Laba AMMN Melonjak 298%, Ternyata Gara-gara Ini

Kinerja Amman Mineral International pada paruh pertama 2024 mencapai level tertinggi sejak AMMAN mengambil alih operasi Batu Hijau.

oleh Arthur Gideon diperbarui 28 Jul 2024, 15:00 WIB
Diterbitkan 28 Jul 2024, 15:00 WIB
PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN). (Foto: Amman Mineral Internasional)
PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN). (Foto: Amman Mineral Internasional)

Liputan6.com, Jakarta - PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) mencatatkan laba bersih sebesar US D475 juta atau kurang lebih Rp 7,6 triliun pada semester I 2024. Laba ini melonjak 298% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat USD 119 juta.

Margin laba bersih AMMN juga melingkat dari 21% padasemester I 2023 menjadi 31% pada semester I 2024 yang disebabkan terutama oleh kenaikan penjualan.

Presiden Direktur Amman Mineral Internasional Alexander Ramlie menjelaskan, kinerja Amman Mineral International pada paruh pertama 2024 mencapai level tertinggi sejak AMMAN mengambil alih operasi Batu Hijau.

"Lama ini terutama didorong oleh peningkatan signifikan dalamvolume penjualan tembaga dan emas. Masing-masing tumbuh sebesar 126% dan 188%,"kata dia dikutip Minggu (27/7/2024).

Kenaikan laba bersih ini didukung oleh peningkatan penjualan yang melonjak 167 persen, dari USD 580 juta menjadi USD 1,55 miliar. Penjualan tembaga dan emas masing-masing menyumbang sebesar USD 770 juta dan USD 779 juta.

Sementara itu, beban pokok penjualan naik 133 persen, dari USD 298 juta menjadi USD 697 juta, menghasilkan laba kotor sebesar USD 851 juta. Beban operasional AMMN relatif terjaga di angka USD 67 juta, sehingga laba operasional meningkat 253 persen, dari USD 222 juta menjadi USD 785 juta.

Posisi kas dan setara kas AMMN relatif stabil sebesar USD 1,33 miliar. Piutang usaha turun 28 persen menjadi USD 204 juta dan persediaan tetap stabil di angka USD 203 juta.

Per 31 Juni 2024, pinjaman bank jangka pendek AMMN turun tipis 7 persen ke level USD187 juta, sementara pinjaman bank jangka panjang naik 20 persen menjadi USD3,6 miliar dari USD3 miliar pada akhir tahun lalu.

Pembangunan Smelter Sesuai Target, Amman Mineral Dapat Izin Ekspor Konsentrat hingga 31 Desember 2024

PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN). (Foto: Amman Mineral Internasional)
PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN). (Foto: Amman Mineral Internasional)

PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT), anak usaha dari PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMAN) memperoleh izin ekspor konsentrat tembaga dari Kementerian Perdagangan (Kemendag). Izin ekspor ini keluar setelah Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memberikan rekomendasi Surat Persetujuan Ekspor (SPE).

Adapun Kuota ekspor konsentrat tembaga sejumlah 587.330 wmt (wet metrik ton) atau setara 534.000 dmt (dry metrik ton) berlaku hingga 31 Desember 2024.

Presiden Direktur Amman Mineral Nusa Tenggara Rachmat Makkasau, mengatakan kouta tersebut telah sesuai dengan pengajuan yang disampaikan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) 2024.

Rachmat menyebut izin ekspor ini akan memperkuat kondisi keuangan perusahaan yang saat ini sedang mengeluarkan belanja modal yang tinggi untuk berbagai proyek ekspansi untuk mendukung Operasional smelter.

"Kami mengapresiasi dukungan pemerintah sehingga AMNT bisa kembali melakukan ekspor konsentrat tembaga,” ujar Rachmat dalam keterangan tertulis, Jumat (26/7/2024).

Menurut Rachmat pemberian izin ekspor tersebut turut menjadi bukti bahwa kemajuan proyek smelter tembaga yang dibangun oleh PT Amman Mineral Industri (AMIN) berjalan sesuai dengan target pemerintah.

 

Verifikasi Pihak Ketiga

PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT)
PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT), anak usaha dari PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMAN) memperoleh izin ekspor konsentrat tembaga dari Kementerian Perdagangan berdasarkan rekomendasi Surat Persetujuan Ekspor (SPE). (Dok. Amman Mineral)

Berdasarkan hasil verifikasi pihak ketiga independen, proyek smelter tembaga AMMAN telah mencapai penyelesaian mekanis (mechanical completion) per tanggal 31 Mei 2024, di mana kemajuan smelter telah mencapai 95.5X.

"Proses komisioning untuk fasilitas utama smelter berlangsung segera setelahnya. Produksi katoda tembaga pertama ditargetkan pada kuartal IV 2024," jelas dia.

Lebih lanjut, fasilitas smelter tembaga AMMAN memiliki total kapasitas input hingga 900 kilo ton pertahun (“ktpa”) konsentrat dari tambang Batu Hijau dan tambang Elang di masa depan.

"Produk dari pemurnian ini akan berupa katoda tembaga yang mencapai 222ktpa. sekitar 18 ton emas, 55 ton perak. dan asam sulfat sekitar 830,000 ton per tahun," tutup dia. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya