Waspada! Ini Virus yang Menjauhkan dari Cinta kepada Nabi Kata Buya Yahya

Pesan Buya Yahya jelas, umat harus peka dan kritis terhadap informasi yang diterima agar tidak terpengaruh oleh hal-hal yang dapat merusak cinta kepada Nabi.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Okt 2024, 08:30 WIB
Diterbitkan 03 Okt 2024, 08:30 WIB
buya yahya 222
Buya Yahya (TikTok)

Liputan6.com, Jakarta - KH Yahya Zainul Ma'arif, atau yang lebih dikenal sebagai Buya Yahya, menekankan pentingnya menjaga cinta kepada Nabi Muhammad SAW di tengah berbagai pengaruh negatif yang beredar di masyarakat.

Dalam ceramahnya yang dikutip dari kanal YouTube @nasehathabib7543, Buya Yahya mengingatkan umat agar tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang dapat menjauhkan diri dari Rasulullah.

“Waspada! Jangan mau dijauhkan dari Nabi SAW,” tegas Buya Yahya. Menurutnya, saat ini banyak virus informasi yang bisa mempengaruhi keimanan dan kecintaan umat kepada Nabi Muhammad.

Virus ini dapat datang dari berbagai sumber dan sangat berbahaya jika tidak diwaspadai.

Buya melanjutkan, “Jangan mau mendengar sesuatu yang menjadi sebab kita tidak cinta. Itu virus, itu wereng, itu hamba yang dihembuskan.”

Pesannya jelas, umat harus peka dan kritis terhadap informasi yang diterima agar tidak terpengaruh oleh hal-hal yang dapat merusak perasaan cinta Nabi.

Di dalam ceramahnya, Buya Yahya juga menekankan perlunya membangun benteng pertahanan dalam diri. “Hari ini kita harus waspada. Mulai saat ini, kita tutup telinga kita,” ujarnya.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Jangan Mau Mendengar dan Sebarkan Hal Negatif

Ilustrasi diam tutup mulut
Jaga sikap dan ucapanmu/Copyright unsplash/Kristina Flour

Dengan cara ini, umat dapat melindungi diri dari berbagai pengaruh negatif yang dapat mengganggu hubungan spiritual mereka dengan Nabi.

Buya menyerukan agar umat tidak hanya mendengar, tetapi juga berpikir kritis terhadap setiap informasi yang beredar.

“Jangan mau mendengar, jangan mau mencoba mendengar, dan jangan menyebarkan sesuatu yang menjadi sebab kita jauh dari Baginda Nabi,” jelasnya.

Ini merupakan langkah preventif untuk menjaga keutuhan iman dan cinta kepada Nabi.“Menjaga cinta kita kepada Baginda Nabi adalah hal yang sangat penting,” imbuh Buya Yahya.

Dengan menutup telinga dari informasi yang merugikan, umat dapat memastikan bahwa cinta mereka kepada Nabi tetap subur dan berkembang. Cinta yang tulus kepada Nabi, menurutnya, akan mengarah kepada kehidupan yang lebih baik dan bermakna.

Buya Yahya mengingatkan bahwa cinta kepada Nabi Muhammad tidak hanya sebatas kata-kata, tetapi juga harus diimplementasikan dalam tindakan.

“Kita harus menunjukkan cinta kita kepada Zuriah Nabi. Ini adalah salah satu bentuk pengamalan cinta kita kepada Nabi,” ujarnya. Dengan demikian, umat bisa memperkuat ikatan emosional dengan Nabi dan keluarganya.

Harapan Bisa Bersama Nabi Muhammad SAW di Surga

Makam Nabi
Makam Nabi Muhammad SAW yang ada di Kompleks Masjid Nabawi, Madinah. (Liputan6.com/Nafiysul Qodar)

Umat juga diajak untuk merenungkan tujuan akhir dari cinta kepada Nabi. “Hingga kelak di surga bersama Baginda Nabi Muhammad SAW,” kata Buya Yahya. Harapannya, dengan memperkuat cinta ini, umat dapat meraih kebahagiaan abadi di akhirat.

Sebagai penutup, Buya Yahya mengingatkan agar semua pihak memiliki kesadaran untuk selalu mencintai dan menghormati Nabi. “Dengan cinta yang tulus, kita dapat menjaga hubungan kita dengan Nabi Muhammad SAW,” tuturnya.

Cinta kepada Nabi, menurutnya, merupakan investasi spiritual yang sangat berharga.

Buya berharap agar setiap individu bisa menjadi pelopor dalam menjaga cinta kepada Nabi. “Mari kita bersama-sama menjaga cinta ini agar tetap subur dan berkelanjutan,” ajaknya.

Melalui kerja sama dan saling mengingatkan, cinta kepada Nabi diharapkan bisa tumbuh semakin kuat di hati setiap umat.

Dengan semangat dan keyakinan, Buya Yahya mengajak umat untuk terus mencintai Nabi dan menjauhi hal-hal yang bisa menjauhkan dari cinta tersebut. “Semoga kita semua bisa bersama Nabi di surga,” pungkasnya.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya