189 Kapal Pertamina International Shipping Pakai Bahan Bakar B40

Sejak diperkenalkan, B40 telah menunjukkan efisiensi yang lebih baik dalam mengurangi emisi gas rumah kaca, sehingga menjadi solusi yang lebih ramah lingkungan untuk sektor transportasi, termasuk industri pelayaran.

oleh Arthur Gideon diperbarui 06 Feb 2025, 13:45 WIB
Diterbitkan 06 Feb 2025, 13:45 WIB
PT Pertamina International Shipping (PIS)
Sebanyak 189 kapal yang dioperasikan oleh PT Pertamina International Shipping (PIS) telah menggunakan bahan bakar biodiesel B40 sejak Januari 2025. (Dok Pertamina)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina International Shipping (PIS) telah menggunakan bahan bakar biodiesel B40 untuk mengoperasikan 189 kapal sejak Januari 2025. Langkah penggunaan B40 pada angkutan perkapalan ini untuk memberikan dukungan program pemerintah mencapai ketahanan energi sekaligus energi hijau dan berkelanjutan.

"Sesuai dengan arahan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), seluruh kapal yang dioperasikan oleh Pertamina International Shipping yakni 189 kapal yang melayani distribusi energi telah menggunakan B40," ujar Direktur Armada PIS Muhammad Irfan Zainul Fikri, dalam keterangan tertulis, Kamis (06/2/2025).

Penggunaan Biodiesel B40 ini menjadi bagian dari upaya PIS untuk mendorong pengurangan emisi karbon sekaligus mendukung upaya transisi energi nasional. B40 sendiri merupakan bahan bakar hibrid yang menggunakan biodiesel dari sumber nabati.

Sejak diperkenalkan, B40 telah menunjukkan efisiensi yang lebih baik dalam mengurangi emisi gas rumah kaca, sehingga menjadi solusi yang lebih ramah lingkungan untuk sektor transportasi, termasuk industri pelayaran.

Pengadopsian B40 ini juga sejalan dengan visi hijau jangka panjang PIS untuk mencapai Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2050. PIS terus mengintegrasikan prinsip-prinsip keberlanjutan dalam setiap lini operasionalnya, mulai dari efisiensi energi, penggunaan teknologi ramah lingkungan, hingga pengembangan infrastruktur pendukung energi hijau.

PIS juga telah mengimplementasikan berbagai inovasi teknologi hijau untuk mendukung visi tersebut. Salah satu langkah signifikan adalah penerapan energy saving devices (ESD) pada beberapa armada PIS. Sejak pertama kali diterapkan pada tahun 2022, kapal-kapal yang dilengkapi dengan teknologi ini menunjukkan peningkatan efisiensi bahan bakar secara signifikan.

 

Teknologi Dual-Fuel

PT Pertamina International Shipping (PIS)
Sebanyak 189 kapal yang dioperasikan oleh PT Pertamina International Shipping (PIS) telah menggunakan bahan bakar biodiesel B40 sejak Januari 2025. (Dok Pertamina)... Selengkapnya

Lebih lanjut, PIS juga mengadopsi teknologi dual-fuel yang memungkinkan penggunaan bahan bakar alternatif dan fosil secara bergantian atau bersamaan. Penggunaan teknologi dual-fuel terbukti dapat menghemat sekitar 30% dari total konsumsi bahan bakar kapal.

Dalam rencana jangka menengah, PIS juga menargetkan peningkatan signifikan dalam kontribusi bisnis hijau hingga 34% pada tahun 2034. Upaya ini diiringi dengan strategi penurunan emisi hingga 32% pada tahun yang sama, sejalan dengan komitmen global baik dari Pemerintah Republik Indonesia dan International Maritime Organization (IMO).

Komitmen hijau PIS turut mendapatkan apresiasi. Saat ini, PIS meraih skor ESG BBB dari Morgan Stanley Capital International (MSCI), yang menunjukkan kinerja perusahaan dalam aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola berada pada level yang solid. Pencapaian ini menjadi bukti nyata atas komitmen PIS dalam menjalankan praktik bisnis yang berkelanjutan.

"Ke depan, kami berharap PIS dapat menjadi pemain terdepan dalam industri pelayaran hijau, mendorong transformasi menuju operasional yang lebih ramah lingkungan. Untuk itu diperlukan kolaborasi yang erat antara para pemangku kepentingan dan regulator untuk menciptakan ekosistem industri pelayaran yang benar-benar ramah lingkungan,” tutup Irfan.

BBM B40 Mulai Disalurkan Secara Bertahap

Truk Tangki Pertamina
Truk tangki Pertamina usai mengisi pasokan BBM di Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Boyolali.(Liputan6.com/Fajar Abrori)... Selengkapnya

Sebelumnya, Pertamina Patra Niaga mulai melakukan penyaluran B40 secara bertahap di beberapa wilayah di Indonesia. Penyaluran Biosolar B40 ini menindaklanjuti keputusan Pemerintah melalui Kementerian ESDM terkait kebijakan penyaluran Biosolar yang semula memiliki kandungan FAME (Fatty Acid Methyl Ester) 35% atau dikenal dengan sebutan B35 menjadi B40 dengan kandungan FAME 40%.

Corporate Secretary Heppy Wulansari menjelaskan berdasarkan Kepmen ESDM No. 345.K/EK.01/MEM.E/2024 tanggal 30 Desember 2024 terdapat 24 Badan Usaha Bahan Bakar Nabati (BU BBN) yang ditunjuk pemerintah sebagai supplier FAME dan 28 Badan Usaha BBM yang diwajibkan untuk melakukan bauran nabati pada produk BBM jenis gasoilnya atau menjual B40, diantaranya Pertamina melalui Pertamina Patra Niaga.

“Hingga saat ini Pertamina Patra Niaga sudah menerima FAME dari BU BBN di 34 titik serah atau sekitar 80% dari target titik serah B40. FAME yang telah kami terima langsung di proses di Terminal BBM dan kami salurkan ke SPBU secara bertahap dan telah dimulai pada minggu pertama Januari 2025,” ungkap Heppy dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (17/1/2024).

Dengan penyaluran B40 ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap bahan bakar fosil serta mendukung upaya pemerintah dalam mengurangi emisi karbon. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya