mengaku, pihaknya telah merogoh kocek Rp 750 miliar untuk pembangunan pabrik integrasi vertikal ketiga di Cirebon.
"Saat ini PT Avia Avian Tbk (AVIA) sedang dalam proses pembangunan pabrik ketiga yang berlokasi di Cirebon dengan rencana total kapasitas mencapai 225.000 MT," ujar dia kepada Liputan6.com di pabrik pertama AVIA di Sidoarjo, Selasa (10/10/2023).
Baca Juga
Ia menambahkan, pembangunan pabrik ketiga ini akan selesai pada 2025 dan akan mulai beroperasi pada awal 2026. Perseroan telah mengeluarkan dana Rp 750 miliar.
Advertisement
Ruslan Tanoko menceritakan, pabrik pertama AVIA didirikan oleh sang kakek pada 1978 di Sidoarjo, dengan kapasitas sebesar 213.840 metric ton (MT). Sedangkan pabrik keduanya, kata Ruslan, didirikan pada 1996 di Serang, dengan total kapasitas sebesar 72.576 MT.
"Saat ini kedua pabrik AVIA beroperasi satu sampai dua shift per hari dengan lebih dari 1.500 karyawan," ujar Ruslan.
Direktur Operasional & Pengembangan Avian Brands, Robert Tanoko menambahkan, salah satu hal yang membedakan AVIA dengan perusahaan cat lainnya adalah kemampuan integrasi vertikal, yakni kemampuan memproduksi bahan baku secara internal.
"AVIA sudah mulai memproduksi resin, bahan baku utama dalam proses pembuatan cat, pada tahun 1986. Selanjutnya pada tahun 1992, AVIA juga mulai berinvestasi pada produksi kemasan kaleng logam," ucapnya.
Saat ini, lanjut Robert, Avia Avian mampu memproduksi sampai dengan 98 persen resin secara internal. Tidak hanya itu, sekitar 27 persen kemasan kaleng, 20 persen additives, dan 85 persen colorant juga mampu diproduksi sendiri.
"Kemampuan untuk memproduksi bahan baku secara internal ini tentunya mengurangi ketergantungan AVIA terhadap pemasok," ujarnya.
Produk Avian
Sepanjang 2022, AVIA meluncurkan sebanyak 12 produk pada berbagai kategori produk. Hingga akhir semester pertama tahun ini, terdapat sebanyak 8 produk baru yang diluncurkan pada berbagai kategori produk solusi arsitektur, termasuk cat dinding, cat kapal, serta cat kayu dan besi.
AVIA akan terus mengembangkan beragam produk-produk inovatif untuk melengkapi portofolio produk yang dimiliki dan memenuhi kebutuhan pasar yang terus berubah-ubah.
Reporter: Dian Kurniawan
Advertisement
Target Penjualan
Sebelumnya diberitakan, Head of Investor Relations PT Avia Avian Tbk (AVIA), emiten produsen cat di Indonesia, Andreas Timothy Hadikrisno membagikan titik tolak ukur target perusahaan pada 2023.
“Tolak ukur untuk target kami di 2023 perusahaan mencanangkan untuk peningkatan penjualan dalam hal nilai sebesar 8-12 persen. Kemudian volume sebesar 2-6 persen. Selanjutnya, peningkatan gross profit margin dan ebitda dibandingkan 2022,” kata Andreas dalam webinar Indonesia Investment Education (IIE), Sabtu (8/4/2023).
Andreas menambahkan, jika Avia Avian berhasil untuk meningkatkan penjualan, secara otomatis dalam hal efisiensi dan margin akan dicapai di level yang lebih baik dibanding tahun lalu.
“Target 2023 kita juga menargetkan untuk menambah 9 titik didistribusi baru dan 9 titik distribusi kecil pada 2023. Kita juga akan melakukan penambahan produk-produk di produk baru di kategori wall paint hingga waterproofing,” lanjut Andreas.
Belanja ModalTak hanya itu, Avian juga akan terus mengawasi dari segi bahan baku pada 2023. Adapun untuk capital expenditure (capex) atau belanja modal, Avian berencana ada penambahan beberapa capex selain capex rutin yang dilakukan sebesar 2 persen.
“Kami ada penambahan capex ekspansi untuk penambahan pabrik kami yang ketiga di Cirebon targetnya kami akan membangun pabrik di Cirebon, akan selesai pada 2025 dengan total biaya Rp 750 miliar,” pungkas Andreas.
Kinerja Keuangan 2022
Sebelumnya diberitakan, PT Avia Avian Tbk (AVIA) mengumumkan kinerja perusahaan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2022. Pada periode tersebut, perseroan mencatatkan pendapatan sebesar Rp 6,69 triliun. Pendapatan itu turun tipis 1,26 persen dibandingkan periode Avia Avian sama tahun sebelumnya sebesar Rp 6,78 triliun.
Bersamaan dengan itu, beban pokok penjualan juga naik tipis menjadi Rp 3,98 triliun dari Rp 3,95 triliun pada 2021. Dengan demikian, perseroan membukukan laba kotor sebesar Rp 2,72 triliun, turun 3,83 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 2,83 triliun.
Melansir laporan keuangan perseroan, Jumat (3/3/2023), sepanjang tahun lalu Avia Avian mencatatkan beban penjualan sebesar Rp 1,03 triliun, beban umum dan administrasi Rp 214,62 miliar, penghasilan keuangan Rp 293,72 miliar, beban keuangan Rp 6,46 miliar, bagian atas ventura bersama Rp 1,43 miliar, serta beban lain-lain Rp 16,34 miliar.
Setelah dikurangi pajak, perseroan membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada 2022 sebesar Rp 1,4 triliun. Laba itu turun 2,37 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 1,43 triliun. Sehingga laba per saham dasar juga turun menjadi Rp 22,61 dari sebelumnya Rp 25,54.
Dari sisi aset perseroan hingga Desember 2022 turun menjadi Rp 10,79 triliun dari Rp 10,87 triliun pada Desember 2021. Terdiri dari aset lancar senilai Rp 8,72 triliun dan aset tidak lancar Rp 2,08 triliun.
Bersamaan dengan itu, liabilitas sampai dengan Desember 2023 juga turun menjadi Rp 1,22 triliun dibandingkan posisi Desember 2021 sebesar Rp 1,46 triliun. Terdiri dari liabilitas jangka pendek Rp 1,11 triliun dan liabilitas jangka panjang Rp 109,07 miliar. Sementara ekuitas sampai dengan akhir Desember 2022 naik menjadi Rp 9,57 triliun dari Rp 9,42 triliun pada Desember 2021.
Advertisement