Saham Pembuat Chip Nvidia Anjlok 10%, Terburuk dalam 4 Tahun

Saham Super Micro dan Nvidia menjadi dua pemain terburuk di S&P 500 menjelang akhir pekan.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 21 Apr 2024, 11:00 WIB
Diterbitkan 21 Apr 2024, 11:00 WIB
Ilustrasi Nvidia (Foto: Mizter_X94/Pixabay)
Ilustrasi Nvidia (Foto: Mizter_X94/Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta  Saham Nvidia tergelincir hingga 10% pada hari Jumat (19/4) waktu setempat, menandai kinerja saham terburuk bagi pembuat chip tersebut sejak Maret 2020, ketika nilai perusahaan hanya seperduabelas dari kapitalisasi pasarnya saat ini sebesar USD 1,9 triliun.

Melansir CNBC International, Minggu (21/4/2024) secara umum, anjlok saham Nvidia tidak terkait dengan berita apa pun terkait perusahaan.

Namun Super Micro Computer, salah satu vendor yang membangun server berbasis Nvidia, mengalami penurunan saham sebesar 23% pada hari Jumat setelah perusahaan tersebut menghentikan pola terbaru dalam memberikan hasil awal, dan mengumumkan akan melaporkan pendapatannya akhir bulan ini.

Saham Super Micro dan Nvidia menjadi dua pemain terburuk di S&P 500 menjelang akhir pekan.

Selain kedua nama tersebut, investor mengurangi kepemilikan mereka di banyak saham semikonduktor menjelang rilis pendapatan akhir bulan ini.

Indeks Semikonduktor VanEck yang berfokus pada chip turun 4,5%, dan saham Arm turun 17% pada hari Jumat.

Sebagai informasi, arm menjual semacam kekayaan intelektual untuk chip yang dipandang sebagai pelengkap server AI berbasis prosesor grafis Nvidia.

AMD, pesaing GPU utama Nvidia, mengalami penurunan saham sebesar 5%. Saham Super Micro masih naik sekitar 151% tahun ini setelah naik 246% pada tahun 2023.

Pergerakan saham pada hari Jumat merupakan penurunan paling tajam sejak 9 Agustus 2023, ketika turun 23,4%.

Saham Nvidia naik lebih dari 58% sejauh ini pada tahun 2024.

Meskipun Super Micro mendapatkan dorongan besar dari hubungannya dengan Nvidia, persaingan pasar masih sangat ketat, dengan pesaing termasuk Dell dan Hewlett Packard Enterprise yang berencana membangun sistem menggunakan unit pemrosesan grafis Blackwell generasi terbaru dari Nvidia.

Wall Street Loyo di Akhir Perdagangan Pekan Ini, Nasdaq Tergelincir 2,05%

Billboard bertuliskan “Nasdaq Congratulates, Kopi Kenangan As The First New Retail F&B Unicorn in south east Asia!”.
Billboard bertuliskan “Nasdaq Congratulates, Kopi Kenangan As The First New Retail F&B Unicorn in south east Asia!”.

Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau biasa disebut Wall Street bergerak melemah pada penutupan perdagangan Jumat 19 April 2024. Indeks Nasdaq melemah untuk sesi keenam berturut-turut penutupan perdagangan Jumat.

Melansir CNBC International, Sabtu (20/4/2024) Nasdaq melemah 2,05% menjadi 15.282,01, sedangkan S&P 500 secara luas tergelincir 0,88% menjadi 4.967,23, di bawah level 5.000.

Keduanya berada di zona merah enam kali berturut-turut, rekor yang tidak terlihat sejak Oktober 2022.

Sementara itu, rata-rata saham Dow Jones naik 211.02 poin, atau 0,56%, dan berakhir pada 37,986.40. Indeks ini terangkat oleh reli lebih dari 6% saham American Express.

Sedangkan saham Netflix melemah lebih dari 9% bahkan setelah pendapatan kuartalan melampaui laba platform film berbayar tersebut.

Saham-saham perusahaan chip AS juga berada di bawah tekanan. Sebuah tanda bahwa investor banyak keluar dari sektor yang menyebabkan pasar bullish.

Nvidia tergelincir 10%, mencatatkan hari terburuknya sejak Maret 2020. Super Micro Computer juga anjlok lebih dari 23%.

Harga minyak sempat melonjak lebih dari 3%, namun berayun antara kenaikan dan penurunan yang lebih kecil dalam beberapa jam setelahnya. Dow berjangka pernah turun lebih dari 500 poin semalam di tengah kekhawatiran bahwa serangan itu cukup untuk memicu perang yang lebih luas.

"Ada kelegaan ketika investor menyadari bahwa tanggapan Israel tidak bersuara dan dirancang untuk meminimalkan eskalasi," kata George Ball, ketua di Sanders Morris.

Namun, Ball mengingatkan, investor saat ini masih sangat gelisah dan khawatir akan risiko geopolitik saat ini dalam pengambilan keputusan mereka.

S&P 500 Ikut Tergelincir

(Ilustrasi bursa saham Nasdaq, pencatatan saham coinbase) Dok: Unsplash/Meric Dagli
(Ilustrasi bursa saham Nasdaq, pencatatan saham coinbase) Dok: Unsplash/Meric Dagli

Adapun saham S&P 500 yang sekarang tergelincir lebih dari 5% dari level tertingginya dalam 52 minggu, bagian dari kemunduran pasar yang sebagian besar didorong oleh ekspektasi penurunan suku bunga.

Para ekonom dan ahli strategi sekarang melihat Federal Reserve akan menunggu setidaknya sampai bulan September untuk menurunkan suku bunga.

"Ada sejumlah arus silang yang sedang dicerna oleh pasar," kata Bill Northey, direktur investasi di U.S. Bank Wealth Management.

"Inflasi sedikit lebih bermasalah daripada perkiraan pasar, atau bahkan perkiraan Federal Reserve," bebernya.

Sementara itu, Dow memperoleh keuntungan sebesar 0,01% untuk pekan ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya