Liputan6.com, Jakarta PT Astra Graphia Tbk (ASGR) berhasil membukukan kinerja cemerlang pada 2023. Pada periode tersebut, perseroan berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 141 miliar, atau tumbuh sebesar 45 persen dibanding Rp 97 miliar yang dicatatkan pada 2022.
Presiden Direktur PT Astra Graphia Tbk, Hendrix Pramana mengatakan, kenaikan laba itu sejalan dengan pendapatan bersih konsolidasian per 31 Desember 2023 yang tercatat sebesar Rp 2,97 triliun. Pendapatan itu naik 2 persen dibandingkan pendapatan pada 2022 yang tercatat sebesar Rp 2,91 triliun.
"Pendapatan bersih pada solusi dokumen naik sebesar 7 persen karena adanya peningkatan volume penjualan mesin pada sektor graphic art dan sektor perkantoran. Kenaikan pada pendapatan bersih juga dikontribusikan dari solusi teknologi informasi sebesar 16 persen yang berasal dari IT Trading maupun IT Services," beber Hendrix dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (23/2/2024).
Advertisement
Peningkatan laba bersih terutama dikontribusikan dari perbaikan biaya yang berkelanjutan serta optimalisasi biaya operasional. Astragraphia terus melakukan inovasi dan digitalisasi di dalam setiap lini bisnis untuk membangun bisnis yang kuat dan berkelanjutan.
Dari sisi aset perseroan sampai dengan 31 Desember 2023 tercatat sebesar Rp 2,68 triliun, naik dari Rp 2,67 triliun pada Desember 2022. Liabilitas pada 2023 tercatat sebesar Rp 890,81 miliar, susut dari Rp 984,43 miliar pad apakhir 2022. Sementara ekuitas per 31 Desember 2023 naik menjadi RP 1,79 triliun dari RP 1,69 triliun pada akhir 2022.
Astragraphia terus berkomitmen untuk memperkuat keberlanjutan melalui Sustainability Framework and Aspiration dengan mengimplementasikan Tata Kelola Perusahaan yang baik, yakni nilai-nilai Sustainability dan Triple-P Strategy (Portfolio, People, dan Public Contribution) dengan memperhatikan aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola yang baik.
Pada November 2023, Astragraphia menyelenggarakan program pelatihan Kelas Astragraphia untuk Industri Kreatif (Kelas ASIK) berkolaborasi dengan Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah serta Bisnis Indonesia bersama UMKM di wilayah Semarang dari sub sektor kuliner, fesyen, dan kriya.