Pertamina International Shipping Bakal IPO, Ini Rencananya

PT Pertamina International Shipping (PIS) berencana akan melakukan Initial Public Offering (IPO) sebagai salah satu cara untuk meningkatkan pendapatan (revenue).

oleh Tira Santia diperbarui 05 Sep 2024, 17:33 WIB
Diterbitkan 05 Sep 2024, 17:33 WIB
Kapal MT Gamsunoro milik PT Pertamina International Shipping (PIS) telah menyelesaikan proses loading di pelabuhan Rabigh, Arab Saudi, dan beranjak meninggalkan area Laut Merah untuk melanjutkan pelayaran dan menuju ke terusan Suez. (Dok Pertamina)
Kapal MT Gamsunoro milik PT Pertamina International Shipping (PIS) telah menyelesaikan proses loading di pelabuhan Rabigh, Arab Saudi, dan beranjak meninggalkan area Laut Merah untuk melanjutkan pelayaran dan menuju ke terusan Suez. (Dok Pertamina)

Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina International Shipping (PIS) berencana akan melakukan Initial Public Offering (IPO) sebagai salah satu cara untuk meningkatkan pendapatan (revenue).

Corporate Secretary Pertamina International Shipping Muh Aryomekka Firdaus, menyampaikan, terdapat beberapa langkah yang akan dilakukan PIS untuk meningkatkan pendapatan, diantaranya rencana merger dan akuisisi perusahaan-perusahaan tertentu dan rencana IPO.

"Ada rencana-rencana merger dan akuisisi perusahaan-perusahaan tertentu, dan pastinya kita memiliki salah satu rencana untuk memperbesar revenue kita ini dengan cara IPO, jadi itu merupakan salah satu cara dari beberapa corporate nations kita," kata Muh Aryomekka dalam konferensi pers, di Jakarta, Kamis (5/9/2024).

Adapun rencana tersebut tidak akan dilakukan tahun ini maupun dalam waktu cepat, melainkan pada akhir tahun 2025 atau awal tahun 2026.

"Kita rencanakan IPO itu sekitar awal tahun 2026 atau awal tahun 2025," ujarnya.

Tak Ingin Buru-Buru IPO

Menurutnya, PIS tidak ingin terburu-buru melakukan IPO, melainkan diperlukan pembenahan mengenai kondisi internal perusahaan sebelum memutuskan IPO.

"Apa yang kita lakukan saat ini kita sedang melakukan pembenahan dulu di internal kita, IPO itu kan tidak mudah ya kan ada hal-hal yang perlu dibenahi di internal perusahaan, itulah yang sedang kami lakukan saat ini," ujarnya.

Untuk saat ini, PIS pun belum menentukan berapa persen yang akan ditawarkan dalam IPO. Ia menegaskan kembali bahwa PIS akan mempersiapkan dahulu segala halnya agar IPO berhasil.

"Kalau ditanya berapa persen yang akan di IPO kan itu belum ada. Itu belum ada jujur tapi kita melihat rencana IPO ini sebagai salah satu upaya kita untuk mencapai aspirasi revenue," ujarnya.

Sebagai informasi, PT Pertamina International Shipping adalah Anak Perusahaan PT Pertamina (Persero) yang dibentuk sebagai perusahaan pelayaran internasional.

Gali Potensi Hulu Migas, Pertamina Gandeng BUMN Tanzania

Pertamina teken kerja sama dengan perusahaan minyak nasional Tanzania, Tanzania Petroleum Development Corporation (TPDC)
Pertamina teken kerja sama dengan perusahaan minyak nasional Tanzania, Tanzania Petroleum Development Corporation (TPDC)

Sebelumnya, tingginya konsumsi energi mendorong negara-negara di wilayah Afrika menjajaki potensi kerja sama di sektor minyak dan gas bumi (migas) dengan Indonesia.

Salah satu kerja sama yang terjalin antara perusahaan minyak nasional Tanzania, Tanzania Petroleum Development Corporation (TPDC), dengan PT Pertamina International EP (PIEP) yang merupakan bagian dari PT Pertamina Hulu Energi (PHE) selaku Subholding Upstream Pertamina.

Pertamina melalui PIEP dan TPDC telah melaksanakan lingkup capability building batch 1, serta kegiatan evaluasi blok hulu yang disepakati oleh Pertamina dan TPDC. Namun, masih terdapat potensi kolaborasi untuk stream upstream dan downstream serta kegiatan lanjutan untuk capability building batch 2.

Menindaklanjuti hal tersebut, Pertamina melalui Fungsi Business Development dan TPDC telah melakukan diskusi lebih lanjut atas rencana amandemen MOU pada article perpanjangan jangka waktu MOU. Perpanjangan MoU Pertamina-TPDC tersebut dimaksudkan untuk menambah durasi MoU untuk 1 tahun ke depan.

VP Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menyampaikan, footprint Pertamina Grup di berbagai negara di Afrika telah dibangun sejak 2013. Melihat potensi besar Afrika, Pertamina secara berkelanjutan membangun kerjasama strategis dengan Afrika.

"Kerja sama dengan Tanzania ini menjadi bukti semangat Pertamina untuk berkembang bersama sejumlah negara di Afrika. Masih banyak potensi energi yang bisa dikembangkan dan tentunya nanti mampu memberikan benefit kepada kedua belah pihak," ungkap Fadjar dalam keterangan tertulis, Rabu (4/9/2024).

Kesepakatan kerja sama TPDC dengan Pertamina dituangkan dalam Amandemen Memorandum of Understanding (MoU) yang telah ditandatangani pada 30 Agustus 2024 lalu oleh Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati.

Dilanjutkan dengan pertukaran dokumen dalam pertemuan Indonesia-Africa Forum (IAF) di Bali, Indonesia, Selasa (3/9/2024) kemarin.

 

Ruang Lingkup Kerja Sama

Gedung PT Pertamina di Jakarta. Foto: Pertamina
Gedung PT Pertamina di Jakarta. Foto: Pertamina

MoU antara TPDC dan Pertamina mencakup program pertukaran pengetahuan, peningkatan kapasitas, dan upaya penelitian kolaboratif yang dapat lebih meningkatkan kemampuan kedua belah pihak dalam mengadopsi dan menerapkan praktik energi berkelanjutan.

Selain itu, kedua belah pihak juga menjajaki keamitraan investasi.

"Kerja sama di sektor energi ini diharapkan dapat memperkuat ketahanan Indonesia dan Afrika dalam menciptakan jaringan energi yang lebih saling terhubung dan tangguh," ujar Corporate Secretary Subholding Upstream Pertamina, Arya Dwi Paramita.

Sebelumnya Pertamina dan TPDC telah menyelesaikan penilaian terhadap 2 blok migas di Tanzania, yakni West Songo-Songo dan North Mnazi Bay. Kedua perusahaan terus menggali potensi bisnis di sektor non-hulu di Tanzania yang dapat mendukung kinerja Pertamina secara keseluruhan dan lintas subholding.

Infografis 4 Persiapan Pertamina Batasi Pembelian BBM Subsidi. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 4 Persiapan Pertamina Batasi Pembelian BBM Subsidi. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya