Liputan6.com, Jakarta - PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) mengumumkan kinerja operasional pada paruh pertama tahun ini yang berakhir pada 30 Juni 2024. Pada periode tersebut, volume produksi PT Adaro Energy Indonesia Tbk dan perusahaan-perusahaan anaknya (Grup Adaro) mencapai 35,74 juta ton pada, setara dengan kenaikan 7% dari 33,41 juta ton yang dicatatkan pada semester I 2023.
Bersamaan dengan itu, volume penjualan pada semester I 2024 mencapai 34,94 juta ton atau naik 7% dari 32,62 juta ton pada semester I tahun lalu. Sementara volume pengupasan lapisan penutup pada semester I 2024 mencapai 141,58 juta bcm, atau naik 9% dari semester I 2023, sehingga nisbah kupas tercatat 3,96x, atau naik 2% dari 3,88x pada semester I 2023.
Baca Juga
Melansir keterbukaan informasi Bursa, Jumat (9/8/2024), pada lini bisnis pertambangan atau mining, volume produksi PT Adaro Indonesia (AI) pada semester I 2024 mencapai 25,69 juta ton, atau naik 3% dari semester I 2023. Volume penjualan pada periode ini mencapai 29,49 juta ton, atau naik 2% yoy. Total pengupasan lapisan penutup AI pada periode ini mencapai 106,62 juta bcm, atau naik 5% dari semester I 2023, sehingga menghasilkan nisbah kupas semester I 2024 sebesar 4,15x.
Advertisement
Lalu volume produksi Balangan Coal Companies (BCC) mencapai 4,45 juta ton pada semester I 2024, atau naik 10% dari semester I 2023. Total pengupasan lapisan penutup sebesar 19,48 juta bcm setara dengan kenaikan 34% dari semester I 2023, sehingga nisbah kupas semester I 2024 tercatat mencapai 4,38x.
Mustika Indah Permai, Saptaindra Sejati dan Maritim Barito Perkasa
PT Mustika Indah Permai (MIP) mencatat kenaikan volume produksi sebesar 42% menjadi 2,61 juta ton pada semester I 2024, dengan volume penjualan sebesar 2,86 juta ton, atau naik 47% dari semester I 2023.
Pada semester I 2024, tambang Kestrel mencatat volume produksi batu bara yang dapat dijual sejumlah 2,32 juta ton, atau turun 8% dari semester I 2023. Volume penjualan Kestrel pada semester I 2024 tercatat 2,29 juta ton, atau naik 2% dari semester I 2023.
Tujuan penjualan Kestrel terdiri dari para pelanggan di pasar utama Asia. Jepang merupakan tujuan penjualan Kestrel yang terbesar pada semester I 2024, diikuti India dan Korea Selatan.
Pada lini jasa, volume pengupasan lapisan penutup PT Saptaindra Sejati (SIS) turun 7% yoy menjadi 92,75 juta bcm. Sementara volume produksinya naik 4% yoy menjadi 32,25 juta ton.
Pada lini bisnis logistik, volume angkutan tongkang PT Maritim Barito Perkasa (MBP) pada semester I 2024 naik 10% menjadi 34,62 juta ton dibandingkan semester I 2023. Volume dari Grup Adaro meliputi hampir seluruh total volume angkutan tongkang MBP pada periode ini.
Pembangkit-pembangkit listrik Grup Adaro mencatat kinerja yang solid pada paruh pertama tahun ini. PT Makmur Sejahtera Wisesa (MSW) mencatat faktor ketersediaan (availability factor–AF) 93,3% sampai Juni 2024, yang merupakan kinerja yang tinggi walaupun perusahaan ini melaksanakan pemeliharaan terjadwal pada 2Q24.
Advertisement
Tanjung Power Indonesia, Adaro Power dan PT Adaro Clean Energy Indonesia
AF PT Tanjung Power Indonesia (TPI) tercatat 98,8% pada 2Q24, atau mencapai 91,5% untuk YTD sampai Juni 2024. Sementara itu, AF PT Bhimasena Power Indonesia (BPI), yang saat ini sedang melaksanakan pemeliharaan terjadwal, mencapai 87,0% pada kuartal ini, sehingga AF-nya tercatat 92,1% untuk YTD sampai Juni 2024.
PT Adaro Power dan PT Adaro Clean Energy Indonesia (ACEI) terus mendukung inisiatif hijau Grup Adaro. Panel surya MSW di Kelanis memproduksi 421 MWh pada semester I 2024. Inisiatif pengurangan emisi karbon lainnya termasuk kelanjutan co-firing biomassa di MSW pada semester I 2024, yang mengolah sejumlah 2.535 ton biomassa, sehingga menghasilkan penurunan 3.799 ton CO2e
Adaro Water
Hingga Juni 2024, Adaro Water melanjutkan perkembangan operasional yang positif di seluruh lini bisnisnya. Pada bisnis pengolahan air, melalui anak-anak perusahaannya, Adaro Water mengoperasikan empat fasilitas pengolahan air dengan total kapasitas 1.470 liter per detik dan saat ini sedang mengembangkan empat proyek dengan total kapasitas 1.100 liter per detik. Tiga dari proyek-proyek yang sedang dikembangkan tersebut (fasilitas pengolahan air di Sumatera Utara, Jawa Barat dan Kalimantan Utara) diperkirakan akan beroperasi pada tahun ini.
Pada bisnis lumpur tambang dan air tambang, melalui PT Adaro Wamco Prima (AWP) dan PT Adaro Tirta Sarana (ATS), Adaro Water berhasil melampaui target volume slurry dan pengeringan air pada kuartal ini. Melalui PT Adaro Tirta Wening (ATW) pada bisnis air tak berekening, Adaro Water telah merampungkan pembangunan 70 District Meter Zone/Area (DMA) dari total 72 area yang ditargetkan, sambil melanjutkan untuk mengidentifikasi dan memperbaiki kebocoran air, memproduksi smart water meter, dan mengganti meteran air pelanggan.
Advertisement