Liputan6.com, Jakarta PT Mineral Industri Indonesia (Persero) atau MIND ID bersama dengan Vale Canada Limited (VCL), dan Sumitomo Metal Mining Co., Ltd. (SMM) menandatangani perjanjian jual beli saham dalam rangka divestasi PT Vale Indonesia Tbk (INCO).
Aksi ini merupakan kelanjutan dari Heads of Agreement yang ditandatangani pada 17 November 2023 lalu. MIND ID bersama VCL dan SMM telah menyepakati akuisisi saham Vale oleh MIND ID sebesar 14 persen dari total kepemilikan saham PT Vale.
Besaran harga saham yang disepakati pada divestasi tersebut yakni Rp 3.050 per saham. Harga ini jauh di bawah harga pasaran saham INCO tersebut. Artinya, negosiasi yang dilakukan berhasil menemui kesepakatan diskon.
Advertisement
Merujuk data RTI, harga saham INCO ditutup melemah pada Senin, 26 Februari 2024. Harga saham INCO merosot 3,04 persen ke posisi Rp 3.830 per saham.
Pengamat Pasar Modal Desmond Wira peerakan harga saham INCO ke depannya akan bergantung pada harga divestasi. Menurut dia, jika harga divestasi lebih rendah dari harga pasar, maka saham INCO berpotensi turun.
"Kalau (harga divestsi) di bawah ya bisa turun lagi harga sahamnya. Kalau di atas bisa potensi naik lagi harga sahamnya," kata Desmond kepada Liputan6.com, Selasa (27/2/2024).
Harga Saham INCO
Senada, Praktisi Pasar Modal, William Hartanto mencermati pergerakan harga saham INCO mulanya terlihat downtrend dengan support pada 3.600 dan resistance pada 4.200.
“Dengan kondisi tersebut, rekomendasinya wait and see,” kata William.
Pengamat Pasar Modal yang juga founder Traderindo.com, Wahyu Laksono menilai dari sisi fundamental INCO masih menarik untuk jangka panjang. Namun divestasi yang baru saja disepakati dengan MIND ID, di sisi lain juga bisa menjadi sentimen negatif untuk pergerakan saham INCO.
"Tren INCO memang masih belum rebound. Apalagi divestasi saham yang akan ditransaksikan antara Vale dan MIND ID mencapai sekitar 14 persen dengan harga sekitar Rp 3.000 per saham atau berada di bawah harga reguler saat ini. Sehingga arah 3.000 bisa jadi sentimen negatif yang membuat spekulasi untuk mengejar harga 3.000 tersebut," beber Wahyu.
Harga Nikel
Selain itu, harga nikel yang masih belum meyakinkan juga jadi sentimen negatif INCO. Namun, lanjut Wahyu, divestasi di lain sisi bagus untuk Indnesia karena memiliki suara yang lebih dominan di jajaran manajemen.
Pengamat Pasar Modal, Lanjar Nafi melihat pengambil alihan atau divestasi INCO ini sebagai langkah strategis untuk memperkuat posisi MIND ID di masa depan. MIND ID juga memiliki rencana strategis yang baik sehingga dapat meningkatkan kepercayaan investor dan tentu akan terus mendorong kenaikan harga sahamnya.
Setelah divestasi 14 persen saham INCO ke Holding Perusahaan BUMN yakni MIND ID, hampir dipastikan tiga proyek smelter nikel akan di lanjutkan sebagai program hilirisasi nikel. Tiga proyek tersebut juga memiliki nilai yang cukup besar sekitar USD 9 juta.
“Untuk jangka yang lebih pendek, Lanjar mengatakan INCO memiliki potensi pembentukan pola bullish reversal dengan pola double bottom, level konfirmasi di kisaran 4.060. Apabila terdorong positif dengan sentiment pengambil alihan MIND ID dan break out di level konfirmasi tersebut, target selanjutnya ke level kisaran 4.500,” pungkas Lanjar.
Advertisement
MIND ID Resmi Kuasai Vale Indonesia, Ini Komposisi Saham INCO Usai Divestasi
Holding BUMN Industri Pertambangan PT Mineral Industri Indonesia atau MIND ID resmi menjadi pemegang saham mayoritas di PT Vale Indonesia Tbk (INCO). Saat ini, BUMN tambang itu mengempit 34 persen porsi kepemilikan.
Ini bisa terjadi usai disepakatinya divestasi saham Vale Canada Limited (VCL) dan Sumitomo Metal Mining Co., Ltd. (SMM). Selain itu, pengurangan jumlah saham juga terjadi di saham yang digenggam publik.
Sebagai rincianya, Vale Canada melepas 9,91 persen saham, sehingga tersisa 33,88 persen. Ini menjadikan VCL sebagai pemegang saham terbesar kedua, setelah MIND ID.
Kemudian, Sumitomo Metal Mining melepas 3,55 persen sahamnya, sehingga tersisa 11,48 persen. Di sisi lain, porsi saham publik juga ikut berkurang sebeaae 0,55 persen menjadi 21,18 persen.
Total saham yang dilepas di tiga pihak itu sekitar 14 persen, sesuai dengan angka divestasi Vale. Dengan demikian, MIND ID sukses mengempit 34 persen saham dalam Vale Indonesia.
Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso mengatakan pihaknya menyiapkan dana sekitar USD 300 juta atau setara Rp 4,69 triliun untuk akuisisi saham ini.
"Nilainya Rp 3.050 per lembar (saham), kira-kira USD 300 juta-an, tapi itu ada yang langsung primary ada yang secondary," ujar Hendi usai penandatanganan kesepakatan, di Jakarta, dikutip Selasa (27/2/2024).
Bertahap
Dia menjelaskan, proses pembayaran diharapkan bisa selesai pada Juni 2024 ini. Ada dua mekanisme akuisisi saham. Pertama, melalui pembelian langsung. Kedua, melalui proses right issue di bursa yang akan langsung dibeli MIND ID.
"InsyaaAllah nanti paa closing bulan Juni," kata dia.
Informasi, dalam akuisisi 14 persen saham itu, setara dengan 1.391.087.420 lembar saham yang dikuasai oleh MIND ID. Mengacu pada patokan harga Rpp 3.050 per lembar saham, maka dibutuhkan dana sekitar Rp 4,24 triliun.
Advertisement