Masuk Daftar Fortune Southeast Asia 500, Bos Adaro Sebut Bukti Transformasi Bisnis Berhasil

Presiden Direktur dan Chief Executive Officer Adaro Energy Indonesia, Garibaldi Thohir menjelaskan pada 2022 lalu Adaro bertransformasi menjadi tiga pilar baru yaitu Adaro Energy, Adaro Minerals, dan Adaro Green.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 21 Jun 2024, 16:35 WIB
Diterbitkan 21 Jun 2024, 16:35 WIB
Operasi tambang batu bara PT Adaro Indonesia (Foto: laman PT Adaro Energy Indonesia Tbk/ADRO)
Operasi tambang batu bara PT Adaro Indonesia (Foto: laman PT Adaro Energy Indonesia Tbk/ADRO)

Liputan6.com, Jakarta - PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) masuk dalam daftar “Fortune Southeast Asia 500”. Ini adalah daftar perusahaan terbesar di Asia Tenggara yang dibuat oleh majalah Fortune. Daftar ini baru pertama kali dibuat.

Adaro menempati urutan ke-49 dari 500 perusahaan di Asia Tenggara yang memberi dampak terhadap pertumbuhan ekonomi regional, dan ke-3 di sektor energi dari Indonesia.

Presiden Direktur dan Chief Executive Officer Adaro Energy Indonesia, Garibaldi Thohir mengatakan pencapaian ini membuktikan bahwa transformasi bisnis Adaro mampu meningkatkan resiliensi perusahaan di tengah dinamika industri serta mempertahankan pertumbuhan yang berkelanjutan.

“Kami merasa bangga dan bersyukur atas pengakuan yang diberikan Fortune kepada Adaro sebagai salah satu perusahaan yang masuk daftar Fortune Southeast Asia 500,” kata Garibaldi, dalam pernyataan resmi, dikutip Jumat (21/6/2024).

Garibaldi menjelaskan pada 2022 lalu Adaro bertransformasi menjadi tiga pilar baru yaitu Adaro Energy, Adaro Minerals, dan Adaro Green, kinerja operasional AEI pada 2023 meningkat hingga mencatat rekor-rekor baru, yang mencerminkan kemajuan luar biasa dalam keunggulan operasional kami.

 

“Melalui transformasi bisnis ini, kami optimis dapat menangkap peluang untuk memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan serta meningkatkan peran kami dalam mendukung pertumbuhan di kawasan Asia Tenggara,” jelasnya.

 

Tahun ini, Fortune fokus pada wilayah Asia Tenggara dengan mempertimbangkan dampak Asia Tenggara yang semakin besar dalam ekonomi global yang disebabkan oleh pergeseran rantai pasokan dan perkembangan pesat ekonomi negara-negara di wilayah ini.

Pada 2023, Adaro mencatat pendapatan yang cukup memuaskan sebesar USD 6,5 miliar. Adaro juga mencatatkan laba inti USD 1,9 miliar dan EBITDA operasional USD 2,5 miliar pada 2023, serta margin EBITDA operasional yang memuaskan sebesar 39%.

Adapun, pada 2023 Adaro Group membayarkan sekitar total USD 3 miliar untuk royalti dan pajak termasuk sebagian dari royalti dan pajak dari tahun sebelumnya.

Daftar 500 Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara Versi Fortune, Indonesia Paling Banyak

Fortune hari ini meluncurkan peringkat 500 Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara atau disebut Fortune Southeast Asia 500 untuk tahun 2024. (Dok Fortune)
Fortune hari ini meluncurkan peringkat 500 Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara atau disebut Fortune Southeast Asia 500 untuk tahun 2024. (Dok Fortune)

Majalah Fortune meluncurkan peringkat 500 Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara atau Fortune Southeast Asia 500 2024. Dalam pemeringkatan ini, Fortune mengkategorikan berdasarkan pendapatan perusahaan untuk tahun fiskal 2023.

Daftar Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara ini perdana yang mencakup perusahaan dari tujuh negara Asia Tenggarayaitu Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura, Vietnam, Filipina, dan Kamboja.

Indonesia mendominasi dengan 110 perusahaan. Disusul Thailand dengan 107 perusahaan. Malaysia, dengan 89 perusahaan dalam daftar tersebut, mengungguli Singapura dengan 84 perusahaan. Vietnam adalah rumah bagi 70 perusahaan dalam daftar tersebut, Filipina dengan 38 perusahaan, dan Kamboja dengan dua perusahaan.

Dalam hal pendapatan, perusahaan perdagangan komoditas yang berbasis di Singapura, Trafigura, berada di nomor 1 dalam daftar dan mendominasi peringkat dengan penjualan sebesar USD 244 miliar.

Pedagang komoditas swasta dalam mineral, logam, dan energi ini memiliki karyawan paling sedikit di antara sepuluh perusahaan teratas dalam daftar berdasarkan pendapatan dan merupakan yang paling menguntungkan kedua di antara grup ini.

Secara keseluruhan, pendapatan dan laba menyusut selama setahun terakhir untuk 500 Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara. Namun, perubahan tersebut, yang didorong oleh pasar energi yang lemah, menutupi kisah pertumbuhan yang mengesankan di berbagai industri.

Perusahaan yang tumbuh cepat termasuk penambang Indonesia Harita Nickel dan Merdeka Battery Materials, perusahaan perjalanan seperti Thai Airways, dan berbagai perusahaan asuransi dan bank.

Pemimpin Redaksi Asia Clay Chandler menjelaskan, daftar 500 Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara bersi Fortune ini mencerminkan kawasan yang dinamis dan cepat berubah, kawasan yang ekonomi intinya tumbuh jauh lebih cepat daripada Eropa atau Amerika Serikat.

"Ini sebagian karena Asia Tenggara mengambil peran yang jauh lebih penting dalam ekonomi global, tidak terkecuali karena sejumlah perusahaan multinasional Global 500 telah mengalihkan lebih banyak rantai pasokan mereka ke negara-negara Asia Tenggara,” kata dia dalam keterangan tertulis, Selasa (18/6/2024). 

Pekerjakan Hampir 6 Juta Orang

Dalam pengantarnya untuk daftar baru yang diterbitkan di Fortune.com dan dalam edisi Juni/Juli Fortune Asia, Chandler menegaskan Fortune Southeast Asia 500 akan melacak naik dan turunnya industri di kawasan ini.

"Baik itu bisnis komoditas, transportasi, keuangan, ritel, teknologi, atau jasa, dan lainnya — sebagaimana yang dicatatnya di kawasan yang cepat berubah ini di tahun-tahun mendatang.” tutur Clay Chandler. 

Dalam tanda lain dari dinamisme kawasan ini, analis Fortune menemukan ada sekitar 30 CEO dan chairperson (ketua umum) perempuan di antara perusahaan 500 Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara.

CEO termuda adalah Sinon Vongkusolkit, Chief Executive Thailand's Banpu berusia 34 tahun yang menjabat posisi puncak pada Maret 2024. Secara keseluruhan, terdapat 16 pemimpin berusia 30-an yang memegang posisi CEO, Direktur Pelaksana, Ketua Eksekutif atau Ketua Umum (Chairperson).

Secara total, 500 perusahaan tersebut mempekerjakan hampir 6 juta orang.

“Kami sangat gembira memperkenalkan Southeast Asia 500 kepada para pembaca internasional seiring dengan sejarah 70 tahun penerbitan Fortune 500. Dengan daftar baru ini, kami menyoroti kisah pertumbuhan mengesankan di Asia Tenggara dan perusahaan-perusahaan terbesar di Asia Tenggara. mendorong keberagaman kawasan dan perekonomiannya,” kata Khoon-Fong Ang, Chief of Operations Fortune, Asia.

Perusahaan-perusahaan yang termasuk dalam Southeast Asia 500 perdana bergabung dengan kelompok perusahaan elit yang diakui di bawah franchise Fortune 500, yang mencakup Fortune 500 original i, Fortune Global 500, Fortune Europe 500, dan Fortune China 500. Daftar Fortune Southeast Asia 500 dan beritanya akan tersedia di kios koran di seluruh Asia mulai tanggal 18 Juni.

Daftar 20 Besar

Top 20 Perusahaan berdasarkan Pendapatan

  1. Trafigura Group Singapura
  2. PTT Thailand
  3. Pertamina Indonesia
  4. Wilmar International Singapura 
  5. Olam Group Singapura
  6. Perusahaan Listrik Negara Indonesia
  7. CP All Thailand
  8. Flex Singapura
  9. San Miguel Philippina
  10. DBS Group Holdings Singapura
  11. United Overseas Bank Singapura
  12. Oversea-Chinese Banking Singapura
  13. Charoen Pokphand Foods Thailand
  14. Indorama Ventures Thailand
  15. Bank Rakyat Indonesia Indonesia
  16. Siam Cement Thailand
  17. Maybank Malaysia
  18. Singapore Airlines Singapura
  19. CP Axtra Thailand
  20. Sea Singapura.

Top 20 Perusahaan Paling Menguntungkan

  1. DBS Group Holdings Singapura
  2. Trafigura Group Singapura
  3. Oversea-Chinese Banking Singapura
  4. Pertamina Indonesia
  5. United Overseas Bank Singapura
  6. Bank Rakyat Indonesia Indonesia
  7. Bank Mandiri Indonesia
  8. PTT Thailand
  9. Bank Central Asia Indonesia
  10. Keppel Singapura
  11. Maybank Malaysia
  12. Singapore Airlines Singapura
  13. Adaro Energy Indonesia Indonesia
  14. Singtel Singapura
  15. Telkom Indonesia Indonesia
  16. MIND ID Indonesia
  17. CIMB Group Holdings Malaysia
  18. Wilmar International Singapura
  19. Public Bank Malaysia
  20. Perusahaan Listrik Negara (PLN) Indonesia.
 
 
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya