Wahana Inti Selaras Terbitkan Obligasi Rp 2 Triliun, Tawarkan Kupon hingga 9%

PT Wahana Inti Selaras (WISEL) berencana melakukan penawaran umum obligasi III Wahana Inti Selaras Tahun 2024. Jumlah emisi yang dibidik adalah sebanyak-banyaknya mencapai Rp 2 triliun, yang akan digunakan untuk modal kerja.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 12 Jun 2024, 18:00 WIB
Diterbitkan 12 Jun 2024, 17:30 WIB
Perdagangan Awal Pekan IHSG Ditutup di Zona Merah
Pekerja tengah melintas di layar pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/11/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona merah pada perdagangan saham awal pekan ini IHSG ditutup melemah 5,72 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.122,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta PT Wahana Inti Selaras (WISEL) berencana melakukan penawaran umum obligasi III Wahana Inti Selaras Tahun 2024. Jumlah emisi yang dibidik adalah sebanyak-banyaknya mencapai Rp 2 triliun, yang akan digunakan untuk modal kerja.

Obligasi terdiri dari tiga seri. Seri A dengan jangka waktu 370 hari kalender menawarkan kupon 7,25-7,95 persen. Kemudian Seri B dengan jangka waktu 3 tahun menawarkan kupon 8,00-8,75 persen. Lalu Seri C dengan jangka waktu 5 tahun menawarkan kupon 8,25-9,00 persen. Obligasi ini telah mengantongi peringkat idA (single A) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).

Masa penawaran awal dijadwalkan pada 11–21 Juni 2024, target pernyataan efektif 27 Juni 2024, masa penawaran umum 1–2 Juli 2024. Untuk masa penjatahan pada 3 Juli 2024, pembayaran dari investor ke JLU pada 4 Juli 2024, distribusi 5 Juli 2024 dan pencatatan IDX pada 8 Juli 2024

"Untuk kinerja keuangan, perusahaan mencatatkan kinerja keuangan yang mengesankan pada 2023. Hal ini dibuktikan dengan total pendapatan perusahaan mencapai Rp 11,48 triliun, meningkat 36% dibandingkan tahun 2022 yaitu Rp 8,46 triliun," ungkap Direktur Utama Wahana Inti Selaras Bambang Prijono, dikutip Rabu (12/6/2024).

Sedangkan laba bersih pada tahun 2023 sebesar Rp 983,24 triliun atau meningkat 32% dibandingkan tahun 2022 sebesar Rp 744,71 triliun. Total Asset juga mengalami peningkatan sebesar 31% dari Rp 7,82 triliun pada tahun 2022 menjadi Rp 10,27 triliun pada 2023.

Dalam upaya untuk terus mendukung pertumbuhan industri konstruksi dan pertambangan di Indonesia, PT Wahana Inti Selaras menawarkan berbagai jenis alat berat yang berkualitas tinggi serta layanan purna jual untuk mendapatkan kepuasan pelanggan yang maksimal.

"Dengan tim profesional yang berpengalaman dan jaringan yang luas, perusahaan siap membantu pelanggannya mencapai kesuksesan melalui penggunaan alat berat yang efisien dan modern," imbuh Bambang.

PT Wahana Inti Selaras didirikan pada tahun 1997 dan telah berkembang menjadi salah satu perusahaan distributor alat berat yang cukup disegani di Indonesia. Dengan pengalaman yang sudah cukup lama, perusahaan telah menjalin kerja sama erat dengan berbagai produsen alat berat ternama seperti Volvo Truck, Volvo CE (Construction Equipment), Volvo Buses, SDLG, Renault Truck, Kalmar, Manitou dan John Deere.

PT Wahana Inti Selaras dikenal karena inovasi, layanan purna jual pelanggan yang unggul, dan komitmen untuk terus mengutamakan penerapan prinsip keberlanjutan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Morgan Stanley Turunkan Rekomendasi Saham di Indonesia, Kenapa?

Akhir Pekan IHSG Ditutup Menguat
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas, Jakarta, Jumat (22/9/2023). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Morgan Stanley melihat kebijakan fiskal Indonesia dan penguatan dolar Amerika Serikat (AS) menimbulkan risiko terhadap investasi saham di Indonesia.

Seiring hal itu, Morgan Stanley menurunkan rekomendasi saham-saham Indonesia menjadi underweight dalam portofolio di pasar Asia dan negara berkembang.

“Kami melihat ketidakpastian jangka pendek mengenai arah kebijakan fiskal di masa depan serta beberapa kelemahan di pasar valuta asing di tengah masih tingginya suku bunga Amerika Serikat dan prospek dolar AS yang menguat,” tulis Analis Morgan Stanley Daniel Blake dalam catatannya, 10 Juni 2024 seperti dikutip dari Yahoo Finance, Rabu (!2/6/2024).

Morgan Stanley menyebutkan janji kampanye presiden terpilih Prabowo Subianto seperti usulan pemerintah menyediakan makan siang dan susu untuk pelajar dapat menimbulkan beban fiskal yang besar. “Sementara prospek pendapatan Indonesia juga memburuk,” tulis Morgan Stanley.

Perubahan sikap Morgan Stanley terjadi ketika dolar AS mulai menunjukkan tren lebih tinggi menjelang keputusan suku bunga the Federal Reserve (the Fed) atau bank sentral Amerika Serikat pada Rabu pekan ini dan keputusan Bank Indonesia pada pekan depan.

Adapun jika suatu saham dinilai sebagai underweight, diprediksi pengembalian saham tersebut lebih rendah dari saham lain di sektor industrinya.

“Peringkat saham underweight adalah opini analis keuangan, saham tersebut akan berkinerja buruk di antara sektornya atau dalam indeks, biasanya selama 6 bulan hingga 12 bulan ke depan,” demikian mengutip dari yahoo finance.

Selain itu, underweight juga berarti manajer investasi tidak bullish pada aset saham di wilayah tersebut.


Penutupan IHSG pada 11 Juni 2024

FOTO: PPKM, IHSG Ditutup Menguat
Layar komputer menunjukkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Kamis (9/9/2021). IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup menguat 42,2 poin atau 0,7 persen ke posisi 6.068,22 dipicu aksi beli oleh investor asing. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok pada penutupan perdagangan saham Selasa (11/6/2024). Koreksi IHSG terjadi di tengah mayoritas sektor saham yang tertekan.

Mengutip data RTI, IHSG merosot 0,95 persen ke posisi 6.855,69. Indeks LQ45 anjlok 1,93 persen ke posisi 867,77. Mayoritas indeks saham acuan tertekan.

Pada perdagangan Selasa pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.932,46 dan terendah 6.855,69. Sebanyak 366 saham melemah sehingga menekan IHSG. 198 saham menguat dan 215 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 939.895 kali dengan volume perdagangan 17,2 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 9,3 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.285. Investor asing jual saham Rp 1,17 triliun pada Selasa pekan ini. Investor asing melakukan aksi jual saham Rp 10,06 triliun.

Mayoritas sektor saham tertekan yang dipimpin sektor saham industri turun 2,45 persen. Selain itu, sektor saham basic susut 0,34 persen, sektor saham nonsiklikal tergelincir 0,68 persen, dan sektor saham siklikal terpangkas 1,06 persen.

Selanjutnya, sektor saham kesehatan melemah 0,03 persen, sektor saham keuangan terpangkas 1,08 persen, sektor saham properti terbenam 0,90 persen. Lalu sektor saham teknologi susut 0,30 persen dan sektor saham transportasi melemah 0,22 persen. Sementara itu, sektor saham energi naik 0,14 persen dan sektor saham infrastruktur melesat 0,87 persen.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya