Laba Bersih GRIA Melesat 341% di Kuartal I 2024

Ingria membukukan pendapatan hingga Rp13,8 miliar atau meningkat 65,5% pada periode yang sama tahun sebelumnya Rp 8,3 miliar year on year (Yoy).

oleh Septian Deny diperbarui 01 Mei 2024, 13:00 WIB
Diterbitkan 01 Mei 2024, 13:00 WIB
PT Ingria Pratama Capitalindo Tbk (Ingria)
Ingria membukukan pendapatan hingga Rp13,8 miliar atau meningkat 65,5% pada periode yang sama tahun sebelumnya Rp 8,3 miliar year on year (Yoy).

Liputan6.com, Jakarta PT Ingria Pratama Capitalindo Tbk (Ingria), pengembang properti perumahan subsidi dan komersial di Indonesia mencatatkan kinerja positif sepanjang kuartal I tahun 2024.

Laporan keuangan perseroan menyebutkan, Ingria membukukan pendapatan hingga Rp13,8 miliar atau meningkat 65,5% pada periode yang sama tahun sebelumnya Rp 8,3 miliar year on year (Yoy).

Perseroan juga berhasil menjaga dengan baik beban pokok pendapatan, beban penjualan dan beban umum lainnya sehingga pertumbuhan laba bersih meningkat hingga sebesar 341,3% dari Rp 205,6 juta menjadi Rp 907,3 juta (Yoy).

Kenaikan juga tercatat pada sisi liabilitas dan ekuitas. Selama tiga bulan kuartal pertama tahun 2024 ini, jumlah liabilitas dan ekuitas meningkat dari Rp475.9 miliar pada 31 Desember 2023 menjadi Rp477,3 miliar pada 31 Maret 2024.

Kinerja keuangan yang positif ini menurut Corporate Secretary Ingria, Eka Maolana, karena perseroan menjalankan dua kebijakan fundamental.

“Pertama, Ingria menjalankan prinsip good governance, yakni prinsip pengambilan keputusan dan pelaksanaan kebijakan perseroan yang dapat dipertanggungjawabkan. Kedua, Ingria selalu mengedepankan pengembangan rumah yang berkualitas serta terjangkau,” terang Eka, dikutip Rabu (1/5/2024).

Sebagai perusahaan publik, Ingria selalu memegang prinsip-prinsip keterbukaan dan mengikuti regulasi di bidang kebijakan pengadaan rumah subsidi yang telah ditetapkan pemerintah.

Sementara dari sisi produk, Ingria selalu menekankan pembangunan perumahan yang berkualitas sekaligus terjangkau.

“Perumahan yang dikembangkan Ingria harus berdasarkan dua prinsip itu, berkualitas dan terjangkau. Ini merupakan solusi dari Ingria yang ditawarkan kepada masyarakat di tengah banyaknya pilihan antara kualitas dan harga,” tambah Eka.

Karenanya, lanjut Eka, pengembangan properti yang teliti, desain yang inovatif, dan fokus pada kebutuhan masyarakat menjadi ciri khas dari setiap proyek Ingria. 

 

 

Proyek Perumahan

Pencatatan perdana saham PT Ingria Pratama Capital Tbk (GRIA), Selasa (8/8/2023). (Foto: Liputan6.com/BEI)
Pencatatan perdana saham PT Ingria Pratama Capital Tbk (GRIA), Selasa (8/8/2023). (Foto: Liputan6.com/BEI)

Saat ini Ingria telah mengembangkan proyek perumahan yang tersebar di Tangerang, Bekasi, Sumedang, Karawang, Bandung, hingga Samarinda. 

Proyek perumahan tersebut adalah Bukit Esma Cicalengka, Gria Panorama Cimanggung, dan The Valley Esma yang berlokasi di Bandung dan sekitarnya. Di Sumedang, Ingria juga mengembangkan proyek perumahan bertajuk Gria Panorama Sumedang. 

Selanjutnya di Bekasi, Ingria menggarap proyek perumahan Griya Indah Cibarusah. Lalu Perumahan Puri Artha Kencana serta Perumahan Puri Epicentrum di Karawang. 

Di Samarinda, Ingria mengembangkan proyek perumahan Gria Mahakam City. Sementara untuk apartemen, Ingria membangun dan mengembangkan Apartemen Epicentrum Sepatan yang berlokasi di Kota Tangerang Selatan.

IPO, Ingria Pratama Capitalindo Incar Dana Segar Rp 353,91 Miliar

Pencatatan perdana saham PT Paperocks Indonesia Tbk (PPRI), PT Ingria Pratama Capitalindo Tbk (GRIA), PT Sinar Eka Selaras Tbk (ERAL), dan PT ITSEC Asia Tbk (CYBR) pada Selasa, 8 Agustus 2023.
Pencatatan perdana saham PT Paperocks Indonesia Tbk (PPRI), PT Ingria Pratama Capitalindo Tbk (GRIA), PT Sinar Eka Selaras Tbk (ERAL), dan PT ITSEC Asia Tbk (CYBR) pada Selasa, 8 Agustus 2023.

PT Ingria Pratama Capitalindo Tbk, perusahaan yang bergerak dalam bidang real estat akan menggelar penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Mengutip laman e-ipo, Kamis (20/7/2023), perseroan bakal melepas saham ke publik sebanyak-banyaknya 2.949.275.000 atau 2,94 miliar saham dengan nilai nominal Rp20 setiap saham. Saham yang dilepas tersebut mewakili 37,81 persen dari modal ditempatkan dan disetor IPO.

Adapun saham tersebut ditawarkan kepada masyarakat dengan harga penawaran sebesar Rp 115-Rp 120 setiap saham. Dengan demikian, Ingria Pratama Capitalindo berpotensi meraup dana segar Rp 353,91 miliar. 

Selain itu, perseroan akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 800.725.000 saham biasa atas nama dalam rangka pelaksanaan Pinjaman Wajib Konversi (PWK) perseroan kepada Khufran Hakim Noor (KHN) yang merupakan pemegang saham pengendali perseroan yang diterbitkan berdasarkan Perubahan Atas Addendum Perjanjian Pinjaman Pemegang Saham pada 27 Maret 2023 (PWK KHN) dengan harga pelaksanaan konversi yang sama dengan harga penawaran. 

PWK KHN diterbitkan dengan nilai pokok nominal sebesar Rp 96,08 miliar yang merupakan nilai keseluruhan pinjaman perseroan kepada KHN pada saat prospektus ini diterbitkan. 

Dengan dilaksanakannya PWK KHN dan terjualnya seluruh saham yang ditawarkan dalam penawaran umum perdana saham ini, persentase kepemilikan masyarakat akan menjadi sebesar 34,29 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan  setelah pelaksanaan penawaran umum perdana saham dan konversi PWK.

Seluruh dana yang diperoleh dari hasil IPO saham ini setelah dikurangi biaya-biaya emisi efek, akan digunakan sebesar Rp 151.920.500.000 atau Rp 151,92 miliar untuk pembayaran utang kepada pihak ketiga, sehubungan dengan pembelian lahan yang dikembangkan oleh perseroan.

 

Modal Kerja

Dilanda Corona, IHSG Ditutup Melesat
Layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (4/3/2020). IHSG kembali ditutup Melesat ke 5.650, IHSG menutup perdagangan menguat signifikan dalam dua hari ini setelah diterpa badai corona di hari pertama pengumuman positifnya wabah corona di Indonesia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sisanya akan digunakan untuk modal kerja perseroan, dengan rincian sebesar Rp 35.079.500.000 atau Rp 35,07 miliar akan  digunakan untuk pembangunan proyek perseroan Mahakam Grande City (MGC) yang terletak di Lok Bahu, Kota Samarinda.

Sisanya akan digunakan untuk biaya operasional perseroan antara lain pembayaran bunga pinjaman bank, pembayaran gaji, jasa profesional, biaya perizinan, keperluan kantor, pajak penghasilan, biaya sewa kantor, biaya marketing, dan biaya transportasi.

Apabila dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum perdana saham perseroan tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan perseroan, termasuk melunasi utang, maka perseroan akan menggunakan sumber pendanaan internal yang diperoleh dari hasil operasi perseroan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya