Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada perdagangan Selasa (4/6/2024). IHSG berpeluang menguat dengan menguji posisi 7.092-7.174.
IHSG menguat 0,94 persen ke posisi 7.036 disertai dengan munculnya volume pembelian pada perdagangan Senin, 3 Juni 2024. Akan tetapi, penguatan IHSG dinilai masih tertahan oleh moving average (MA) 200 harian.
Baca Juga
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, saat ini, posisi IHSG diperkirakan berada di wave (iv) dari wave C dari wave (2) sehingga IHSG masih berpeluang melanjutkan penguatan untuk menguji 7.092-7.174 pada Selasa pekan ini.
Advertisement
Herditya menuturkan, IHSG akan berada di level support 6.958,6.926 dan level resistance 7.171,7.236.
Sementara itu, dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG berpotensi menguat terbatas dengan level support dan level resistance di level 6.970-7.070. “Hati-hati potensi koreksi mulai terlihat,” dikutip dari riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas.
Sementara itu, Analis PT RHB Sekuritas Indonesia, Muhammad Wafi menuturkan, IHSG terlihat melakukan rebound dengan bullish harami dan menguji resistance garis MA200 meski dengan volume rendah.
"Selama di bawah garis MA200 maka berpeluang untuk kembali koreksi dan membuat lower low (LL) level. Namun, jika mampu breakout garis MA200 berpeluang untuk kembali ke sideways channel-nya dan menguji resistance garis MA100,” kata Wafi.
Wafi menuturkan, range pergerakan IHSG saat ini berada di kisaran 6.900-7.250 pada Selasa pekan ini.
Rekomendasi Saham
Untuk rekomendasi saham hari ini, Herditya memilih saham PT Ace Hardware Tbk (ACES), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bukalapak.com Tbk (BUKA), dan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM).
Sementara itu, Wafi memilih saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS), PT Barito Pacific Tbk (BRPT), PT United Tractors Tbk (UNTR), dan saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA).
Rekomendasi Teknikal
Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:
1.PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) - Spec Buy
Saham ACES terkoreksi 2,44% ke 800 disertai dengan munculnya volume penjualan. Namun, Herditya menuturkan, selama masih mampu berada di atas 775 sebagai stoplossnya, posisi ACES saat ini diperkirakan sedang berada pada bagian dari wave B dari wave (2).
Spec Buy: 785-800
Target Price: 860, 885
Stoploss: below 775
2.PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) - Buy on Weakness
Saham BMRI menguat 3,39% ke 6.100 disertai dengan munculnya volume pembelian, tetapi penguatan BMRI tertahan oleh MA20.
"Saat ini, posisi BMRI diperkirakan berada pada bagian dari wave 1 dari wave (5) pada label hitam," ujar dia.
Buy on Weakness: 5.775-6.000
Target Price: 6.275, 6.525
Stoploss: below 5.525
3.PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) - Buy on Weakness
Saham BUKA menguat 3,08% ke 134 dan masih didominasi oleh volume pembelian. "Selama BUKA masih mampu berada di atas 126 sebagai stoplossnya, maka posisi BUKA saat ini diperkirakan sedang berada di awal wave [iii] dari wave C," ujar Herditya.
Buy on Weakness: 129-133
Target Price: 150, 164
Stoploss: below 126
4.PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) - Buy on Weakness
Saham TLKM menguat 1,03% ke 2.930 dan masih didominasi oleh volume pembelian. Saat ini, posisi TLKM diperkirakan sedang berada di awal wave A, sehingga TLKM masih berpeluang untuk melanjutkan penguatannya.
Trading Buy: 2.870-2.930
Target Price: 3.080, 3.300
Stoploss: below 2.810
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Advertisement
Penutupan IHSG pada 3 Juni 2024
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melonjak pada perdagangan Senin (3/6/2024). Penguatan IHSG terjadi seiring mayoritas sektor saham yang menghijau.
Mengutip data RTI, IHSG menguat 0,94 persen ke posisi 7.036,19. Indeks LQ45 bertambah 1,93 persen ke posisi 888,28. Seluruh indeks saham acuan menghijau.
Pada awal pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.088,40 dan terendah 6.993,09. Sebanyak 278 saham menghijau dan 299 saham melemah. 203 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 952.805 kali dengan volume perdagangan 16,6 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 10,8 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.206.
Mayoritas sektor saham menghijau pada awal pekan ini. Sektor saham kesehatan naik 1,58 persen, dan pimpin penguatan. Sektor saham energi mendaki 1,14 persen, sektor saham basic menguat 0,65 persen, sektor saham industri melesat 0,34 persen.
Lalu sektor saham nonsiklikal bertambah 0,88 persen, sektor saham siklikal menanjak 1,04 persen dan sektor saham keuangan naik 0,18 persen.
Sementara itu, sektor saham properti merosot 0,45 persen, sektor saham teknologi tergelincir 0,18 persen, sektor saham infrastruktur terpangkas 0,64 persen dan sektor saham transportasi merosot 0,26 persen.
Mengutip Antara, dalam kajian tim riset Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, dari eksternal, menguatnya bursa regional Asia ditopang oleh respons pelaku pasar terhadap rilis indeks manufaktur.
Sentimen yang Pengaruhi IHSG
Hasil survei lembaga swasta menunjukkan bahwa aktivitas pabrik di Asia meningkat pada Mei 2024 atau berada di zona ekspansi.
Indeks Manufaktur Jepang tercatat 50,4 dari sebelumnya 49,6, indeks manufaktur Korea Selatan menjadi 51.6 dari sebelumnya 49.4, indeks manufaktur China The Caixin Manufacturing dalam rilisnya naik menjadi 51,7 pada Mei 2024 dari sebelumnya 51,4 pada April 2024, atau melampaui perkiraan 51,5.
"Semua itu tentunya memberikan sinyal harapan pemulihan ekonomi berkelanjutan di masing-masing negara, yang tidak terlepas membaiknya permintaan dari dalam dan luar negeri,” demikian dikutip dari tim riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas.
Selain itu, dukungan data yang kuat menunjukkan pemulihan di sektor manufaktur yang menopang pertumbuhan Asia dan meredam dampak volatilitas pasar yang disebabkan oleh ketidakpastian prospek kebijakan moneter Amerika Serikat (AS).
Dari dalam negeri, indeks manufaktur Indonesia masih di zona ekspansi meskipun pada Mei 2024 menunjukkan adanya pertumbuhan perlambatan aktivitas manufaktur. PMI Manufaktur S&P Global Indonesia menjadi 52,1 pada Mei 2024 dari sebelumnya 52,9 pada April 2024.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Mei 2024 mencapai 2,84 persen year on year (yoy), dan secara bulanan, Indonesia pada Mei 2024 mengalami deflasi sebesar 0,03 persen month to month (mtm).
Advertisement