Investasi Hijau, Sinarmas AM Luncurkan Reksa Dana Indeks Simas Sri Kehati

Pasar reksa dana indeks menjadi salah satu instrumen yang diminati investor pemula, utamanya ritel. Investor dapat menginvestasikan dana dengan jumlah saham lebih beragam sesuai konstituen indeksnya dengan risiko investasi yang cenderung lebih rendah, serta dapat memantau kinerja sesuai dengan indeks tersebut.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 12 Jun 2024, 12:17 WIB
Diterbitkan 12 Jun 2024, 12:17 WIB
Hadapi Tahun Politik, Ini Prediksi Sinarmas Tentang Pasar Modal
Chief Investment Officer Sinarmas Asset Management Genta Wira Anjalu memaparkan dalam webinar yang digelar oleh Sinarmas Sekuritas pada Kamis (2/11)

Liputan6.com, Jakarta Pasar reksa dana indeks menjadi salah satu instrumen yang diminati investor pemula, utamanya ritel. Investor dapat menginvestasikan dana dengan jumlah saham lebih beragam sesuai konstituen indeksnya dengan risiko investasi yang cenderung lebih rendah, serta dapat memantau kinerja sesuai dengan indeks tersebut.

Seiring dengan kesadaran mengenai isu lingkungan, kini investor semakin banyak yang mencari investasi bukan sekadar mempertimbangkan profit. Melainkan juga dampak bagi kelestarian lingkungan dan tanggung jawab sosial masyarakat. Peluang tersebut mendorong PT Bank Sinarmas Tbk (BSIM) meluncurkan reksa dana Indeks Simas Sri Kehati.

Reksa dana yang dikelola oleh PT Sinarmas Asset Management ini telah hadir sejak 04 Mei 2018 untuk menunjang kebutuhan investasi sekaligus menjaga kelestarian hayati. Indeks ini terdiri dari 25 perusahaan yang terdaftar di BEI dan menerapkan prinsip-prinsip Sustainable and Responsible Investment (SRI) dan Environmental, Social & Governance (ESG).

"Kami menghadirkan Indeks Simas Sri Kehati untuk menyasar investor yang mencari alternatif investasi namun tidak sekadar menguntungkan, tetapi juga membawa dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat. Hal ini sejalan dengan spirit kami dalam pengembangan bisnis dalam jangka panjang," kata Direktur Utama PT Sinarmas Asset Management, Alex Setyawan WK dalam keterangan resmi, dikutip Rabu (12/6/2024).

Direktur Utama Bank Sinarmas, Frenky Tirtowijoyo mengatakan peluncuran ini merupakan bagian dari upaya untuk memfasilitasi nasabah yang memiliki interest tinggi untuk melakukan investasi sekaligus turut berpartisipasi dalam pelestarian lingkungan dan pemberdayaan sosial di Indonesia.

“Kami ingin mengajak masyarakat untuk turut mempersiapkan masa depan dengan investasi. Kami juga mengapresiasi masyarakat yang sudah memahami akan pentingnya investasi, terlebih bagi kalangan muda yang saat ini kian bersemangat dalam menyuarakan pentingnya berinvestasi," kata dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Indeks Simas Sri-Kehati

Ini Prediksi Skenario Sinarmas Dampak Perang Terhadap Global Yield
Chief Investment Officer Sinarmas Asset Management Genta Wira Anjalu membeberkan 3 skenario dampak yang dapat terjadi pada global yield apabila terjadi perang dalam Seminar Road to 2024: Market Outlook bertajuk "Menakar Peluang Pasar Saham di Tahun Pemilu."

Indeks Simas Sri-Kehati merupakan reksa dana Indeks dengan kelas aset saham, yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80 persen (delapan puluh persen) dari Nilai Aktiva Bersih pada Efek bersifat Ekuitas dalam Indeks yang menjadi acuannya. Produk ini memiliki manfaat yang bisa dirasakan investor seperti potensi nilai pertumbuhan investasi yang relatif menarik yang sekaligus memperkenalkan prinsip Sustainable and Responsible Investment (SRI).

Indeks Simas Sri-Kehati merupakan wujud dari upaya menciptakan mutualisme antara dunia konservasi dalam pelestarian lingkungan dengan sektor bisnis yang bukan hanya profit oriented tetapi juga keberlanjutan. Selain itu dukungan dari regulator dalam penerapan keuangan berkelanjutan dan sistem pelaporan bagi emiten, juga dapat meningkatkan kepercayaan investor dalam jangka panjang.

Kepercayaan investor juga tercermin dari kinerja indeks yang berbasis ESG yakni Sri kehati yang dalam kurun 3 tahun terakhir dari 2020-2023 naik sebesar 18% unggul dibandingkan dengan LQ45 naik sebesar 3,8% dan IDX30 turun sebesar 1,4%.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya