Bursa Saham Asia Lesu, Indeks Nikkei Sentuh Level Tertinggi dalam 33 Tahun

Mayoritas bursa saham Asia Pasifik melemah pada perdagangan Rabu, 10 Januari 2024 di tengah indeks Nikkei Jepang catat rekor.

oleh Agustina Melani diperbarui 10 Jan 2024, 08:58 WIB
Diterbitkan 10 Jan 2024, 08:57 WIB
Bursa Saham Asia Lesu, Indeks Nikkei Sentuh Level Tertinggi dalam 33 Tahun
Bursa saham Asia Pasifik sebagian besar melemah pada perdagangan Rabu (10/1/2024). (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Asia Pasifik sebagian besar melemah pada perdagangan Rabu (10/1/2024) meski saham di Jepang memperpanjang kenaikan setelah catat rekor tertinggi dalam 33 tahun pada perdagangan sebelumnya.

Di sisi lain, inflasi Australia mencapai level terendah dalam 2 tahun. Indeks harga konsumen tertimbang Australia akan naik 4,4 persen year on year (YoY) pada November, menurut jajak pendapat Reuters, demikian dikutip dari CNBC, Rabu pekan ini.

Indeks ASX 200 melemah 0,3 persen setelah hentikan penurunan empat hari berturut-turut pada perdagangan Selasa pekan ini. Indeks Nikkei 225 di Jepang menguat hingga tembus level tertinggi dalam 33 tahun. Indeks Nikkei naik 0,55 persen dan indeks Topix melesat 0,33 persen.

Sementara itu, indeks Kospi tergelincir seiring tingkat pengangguran di Korea Selatan mencapai level tertinggi dalam 23 bulan. Sedangkan indeks Kosdaq anjlok 0,76 persen.

Indeks Hang Seng berjangka di Hong Kong berada di posisi 16.145, lebih lemah dari penutupan perdagangan sebelumnya di 16.190,02.

Di wall street, sebagian besar saham melemah. Indeks S&P 500 merosot 0,15 persen. Indeks Dow Jones susut 0,42 persen. Sedangkan indeks Nasdaq bertambah 0,09 persen yang dibantu kenaikan sejumlah saham big tech.

Saham Nvidia naik 1,7 persen, dan mencapai rekor tertinggi baru sepanjang masa. Saham Amazon dan Alfabet naik lebih dari 1,5 persen.

Saham Juniper Networks melonjak hampir 22 persen pada perdagangan Selasa pekan ini setelah laporan Wall Street Journal mengatakan Hewlett Packard Enterprise mengumumkan kesepakatan untuk akuisisi perusahaan perangkat keras jaringan itu senilai USD 13 miliar pada pekan ini.


Penutupan Wall Street pada 9 Januari 2024

Wall Street
Pedagang bekerja di New York Stock Exchange saat Ketua Federal Reserve Jerome Powell berbicara setelah mengumumkan kenaikan suku bunga di New York, Amerika Serikat, 2 November 2022. (AP Photo/Seth Wenig)

Sebelumnya diberitakan, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street beragam pada perdagangan saham Selasa, 9 Januari 2024. Indeks S&P 500 merosot yang didorong saham teknologi.

Dikutip dari CNBC, Rabu (10/1/2024), pada penutupan perdagangan wall street, indeks S&P 500 turun tipis 0,15 persen ke posisi 4.756,50. Pada posisi terendah perdagangan Selasa pekan ini, indeks acuan tersebut melemah 0,7 persen.

Indeks Dow Jones terpangkas 157,85 poin atau 0,42 persen ke posisi 37.525,16  setelah turun 310 poin pada posisi terendah. Indeks Nasdaq susut hampir 0,9 persen dan berbalik arah menguat 0,09 persen ke posisi 14.857,71.

Saham Nvidia melonjak 1,7 persen, dan mencapai level tertinggi baru sepanjang masa. Saham Amazon menguat lebih dari 1,5 persen diikuti Alphabet. Saham Juniper Networks melonjak hampir 22 persen pada perdagangan Selasa pekan ini setelah laporan Wall Street Journal menyebutkan Hewlett Packard Enterprise dapat mengumumkan kesepakatan untuk akuisisi Juniper Networks senilai USD 13 miliar pada pekan ini.

Sektor teknologi yang mencatat sebagai sektor dengan kinerja terbaik pada 2023 mengalami kesulitan pada 2024. Hal itu memberikan tekanan pada pasar.

“Kami menjauh dari big tech, dan kami memasuki bagian pasar yang lebih dalam, tetapi sebenarnya tidak disukai. Misalnya saja kami melihat semakin banyak pembeli yang tertarik pada layanan kesehatan,” ujar LPL Financial Chief Global Strategist Quincy Krosby.


Sektor Saham Layanan Kesehatan Menguat

Wall Street
Pedagang bekerja di New York Stock Exchange, New York, 10 Agustus 2022. (AP Photo/Seth Wenig, file)

Sektor saham layanan kesehatan menjadi salah satu dari empat sektor S&P 500 yang diperdagangkan menguat pada perdagangan Selasa pekan ini. Pada 2024, sektor saham layanan kesehatan naik 3 persen, menjadikannya kinerja sektor saham yang terbaik.

Di sisi lain, indeks S&P 500 dan Nasdaq menguat pada perdagangan Senin pekan ini seiring saham-saham teknologi berkapitalisasi besar bangkit dari koreksi pekan lalu.

Pada akhir pekan ini, investor akan analisis data inflasi untuk mendapatkan kejelasan mengenai jalur penurunan suku bunga dari the Federal Reserve (the Fed). Indeks harga konsumen pada Desember akan rilis pada perdagangan Kamis pekan ini, diikuti indeks harga produsen jelang akhir pekan.

Sementara itu, sejumlah perusahaan akan rilis laporan laba pekan ini termasuk Infosys pada Kamis pekan ini, JPMorgan Chase, United Health, Bank of America, Delta Air Lines pada Jumat pekan ini.

Di antara 11 sektor saham, hanya sektor saham layanan kesehatan yang diperdagangkan lebih tinggi pada Selasa pekan ini. Sektor saham layanan kesehatan naik hampir 0,4 persen. Hingga kini, sektor saham layanan kesehatan bertambah hampir 1,2 persen.

Sektor saham tersebut didukung saham Illumina naik 7 persen dan Revvity bertambah 5 persen. Saham kedua perusahaan bioteknologi itu melonjak setelah memberikan pandungan pendapatan pada kuartal IV yang melampaui harapan analis.

Setelah layanan kesehatan, sektor jasa komunikasi juga mendatar. Sedangkan sektor saham yang menurun antara lain sektor energi dan material yang masing-masing turun 1,6 persen dan 1,4 persen pada perdagangan Selasa pekan ini.


Penutupan Bursa Saham Asia pada 9 Januari 2024

Pasar Saham di Asia Turun Imbas Wabah Virus Corona
Seorang pria melihat layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Dikutip dari Antara, bursa regional Asia menguat menjelang rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) pada pekan ini yang akan dapat memberikan petunjuk mengenai langkah kebijakan The Fed selanjutnya.

Survei ekspektasi konsumen terbaru menunjukkan bahwa perkiraan inflasi konsumen AS dalam jangka pendek turun ke level terendah dalam hampir tiga tahun pada Desember 2024.

Presiden Fed Atlanta Raphael Bostic mengatakan tujuan ganda bank sentral untuk menurunkan inflasi dan mempertahankan tingkat pengangguran yang rendah belum bertentangan.

Sementara itu, pasar juga menantikan langkah kebijakan pemerintah China dalam meningkatkan pertumbuhan, dimana pasar tampaknya mempunyai pandangan bahwa bank sentral China akan melakukan pelonggaran kebijakan moneternya di saat masih lemahnya pemulihan ekonomi China.

Sebelumnya, departemen kebijakan moneter bank sentral China mengungkapkan mungkin menggunakan operasi pasar terbuka, fasilitas pinjaman jangka menengah, dan penurunan persyaratan cadangan di antara alat kebijakan moneter lainnya untuk memberikan dukungan kuat bagi pertumbuhan kredit yang wajar.

Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei menguat 385,80 poin atau 1,16 persen ke 38.763,19, indeks Hang Seng melemah 34,43 poin atau 0,21 persen ke 16.190,02, indeks Shanghai melemah 5,71 poin atau 0,20 persen ke 2.893,25, dan indeks Strait Times menguat 10,94 poin atau 0,34 persen ke 3.197,96

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya