Liputan6.com, Jakarta - PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) membukukan penurunan pendapatan dan laba bersih sepanjang semester I 2024.
PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) mencatat pendapatan Rp 18,65 triliun pada semester I 2024, turun 6 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 19,85 triliun.Mengutip keterangan resmi Perseroan, Kamis (25/7/2024), pendapatan turun didorong beberapa faktor perlambatan ekonomi antara lain normalisasi harga jual rata-rata dan kondisi cuaca yang mempengarugi operasional konsumen.
Baca Juga
Normalisasi harga juga terjadi pada segmen bahan kimia secara umum. Perseroan berharap kondisi ini akan membaik pada semester II 2024.
Advertisement
"Perseroan menerapkan model bisnis formula-based price dengan MOPS sebagai acuan di mana Perseroan melakukan passthrough harga produk ke konsumen sehingga dapat mengelola risiko harga dan biaya,”
Segmen kawasan industri menghasilkan pendapatan dari penjualan lahan Rp 509 miliar atau naik 5,6 persen YoY. Pendapatan dari utilitas meningkat menjadi Rp 75 miliar atau sebesar 92 persen YoY seiring peningkatan operasional tenant JIIPE yang mendorong permintaan pada utilitas antara lain listrik, air dan lainnya. Total pendapatan dari segmen kawasan industri naik 10 persen mencapai Rp 673 miliar.
Sedangkan pendapatan dari kawasan pelabuhan JIIPE tercatat Rp 174 miliar dan menghasilkan kontribusi bagi laba Perseroan Rp 31 miliar.
Beban pokok penjualan dan pendapatan turun 5 persen menjadi Rp 17,06 triliun hingga semester I 2024 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 18,04 triliun. Laba bruto merosot 12 persen menjadi Rp 1,58 triliun pada semester I 2024 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,81 triliun. Beban usaha susut 5 persen menjadi Rp 435 miliar dari periode sama tahun sebelumnya Rp 456 miliar.
Kinerja Laba
Dengan demikian, laba usaha terpangkas 15 persen menjadi Rp 1,14 triliun hingga semester I 2024 dari periode semester I 2023 sebesar Rp 1,35 triliun.
Laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun 2,7 persen menjadi Rp 1 triliun hingga semester I 2024 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,03 triliun. Laba bersih tahun berjalan merosot 3 persen dari Rp 1,03 triliun pada semester I 2023 menjadi Rp 1 triliun pada semester I 2024. Melihat kondisi itu, laba per saham susut 3 persen menjadi Rp 50,82 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 52,23.
Total ekuitas naik menjadi Rp 14,21 pada semester I 2024 dari Desember 2023 sebesar Rp 14,04 triliun. Liabilitas Perseroan turun menjadi Rp 14,28 triliun pada semester I 2024 dari Desember 2023 sebesar Rp 16,21 triliun.
Perseroan mencatat penurunan liabilitas pada akun jangka pendek sebesar 20 persen menjadi Rp 10 triliun dibandingkan 31 Desember 2023. Perseroan telah melunasi obligasi tahap I seri C senilai Rp 37 miliar pada 7 Juli 2024. Perseroan terus menjaga rasio liabilitas terhadap jumlah aset (DEA) di 0,5 kali dengan rasio lancar yang sehat di 1,7 kali. Perseroan mencatat ROE terjaga di level 18 persen dengan rasio liabilitas terhadap ekuitas (DER) terjaga di 1,3 kali dengan debt equity di 0,3 kali.
PT AKR Corporindo Tbk mencatat kas dan setara kas Rp 4,82 triliun pada 30 Juni 2024 dari 31 Desember 2023 sebesar Rp 6,53 triliun.
Pada penutupan perdagangan Kamis pekan ini, saham AKRA naik 0,33 persen menjadi Rp 1.510 per saham. Harga saham AKRA dibuka stagnan di posisi Rp 1.505 per saham. Harga saham AKRA berada di level tertinggi Rp 1.520 dan level terendah Rp 1.510 per saham. Total frekuensi perdagangan 7.740 kali dengan volume perdagangan 306.717 saham. Nilai transaksi Rp 46,3 miliar.
Advertisement
AKR Corporindo Tebar Dividen Final Rp 50 per Saham
Sebelumnya, PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) membagikan dividen tunai untuk tahun buku 2023 sebesar Rp 125 per saham.Total dividen itu setara Rp 2,46 triliun atau 88,74 persen dari laba bersih 2023 sebesar Rp 2,78 triliun.
Hal itu telah diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT AKR Corporindo Tbk pada Senin, 29 April 2024. “Di dalam RUPST tersebut disetujui pembayaran dividen Rp 125 per saham,” demikian dikutip dari keterangan resmi Perseroan, Senin (29/4/2024).
Adapun dividen yang dibagikan itu memperhitungkan kedua dividen interim yang telah dibayarkan sebelumnya yakni Rp 50 per saham yang telah dibayarkan pada 16 Agustus 2023. Selain itu, dividen Rp 25 per saham yang telah dibayarkan pada 15 November 2023.
"Sisa dividen sebesar Rp 50 per saham yang akan dibayarkan pada 27 Mei 2024,” tulis Perseroan.
Jadwal Pembagian Dividen
Berikut jadwal pembagian dividen final AKR Corporindo:
- Cum dividen di pasar regular dan negosiasi pada 8 Mei 2024
- Ex dividen di pasar regular dan negosiasi pada 13 Mei 2024
- Cum dividen di pasar tunai pada 14 Mei 2024
- Ex dividen di pasar tunai pada 15 Mei 2024
- Recording date dividen pada 14 Mei 2024
- Pembayaran dividen tunai pada 27 Mei 2024
Selain itu RUPST PT AKR Corporindo Tbk memutuskan rencana pengalihan sebagian saham hasil pembelian kembali Perseroan atau saham treasuri melalui pembentukan dan pelaksanaan Program Kepemilikan Saham Manajemen dan Karyawan (Management and Employee Stock Option Program) dengan jumlah sebanyak 156.500.000 saham atau sebesar 0,78% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan.
Program MESOP
Saham Treasuri Perseroan yang merupakan saham hasil buyback yang dilaksanakan pada periode 16 Maret 2020 – 12 Juni 2020 sejumlah 336.305.000 lembar saham, wajib untuk dialihkan paling lambat pada Juni 2026.
"Program MESOP dipilih sebagai salah satu cara untuk pengalihan saham treasuri dengan mempertimbangkan adanya peningkatan kinerja dan profitabilitas Perseroan secara konsisten setiap tahunnya, yang tentunya didukung oleh kinerja dan komitmen masing-masing manajemen dan karyawan Perseroan,” demikian tulis Perseroan.
Program MESOP akan dilaksanakan secara bertahap mulai Agustus 2024, kemudian sisa treasury stock akan dijual kembali ke pasar modal.
Pada penutupan perdagangan saham Senin, 29 April 2024, harga saham AKRA melonjak 3,12 persen ke posisi Rp 1.650 per saham. Harga saham AKRA dibuka naik 30 poin ke posisi Rp 1.630 per saham. Saham AKRA berada di level tertinggi Rp 1.655 dan terendah Rp 1.580 per saham. Total frekuensi perdagangan 4.702 kali dengan volume perdagangan 492.312 saham. Nilai transaksi Rp 80,8 miliar.
Advertisement