Liputan6.com, - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) terus mengebut pekerjaannya pada proyek Ibu Kota Nusantara (IKN), salah satunya pada pembangunan Jalan Tol IKN Segmen 3B KKT Kariangau - SP. Tempadung.
Wijaya Karya tergabung dalam KSO bersama PP-JAKON untuk merampungkan jalan tol dengan nilai kontrak senilai Rp1,91 triliun.
Baca Juga
Direktur Utama WIKA Agung Budi Waskito menuturkan, proyek ini merupakan bagian dari Jalan Tol Balikpapan-IKN yang dikerjakan sebagai upaya dalam meningkatkan konektivitas, sekaligus menjadi akses menuju Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) pada Ibu Kota Negara yang membentang sepanjang 7,3 km.
Advertisement
“Dimulai sejak tahun 2022, dengan melibatkan 456 pekerja, WIKA KSO telah mampu menunjukkan progress yang signifikan sebesar 37 persen secara keseluruhan,” ujar dia dalam keterangan resminya, ditulis Jumat (13/10/2023).
Dengan progress tersebut, WIKA tengah dalam tahap pekerjaan struktur beton pada bagian top subgrade atau lapisan jalan, serta pekerjaan Jembatan Pulau Balang, yang ditargetkan dapat mencapai 75 persen pada akhir 2023.
Dalam proses pembangunan jalan tol tersebut, WIKA turut andil sebagai kontraktor yang mempelopori penggunaan BIM pada level 5D, yang merupakan level perencanaan konstruksi dan manajemen proyek yang memungkinkan kolaborasi data geometris, hasil pengolahan cost, quantity dan schedule proyek.
Tidak hanya itu, Perseroan kuga turut mengimplementasikan teknologi Augmented Reality (AR) untuk menghasilkan visualisasi yang lebih baik sekaligus meminimalisir risiko kesalahan pekerjaan.
Agung menjelaskan penggunaan teknologi konstruksi dalam proyek IKN merupakan cerminan kemajuan dan kompetensi unggul sumber daya manusia Wijaya Karyadalam lingkungan konstruksi.
“Terobosan ini akan membuat proses pembangunan menjadi lebih komprehensif, analisis lebih mendalam dan manajemen proyek yang lebih efisien,” tandasnya.
Wijaya Karya Kantongi Kontrak Baru Rp 19,98 Triliun hingga Agustus 2023
Sebelumnya diberitakan, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) mengantongi kontrak baru sebesar Rp19,98 triliun per Agustus 2023. Kontrak baru Wijaya Karya itu bertumbuh sebesar 10,7% (YoY) dibandingkan periode sama pada tahun lalu sebesar Rp18,04 triliun.
Kontribusi kontrak baru terbesar pada perolehan kontrak baru tersebut berasal dari segmen infrastruktur dan bangunan gedung sebesar 47,3%, disusul dari segmen industri, EPCC, properti dan investasi.
Dari sisi pemberi kerja, sebagian besar proyek yang diraih oleh WIKA berasal dari BUMN, Pemerintah, dengan skema pembayaran monthly progres. Demikian dikutip dari keterangan resmi perseroan, Senin (2/10/2023).
Sekretaris Perusahaan Wijaya Karya, Mahendra Vijaya mengungkapkan bahwa peningkatan kontrak baru ini menandakan bahwa langkah-langkah transformasi Perseroan mulai membawa hasil dan meningkatkan kepercayaan pemberi kerja dengan kinerja yang semakin excellence.
Advertisement
WIKA Siap Bangun Bendungan Cijurey
Salah satu proyek terbaru yang didapatkan Perseroan di Agustus 2023 adalah proyek Bendungan Cijurey Paket 3, Bogor, Jawa Barat yang dipercayakan oleh Kementerian PUPR kepada WIKA - Jaya Konstruksi KSO.
Dengan porsi 70% pada KSO dengan nilai kontrak WIKA sebesar Rp724,75 miliar, WIKA dipercaya untuk mengerjakan lingkup jalan akses, pembangunan bangunan pelimpah dan pengambilan, hidro mekanikal dan elektrikal, serta pengerjaan area genangan dengan target rampung pada 2028 mendatang.
Proyek Bendungan Cijurey dibangun untuk menjawab kebutuhan warga kepada pemerintah Kabupaten Bogor terhadap irigasi, dengan membantu perairan lahan persawahan yang kering selama kemarau di Bogor Timur.
Mahendra menuturkan, raihan proyek Bendungan Cijurey menjadi cerminan kepercayaan dari Pemerintah lewat Kementerian PUPR terhadap WIKA setelah berhasil menyelesaikan Proyek Strategis Nasional (PSN) pada sektor sumber daya air termasuk Bendungan.
"Keterlibatan WIKA dalam pembangunan Bendungan Cijurey menunjukan komitmen WIKA untuk hadir dalam penyelenggaraan pembangunan infrastruktur tanah air yang memprioritaskan kemanfaatan sebesar-besarnya kepada masyarakat. Amanah ini akan kami jawab dengan pelaksanaan proyek yang baik sesuai target kualitas dan waktu yang ditetapkan oleh pemilik proyek," kata Mahendra Vijaya.
Kinerja hingga Juni 2023
PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) mengumumkan kinerja keuangan hingga akhir Juni 2023. Perseroan mencatatkan peningkatan pendapatan dan masih menderita rugi pada periode tersebut.
Wijaya Karya membukukan pendapatan usaha Rp 9,25 triliun atau naik 28,81 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 7,18 triliun. Hingga akhir Juni 2023, perseroan mengantongi rugi bersih sebesar Rp 1,88 triliun.
Mengutip laporan keuangan WIKA, Kamis (1/8/2023), beban pokok pendapatan hingga akhir Juni 2023 mencapai Rp 8,47 triliun atau meningkat 29,25 persen dari realisasi periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 6,55 triliun.
Dengan demikian, laba kotor WIKA meningkat 24,20 persen menjadi Rp 779,03 miliar hingga akhir Juni 2023 dari Rp 627,23 miliar pada periode yang sama 2022. Perseroan juga mencatatkan kenaikan laba usaha sebelum pendapatan dan beban lain-lain 17,78 persen menjadi Rp 326,48 miliar pada semester I 2023 dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 277,19 miliar.
Sementara itu, aset perseroan senilai Rp 72,17 triliun hingga akhir Juni 2023 turun dari akhir tahun lalu sebesar Rp 75,06 triliun. Kemudian, liabilitas WIKA Rp 56,70 triliun hingga akhir Juni 2023 menyusut dari tahun sebelumnya sebesar Rp 57,57 triliun.
Sedangkan, ekuitas WIKA tercatat sebesar Rp 15,47 triliun hingga akhir Juni 2023 turun dari akhir tahun lalu Rp 17,49 triliun.
Advertisement