Liputan6.com, Jakarta Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid, memberikan tanggapan kembali terkait tagar #KaburAjaDulu yang sempat viral di media sosial.
Tagar ini mencuat di tengah ketegangan sosial-ekonomi, di mana sejumlah individu menyarankan untuk meninggalkan Indonesia demi mencari peluang yang lebih baik di luar negeri.
Advertisement
Baca Juga
Menurut Nusron, fundamental ekonomi makro Indonesia saat ini cukup baik. Inflasi yang terjaga rendah, cadangan devisa yang kuat, serta Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) yang kokoh menjadi bukti stabilitas ekonomi yang solid.
Advertisement
"Fundamental makro bagus, inflasinya rendah, kita ini apalagi, cadangan devisa kuat, LPS kokoh, kok tiba-tiba ngomong, ras, bang, kemudian cabut aja dulu ke luar negeri. Ini kan orang stres ini," kata Nusron saat ditemui di Kantornya Kementerian ATR/BPN, Jakarta, Jumat (21/2/2025).
Ia menambahkan, bahwa dalam situasi yang penuh tantangan ini, Indonesia justru membutuhkan kontribusi nyata dari seluruh elemen bangsa, termasuk mereka yang telah menetap dan sukses di dalam negeri. Mengajak orang untuk meninggalkan negara justru bertentangan dengan semangat kebersamaan dalam membangun Indonesia.
"Kok kita disini ngajak orang, ayo yang di luar, ayo kita kembali bangun Indonesia bareng. Bangun Indonesia bareng-bareng, kita memanggil putra-putra terbaik Indonesia untuk membangun Indonesia ke depan ini, kok malah menginstruksikan, yuk kita cabut aja. Ya kalau kamu mau cabut, ya cabut aja, nggak apa-apa," ujarnya.
Pertimbangkan Dampak Sosial: Pesan Nusron untuk Seruan #KaburAjaDulu
Namun, Nusron juga menyadari bahwa setiap individu memiliki hak untuk memilih nasib mereka. Jika seseorang merasa bahwa bekerja di luar negeri dapat memberikan kehidupan yang lebih baik dan sesuai dengan kemampuannya, ia mempersilakan.
"Kalau yang bersangkutan itu memang punya kesempatan kerja lebih baik, nasib lebih baik di luar, alhamdulillah bagus dan itu sah dan hak. Karena apa? Pasal 28, negara itu ngasih kebebasan untuk bekerja di mana mendapatkan pendapatan dan kehidupan yang layak," katanya.
Namun, Nusron juga mengingatkan agar tidak mengajak orang lain untuk mengikuti langkah tersebut jika kondisi di luar negeri tidak mendukung.
Nusron, menekankan pentingnya untuk tidak hanya mencari keuntungan pribadi, tetapi juga untuk mempertimbangkan bagaimana keputusan tersebut dapat mempengaruhi orang lain.
"Kalau dia yakin kehidupan lainnya di luar, ya silahkan. Tapi nggak usah ajak-ajak orang yang sudah bekerja mapan disini. Ya kalau cabut kemudian ditampung gaji lebih bagus, ya nggak apa-apa. Kalau nggak, mau jadi gelandangan lagi, mau jadi tarzan?," tegasnya.
Advertisement
Nusron Pertanyakan Kewarganegaarn Warga RI yang Ramaikan tagar #KaburAjaDulu
Sebelumnya, Nusron mempertanyakan kewarganegaraan masyarakat yang meramaikan tagar #KaburAjaDulu di media sosial. Dia menyindir masyarakat yang menggunakan tagar tersebut tak cinta kepada Tanah Air.
"Ya, begini ya kalau ada #KaburAjaDulu itu kan dia ini warga negara Indonesia apa tidak? Kalau kita ini patriotik sejati, kalau emang ada masalah kita selesaikan bersama. Kok jangan #KaburAjaDulu, apa yang mau kita selesaikan apa kalau kabur itu," jelas Nusron di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (17/2/2025).
Menurut dia, tagar kabur aja dulu menunjukkan sikap masyarakat yang tak mau menyelesaikan masalah Indonesia bersama-sama. Nusron menuturkan bahwa pemerintah tak pernah menutup mata dan telinga terhadap kritikan masyarakat.
"Kita ini pemerintah terbuka terhadap masukan, kalau emang bener ya bener. Kalau emang salah, ya salah," ujarnya.
Politikus Partai Golkar itu mengajak semua masyarakat bersama-sama menyelesaikan masalah yang ada di Indonesia. Dia menekankan pemerintah siap membuka dialog terkait persoalan bangsa.
"Jadi, kalau ada masalah ayo kita selesaikan, masyarakat. Pemerintah, siap berdialog, siap menyelesaikan bersama-sama kalau ada masalah," tutur Nusron.
Dia pun meminta masyarakat tak membanding-bandingkan Indonesia dengan negara lain. Nusron menyebut Indonesia memiliki karakter yang berbeda dengan negara lain.
"Kalau kata lagunya kan, ojo dibanding-bandingke dengan luar negeri, kan karakter Indonesia beda dengan luar negeri," kata Nusron.
