IHSG Berpeluang Lesu, Cermati Rekomendasi Saham Hari Ini 11 Juni 2024

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak di level support 6.846,6.743 dan level resistance 7.032,7.149 pada perdagangan Selasa, 11 Juni 2024.

oleh Agustina Melani diperbarui 11 Jun 2024, 08:00 WIB
Diterbitkan 11 Jun 2024, 08:00 WIB
IHSG Berpeluang Lesu, Cermati Rekomendasi Saham Hari Ini 11 Juni 2024
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang melemah pada perdagangan saham Selasa (11/6/2024). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang melemah pada perdagangan saham Selasa (11/6/2024).

IHSG naik 0,34 persen ke posisi 6.921 disertai dengan munculnya volume pembelian pada perdagangan Senin, 10 Juni 2024. Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, koreksi dari IHSG pun telah menutup gap dan mencapai target yang diberikan.

“Saat ini diperkirakan posisi IHSG masih berada pada bagian dari wave (v) dari wave C dari wave (2), sehingga dapat diwaspadai akan lanjutkan koreksi IHSG yang akan menuju ke 6.742-6.794,” tutur dia.

Herditya menuturkan, IHSG akan bergerak di level support 6.846,6.743 dan level resistance 7.032,7.149 pada perdagangan Selasa pekan ini.

Sementara itu, dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG berpotensi menguat terbatas dengan level support dan level resistance di 6.885-7.000 pada perdagangan Selasa pekan ini.

Rekomendasi Saham

Untuk rekomendasi saham hari ini,  dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas memilih saham PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), dan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT).

Sedangkan Herditya memilih saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI), dan saham PT Summarecon Agung Tbk (SMRA).

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Rekomendasi Teknikal

Pasar saham Indonesia naik 23,09 poin
Pekerja mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan Sekuritas di Jakarta, Rabu (14/11). Pasar saham Indonesia naik 23,09 poin atau 0,39% ke 5.858,29. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:

1.PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) - Buy on Weakness

Saham BBNI terkoreksi 1,91% ke 4.610 dan disertai dengan adanya peningkatan volume penjualan. "Selama BBNI masih mampu berada di atas 4.370 sebagai stoplossnya, posisi BBNI saat ini diperkirakan berada pada bagian dari wave [ii] dari wave C," ujar dia.

Buy on Weakness: 4.460-4.580

Target Price: 4.820, 4.930

Stoploss: below 4.370

 

2.PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) - Buy on Weakness

Saham BBRI menguat ke 1,15% ke 4.400 disertai dengan munculnya volume pembelian. "Selama BBRI masih mampu berada di atas 4,310 sebagai stoplossnya, maka posisi BBRI saat ini sedang berada di awal wave A dari wave (B)," ujar dia.

Buy on Weakness: 4.360-4.390

Target Price: 4.620, 4.820

Stoploss: below 4.310

 

3.PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) - Buy on Weakness

Saham MAPI terkoreksi 3,373% ke 1.420 dan disertai dengan munculnya volume penjualan, koreksi MAPI pun menembus MA20. "Posisi MAPI saat ini diperkirakan sedang berada pada bagian dari wave [b] dari wave A," tutur Herditya.

Buy on Weakness: 1.345-1.410

Target Price: 1.515, 1.660

Stoploss: below 1.240

 

4.PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) - Spec Buy

Saham SMRA menguat 0,96% ke 525 disertai dengan munculnya volume pembelian, penguatannya pun masih tertahan oleh MA60.

"Kami perkirakan, posisi SMRA saat ini berada di awal wave (iii) dari wave [i], sehingga SMRA masih berpeluang melanjutkan penguatannya," kata Herditya.

Spec Buy: 510-525

Target Price: 545, 570

Stoploss: below 505

Apa yang Dimaksud IHSG?

Dilanda Corona, IHSG Ditutup Melesat
Pekerja melintas di layar IHSG di BEI, Jakarta, Rabu (4/3/2020). IHSG kembali ditutup Melesat ke 5.650, IHSG menutup perdagangan menguat signifikan dalam dua hari ini setelah diterpa badai corona di hari pertama pengumuman positifnya wabah corona di Indonesia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Mengutip laman BEI, indeks saham adalah ukuran statistic yang mencerminkan keseluruhan pergerakan harga atas sekumpulan saham yang dipilih berdasarkan kriteria dan metodologi tertentu serta dievaluasi berkala.

Adapun tujuan dari indeks saham antara lain:

Mengukur sentimen pasar

Dijadikan produk investasi pasif seperti reksa dana indeks dan ETF indeks serta produk turunan

Benchmark bagi portofolio aktif

Proksi dalam mengukur dan membuat model pengembalian investasi atau return, risiko sistematis, dan kinerja yang disesuaikan dengan risiko, serta

Proksi untuk kelas aset pada alokasi aset

Sedangkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah indeks yang mengukur kinerja harga semua saham yang tercatat di papan utama dan papan pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI).

Apa Fungsi IHSG?

IHSG Berada di Zona Merah
IHSG ambruk di tengah banyaknya sentiment negatif global, mulai dari memanasnya situasi di Timur Tengah, hingga inflasi Amerika Serikat (AS). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Berikuf fungsi IHSG seperti dikutip dari laman OCBC NISP:

1.Menunjukkan Pergerakan Pasar

Fungsi IHSG untuk menunjukkan pergerakan saham-saham sedang melantai di pasar modal. Melalui pergerakan saham-saham tersebut, pelaku pasar modal bisa menganalisa bagaimana gairah jual beli instrumen investasi di suatu negara secara real time.

Selain itu, pihak eksternal pasar modal antara lain ekonom, pengamat, dan pemerintah bisa mendapat gambaran tentang seberapa menariknya negara bagi para penanam modal. 

2.Menampilkan Tolak Ukur Kinerja Portofolio Efek

IHSG juga berfungsi menampilkan tolak ukur efek bagi para calon investor sebelum masuk ke pasar modal. Grafik IHSG menampilkan informasi tentang harga saham rata-rata yang bisa dijadikan benchmark bagi para investor dalam mengambil keputusan. 

3.Menunjukkan Estimasi Profit

IHSG juga berfungsi memberikan estimasi profit terutama bagi calon investor. Persentase data dalam grafik saham IHSG dapat dijadikan standar untuk mengetahui berapa estimasi perkembangan investasi dalam pasar modal. Apabila harga saham IHSG rata-rata mengalami kenaikan 10% selama 6 bulan, maka dalam setengah tahun ke depan harga saham yang Anda beli bisa naik 10%.

4.Menjadi Produk Investasi Pasif

Selain itu, IHSG berfungsi menjadi produk investasi pasif atau underlying assets. Saat melakukan proses jual beli instrumen, seorang investor dapat membeli beberapa lot saham berbeda dan menjualnya secara kolektif kepada orang lain. Penjualan saham kolektif ini umumnya menggunakan harga saham IHSG. Sehingga apabila harga IHSG meningkat, harga saham kolektif juga akan naik.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya